Part 6

11.1K 591 14
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca.

Happy Reading!

"Woy! Bangun! Udah pagi ini!" ucap Gallen seraya mengguncangkan tubuh Selin pelan. Namun, gadis itu tak merasa terusik sama sekali. Ia masih tetap setia memejamkan matanya.

"Woy! Selin! Lo nggak mau shalat subuh apa?"

"Engh..." Selin melenguh perlahan.

"Astagfirullah, lo kebo banget ya ternyata? Banguunn!!!" Gallen berteriak tepat di dekat telinga Selin membuat gadis itu akhirnya perlahan membuka matanya.

"Apaan sih?!" tukas Selin kesal.

"Bangun! Shalat subuh, sana!"

Tanpa menjawab, ia pun langsung beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Mengambil wudhu, kemudian setelah itu melaksanakan kewajibannya.

* * *

Gallen tengah sibuk memasukkan beberapa buku pelajaran ke dalam tas sekolahnya. Hari ini, ia memutuskan untuk pergi ke sekolah setelah selama 3 hari ini ia izin dengan alasan pergi ke kampung halaman bundanya di Bogor.

"Gallen?"

Seketika, Gallen pun menghentikan aktifitasnya setelah mendengar ada seseorang yang memanggilnya.

"Hmm?"

"Hari ini gue nggak akan masuk sekolah dulu. Gue masih capek, badan gue juga terasa remuk," ucap Selin.

"Ya udah, lo di rumah aja dulu."

"Hmm. Gue udah bilang kok sama Liana sama Siska juga kalo gue sakit."

"Baguslah, kalau gitu."

"Em... Kalo gitu gue ke bawah duluan, ya."

"Iya."

Selin pun beranjak dari duduknya, kemudian bergegas pergi meninggalkan kamarnya dan turun ke bawah untuk melakukan ritual sarapan pagi bersama keluarganya.

* * *

Gallen memarkirkan motor ninja merahnya itu di tempat parkiran. Lalu, ia membuka helm fullface nya, dan kemudian turun dari atas motornya itu. Ia segera bergegas melangkahkan kakinya untuk pergi ke kelas yang jaraknya masih lumayan cukup jauh dari area parkiran.

Ketika ia tengah berjalan di koridor, tiba-tiba saja ada seseorang yang meneriaki namanya dari arah belakang. Sontak saja, membuat dirinya menghentikan langkah kakinya.

"Gallen! Tunggu!" teriak seseorang itu.

Gallen melihat seorang gadis yang ia kenal itu sedang berlari kecil ke arahnya dengan wajah yang sangat bersemangat.

"Ada apa?" tanya Gallen ketika ia melihat gadis itu telah berdiri di sampingnya.

Gadis itu mencoba untuk menetralkan napasnya yang terengah-engah. "Gapapa. Kamu... Mau ke kelas?" tanya nya berbasa basi.

"Hmm." Gallen hanya menjawabnya dengan deheman.

"Aku juga mau ke kelas. Ya udah, kita barengan aja, yuk! Lagian kan, kelas kita tetanggaan."

Tanpa menjawab apa pun, Gallen kembali melanjutkan perjalanan menuju ke kelasnya. Tentu saja, gadis itu pun mengikuti dan menyamakan langkah kakinya.

"Len? Selama beberapa hari kemarin, kamu ke mana aja? Kok, aku nggak lihat kamu masuk?" tanya Siska. Iya, gadis itu adalah Siska. Ia tak sengaja melihat Gallen saat cowok itu sedang berjalan di koridor sendirian.

SUAMI RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang