03

45 4 2
                                    

"Sorry ya temen temen gue bikin rusuh. Gue kapan hari udah ada niatan buat buang mereka, tapi kasihan ntar gak ada yang pungut," celoteh Raka.

Grizelle membuang napas jengah, "Lo kenapa sih ngikutin gue mulu." Langkahnya terhenti, menghadap Raka yang ikut berhenti melangkah.

"Gue mau deketin lo," ucapnya santai, menatap intens Grizelle.

Tiba-tiba saja hawa menjadi panas, membuat gadis itu gugup.

"Jangan deketin gue, gue pembuat masalah."

Raka melangkah, mengikis jarak mereka.

"N-ngapain lo makin deket? Udah gue bilang, jangan deketin gue! Mau lo apa sih?!" tanya Grizelle frustasi bercampur gugup.

"Gue penasaran sama lo. Dan lo nanya mau gue apa?" Raka memajukan kepala nya, dan berbisik tepat di telinga gadis itu.

"Gue mau nya, lo." Grizelle segera menjauh dari cowo sinting ini.

"Hey, zel!" Gadis itu tak mendengarkan panggilan Raka, dan terus berjalan dengan langkah cepat.

"Ya Tuhan, gue bikin anak orang takut?"

***

"Kiw, zel."

Grizelle yang hapal dengan suara itu, segera mempercepat langkah sembari mempererat tasnya.

"Eh, eh.. kok makin cepet? Zel!" Raka ikut mempercepat langkahnya, dan berhasil menahan lengan gadis itu.

"Apa sih?!" ucap Grizelle, menatap Raka kesal.

"Hih, santai.. gue cuma mau nawarin sesuatu, dan lo gak boleh nolak."

Gadis itu hanya menatap Raka tak peduli.

"Huft, okay. Gue akan nebak arti dari nama lo, kalau bener.. lo harus traktir gue," ucap Raka dengan sumringah diwajahnya.

Grizelle menahan napasnya, kali ini dia akan menuruti apa kata Raka, karena dia sudah lelah kejar-kejaran.

"Ya, ya serah lo," balas Grizelle pasrah.

Senyum Raka makin lebar, setidaknya ada perkembangan dalam diri Grizelle.

"Grizelle Kalila Jovanka. Grizelle memiliki tujuan. Penuh daya cipta, naluri, dan filosofis. Ia suka membaca, belajar sejarah, dan berkelana. Kalila yaitu mencintai, penuh kasih sayang, dicintai, sayang, kesayangan, kekasih. Dan Jovanka artinya pemberian Tuhan. Gimana? Betulkan?" Raka menaik-naikkan alisnya, seraya memasang senyum jahil.

"Ketauan banget nyontek google," balas Grizelle, lalu berlalu meninggalkan Raka.

"Lah, woi kok ditinggal? Zel!" Raka segera menyusul Grizelle yang terlebih dulu keluar gerbang sekolah.

***

"Zel, gak capek apa jalan begini? Hhh— buset bisa turun berat badan gue kalau begini ceritanya," keluh Raka sambil menyeret tasnya.

"Gue gak nyuruh lo ikut," balas Grizelle cuek.

"Kenapa gak pake motor gue aja sih, lebih hemat tenaga. Ini rumah lo masih jauh apa?"

Grizelle sedikit terkekeh. Dia sengaja untuk berjalan kaki agar Raka kapok untuk mengikutinya. Padahal biasanya dia di jemput supir pribadinya.

"Berisik. Sana kalau mau pake motor, gue lebih suka jalan kaki."

"Gak deh. Demi lo nih, gue sanggup ngos-ngosan," ucap Raka gigih.

Setelah itu tak ada lagi percakapan, hanya keheningan menyelimuti.

Trouble Maker GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang