Part 5

11.6K 695 24
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca.

Happy Reading!

Tak terasa, 7 hari telah berlalu. Hari yang di tunggu-tunggu oleh kedua keluarga pun kini telah tiba. Tepat pada tanggal 19 ini adalah hari pernikahan Selin dan Gallen. Kedua keluarga mereka sangat excited mempersiapkan untuk pernikahan Gallen dan Selin dari jauh-jauh hari.

Pernikahan mereka diselenggarakan di sebuah gedung yang cukup besar dan mewah yang berlokasi di Jakarta Selatan. Pernikahan ini dilakukan secara privasi. Hanya orang-orang tertentu saja yang datang ke acara pernikahan. Seperti rekan-rekan bisnis kedua keluarga tersebut dan saudara-saudara mereka.

Tidak ada satu pun dari pihak sekolah dan teman-teman mereka yang diberitahu. Mereka sengaja tak memberitahunya karena pernikahan ini adalah pernikahan rahasia. Selin tidak mau ada seorang pun yang tahu tentang hal ini. Terlebih lagi kedua sahabatnya. Biarlah pernikahan ini menjadi sebuah rahasia besar yang ia miliki mulai saat ini.

"Sayang?"

Lamunannya seketika terbuyarkan saat seseorang telah memanggilnya. Ia pun memandangi cermin yang berada di hadapannya itu yang kini tak hanya ada pantulan dirinya saja yang terlihat di sana, namun juga pantulan Mamanya.

"Mama?"

"Sebentar lagi kamu akan keluar. Kamu udah siap?" tanya Rima seraya menangkup kedua pipi putri semata wayangnya itu.

Selin mengangguk. "Iya, Ma. Selin udah siap kok," jawabnya.

"Syukurlah kamu udah siap."

"Permisi. Untuk mempelai wanita, dipersilahkan untuk segera tiba di tempat perakadan," ujar seorang perias itu dengan ramah.

"Ayo, Sayang. Kamu harus segera pergi ke sana," ucap Rima. Selin pun mengangguk pelan, kemudian ia mulai beranjak dari kursi tempat ia dirias tadi. Dengan telaten, Rima menuntunnya dan mengantarkan Selin ke sana dan dibantu oleh seorang perias tadi.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka pun telah sampai di tempat perakadan. Di sana sudah terlihat banyak sekali para tamu undangan yang sudah tidak sabar menantikan kedatangan mempelai pengantin wanitanya. Berpuluh-puluh pasang mata menatap ke arah Selin yang membuat gadis itu menjadi gugup.
Selin mulai mendudukkan dirinya di kursi tepat di samping Gallen yang membuat cowok itu seketika meliriknya. Selin sontak menundukkan kepalanya. Ia tak ingin menatap mata laki-laki yang kini berada di sampingnya.

"Apakah semuanya sudah siap?" tanya Pak Penghulu pada semua orang yang menyaksikan acara akad nikah yang akan segera dilakukan ini.

Sontak, semua orang pun mengangguk antusias. "Iya, Pak. Kami sudah siap."

"Baiklah, ulurkan tangan anda, Pak," ujar Pak Penghulu itu pada Adli.

"Nak---" Pak Penghulu itu melihat surat-surat persyaratan nikah di sana, guna mencari tahu nama pengantin mempelai pria nya. "Gallen, silahkan anda jabat tangan Pak Adli."

Gallen pun menurut, dan mulai menjabat tangan calon mertuanya tersebut.

"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan kawinkan engkau, Gallen Ardana Putra bin Ruslan Saputra dengan putri saya, Selin Pratista binti Adli Pratista dengan mas kawin sebesar 30 juta rupiah dibayar tunai!" ucap Adli dengan lantang dan lancar.

"Saya terima nikah dan kawinnya Selin Pratista binti Adli Pratista dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" ucap Gallen dengan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillahirabbilalamin..."

Kemudian, semua orang yang ada di sana pun mulai mendoakan sepasang pengantin baru itu. Setelah acara akad nikah selesai, kemudian acara pun dilanjut dengan resepsi pernikahan sampai dengan selesai.

SUAMI RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang