Part 10

10.7K 556 9
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca.

Happy Reading!

Pagi-pagi sekali Selin sudah terbangun dari tidurnya. Setelah melaksanakan shalat subuh, ia langsung mandi dan mulai menyiapkan makanan untuk sarapan pagi nya kali ini.

Ia hanya memasak 2 bungkus mie instan karena memang ia belum mempunyai stok makanan. Mie instan yang ia masak saja, mendadak ia beli dari warung terdekat. Beruntung warung itu sudah buka sejak pukul setengah 6 pagi.

Selin menyimpan 2 mangkuk mie instan yang masih mengepulkan asap itu ke atas meja makan. Lalu, ia pun duduk dan mulai memakan mie itu dengan perlahan.

"Lo masak apa?"

Tiba-tiba saja ia mendengar suara seseorang yang berbicara dari arah belakangnya.

"Mie," jawabnya singkat.

"Lo nggak masak makanan yang lain gitu?"

"Gak. Udah, lo makan itu aja. Tinggal makan aja susah banget," cibirnya pelan. Namun, masih bisa Gallen dengar sehingga membuat laki-laki itu mendelik kesal. Ia pun langsung memakan mie instan itu.

* * *

Setelah melakukan ritual sarapan pagi dengan suasana yang canggung, Selin pun mengambil handphone nya yang baru saja selesai di charger itu.

Hari ini hari minggu, jadi ia tidak pergi ke sekolah karena hari minggu memang sudah biasa libur. Gallen pun begitu. Tapi, entah ke mana perginya, Selin tidak tahu. Gallen pergi dengan mengendarai mobil yang kemarin membawa mereka ke sini.

Ia mulai menyalakan handphone dan mengaktifkan data selulernya. Seperti biasa, begitu banyak pemberitahuan yang masuk. Namun kali ini, ia membuka aplikasi instagramnya.

Setelah itu, ia beralih untuk membuka whatsapp karena ada pesan dari grup dengan kedua sahabatnya.

The Sist💅

Lia : guys, jalan-jalan kuy! Mumpung hari minggu ini.

Selin : yuk lah! Ke mana? Gue juga lagi gabut nih.

Siska : kuy! Ke mana?

Lia : gimana kalo ke tamkot? Di sana banyak tempat buat foto-foto. Mana pada bagus lagi.

Siska : ke mana aja deh. Gue mah ngikut.

Saat Selin membaca pesan-pesan itu, tiba-tiba saja membuat dirinya teringat akan sesuatu. Cepat-cepat ia pun kembali mengetikkan pesan untuk kedua sahabatnya tersebut.

Selin : eh, guys sorry banget ya. Gue lupa, kalo hari ini gue ada urusan. Jadi, gue nggak bisa ikut:(

Siska : yaahh.

Lia : yaah. Ya udah deh, kalo lo gak bisa. Kita juga gak jadi pergi. Rasanya kurang lengkap kalo gak bertiga. Ya nggak, Sis?

Siska : hooh tuu. Bener kata Lia.

Selin : ya, tapi mau gimana lagi? Lagian kan, kita bisa jalan lain kali. Kalo lo berdua mau jadi pergi, pergi aja gih.

Lia : iya sih. Lo beneran gak papa nih? Soalnya gue bener-bener ada kepentingan juga buat sekalian beli sesuatu.

Selin : gapapa. Udah, lo berdua pergi aja gih.

SUAMI RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang