Grizelle Kalila Jovanka. Gadis itu menenteng tas ranselnya dengan tatapan dingin, melewati lorong kelas tingkat akhir tanpa peduli air muka kakak kelasnya yang memandang tak enak.
Langkahnya berbelok ke arah kantin, mood nya untuk duduk di kelas masih belum terkumpul, jadi ia memutuskan untuk duduk dan melepas dahaga terlebih dahulu.
"Bu, saya pesan es teh tanpa gula, satu ya."
Bu Wati mengangguk dan segera menyiapkan pesanan gadis itu. Selagi menunggu, ia memilih untuk duduk di pojok kantin.
Matanya sama sekali tak tertarik dengan sekitar, ia sibuk dengan game nya di HP.
Es teh nya sudah siap di meja, namun Grizelle masih belum menyentuhnya sama sekali. Ketika selesai dengan game nya, ia baru meminum teh itu.
Setelah lima belas menit menghabiskan waktu di kantin, akhirnya gadis itu bangkit dari duduknya.
Baru lima langkah, Grizelle sudah berhasil menyenggol kakak kelasnya, yang menyebabkan minuman yang ia pegang tumpah dan membasahi seragamnya.
"Lu punya mata di gunain gak sih?!" semprot cewek itu, menatap Grizelle murka.
Dan yup, semua mata menatap Grizelle. Ada sebagian besar yang sudah tak heran jika Grizelle yang menyebabkan masalah itu, dan ada juga yang langsung memandang Grizelle prihatin karena akan tahu akibat membuat masalah dengan Clarissa, si kakak kelas hits itu.
Grizelle memandang Clarissa santai, lalu mengulurkan tangannya.
"Sorry."
Clarissa menyeringai dengan mata yang menatap uluran tangan Grizelle, tidak ada yang bisa di maafkan semudah itu setelah membuat masalah dengannya.
Grizelle yang menyadari tangannya masih belum dibalas, langsung menarik kembali dan melangkah cuek meninggalkan Clarissa.
Dengan cepat Clarissa menahan lengan Grizelle, "Mau kemana? Gak ada yang bisa lolos setelah bikin masalah sama gue."
Grizelle terdiam sejenak, lalu memelintir tangan Clarissa yang menahannya, "Oh ya?"
Teman Clarissa, dan siswa yang ada di kantin seketika bersorak kaget, baru kali ini ada yang berani melakukan hal itu pada Clarissa yang notabenenya adalah cewek hits dan kakak kelas yang paling ditakuti.
Grizelle yang melihat Clarissa mulai kesakitan, langsung melepas tangannya. Merasa keberadaannya makin menjadi pusat perhatian, Grizelle segera pergi dari tempat itu.
"Kurang ajar lo, gak semudah itu buat kabur ya!" teriak Clarissa yang masih dipenuhi amarah, dan sakit pada pergelangan tangannya.
Grizelle memilih tak peduli, dan memasang earphone ditelinganya.
***
"Woi berita hot!! Ada anak kelas kita yang bikin masalah sama kak Clarissa," seru Bayu, dengan menggebrak meja terdekatnya.
Padahal Bayu baru saja datang, dan langsung membuat heboh saja. Anak itu selalu tahu berita apapun yang sedang panas, dan berbagi pada teman-temannya, alias gibah.
"Jangan bilang, ulah.." sahut Lea menggantung, membuat teman-temannya menunggu.
"Ulah siapa?!" tanya Amanda greget.
"Ya siapa lagi pembuat masalah di kelas kita," timpal Doni.
"Bukan cuma di kelas bikin masalahnya, tapi dimana pun dia pasti bikin masalah!" kini, Dini ikut menimbrung.
Dini dan Doni memang seperti kembar, sama sama julid.
"Dan kalian tau? Dia melintir tangan kak Clarissa! Bayangin gak lo?" heboh Bayu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Maker Girl
Teen Fiction"Jangan deketin gue, gue pembuat masalah." Raka melangkah, mengikis jarak mereka. "N-ngapain lo makin deket? Udah gue bilang, jangan deketin gue! Mau lo apa sih?!" tanya Grizelle frustasi bercampur gugup. "Gue penasaran sama lo. Dan lo nanya mau gue...