"Nee, [name]-chan, klub voli putra kita kalah oleh Seijoh, loh." ujar teman sekelasnya.
Gadis disampingnya yang dipanggil [name] menoleh. "masa?"
"sungguh, aku tidak bohong."
[name] tampak menatapnya tajam.
"jika tak percaya, tanyakan saja pada Yacchan, dia, kan, manager voli, atau pada Kage-chan, sepupu mu itu." lanjut Kanon.
"oke, akan ku tanyakan." [name] berdiri dari duduknya, lalu melangkah keluar kelas.
Kanon menatap temannya gemas. "kenapa dia bersikeras ingin tau segalanya tentang klub voli putra, tapi dia tidak mau menjadi manager. Aneh."
[name] berjalan santai menuju kelas sepupu bodohnya. Dia sangat tak yakin jika klub voli memang menang.
Saat sampai dikelas Kageyama, [name] malah menangkap surai jeruk.
'wow jeruk berjalan.' batin [name].
"Kag-"
"Makanya! Ayo minta diajari ke Tsukishima!" ujar si surai jeruk itu.
"Tidak mau! Sebelum dan sesudah latihan saja!" balas kageyama ngegas.
[name] melihat adu mulut keduanya dengan pandangan datar.
"Kage-"
"Tapi itu tidak cukup, bakageyama! Ulangan sebentar lagi!"
Merasa panggilannya diabaikan, [name] mengetuk pintu kelas Kageyama.
Tuk..
Yang didekat pintu menoleh padanya.
Tuk..
Setengah dari isi kelas menoleh, tapi tidak dengan Kageyama dan teman surai jeruknya itu.
BRAK!
Pukulan pada pintu berhasik membuat keduanya menoleh.
Hinata, teman surai jeruknya itu menatap heran. Berbeda dengan Kageyama yang sudah berkeringat dingin.
"Permisi, apa ada orang bernama Kageyama Tobio?" tanyanya masih dengan raut datar.
Semuanya hening dan langsung menoleh ke arah Kageyama.
Yang di tatap oleh teman sekelasnya hanya berkeringat dingin.
Dia tau sepupunya itu marah.
"Kage-chan, apa benar tim voli mu kalah?"
Kageyama mengangguk patah-patah.
Hinata tersenyum mengejek. "Hora~ Kageyama-kun sang setter jenius ternyata dapat di taklukkan oleh seorang gadis."
Kageyama yang tidak terima diejek membalas mencengkram kepala Hinata.
Namun, sebuah tangan mencengkram lengannya keras.
Lebih kecil dari punya Hinata. Tidak mungkin punya Hinata, kan?
Ya, itu punya [name].
[name] menatapnya tajam. Kageyama malah gemetaran.
Hinata yang berada di tengah-tengah segera berlindung dibelakang tubuh [name].
"Blee, Kageyama-kun ternyata takut pada gadis, bleee." ucap Hinata sambil sesekali menjulurkan lidahnya.
Kageyama yang sangat sangat ingin membalas ejekan Hinata tidak bisa. [name] belum melepaskan cengkramannya. Tatapan matanya seolah akan membunuhnya saat itu juga.
"Kage-chan, jangan berbuat kekerasan." [name] menghela napas.
Dia melepas cengkramannya dan berbalik menatap Hinata.
[name] memegang kepala Hinata, lalu beralih ke kepalanya.
"sepantar." gumamnya.
Mengabaikan wajah Hinata yang memerah malu, karena untuk pertama kalinya, kepalanya dipegang oleh perempuan selain ibu dan adiknya.
"Kageyama [name], salam kenal." ucap [name] kembali dengan wajah datarnya.
"H-hinata Shoyo desu." ucap Hinata malu malu gagak.
Sepertinya Hinata belum menyadari adanya kejanggalan dalam nama gadis itu.
"lagipula..." [name] menggantung ucapannya. "aku sepupu Kage-chan."
Hinata diam.
10%
Dia menatap wajah [name] dan Kageyama bergantian.
50%
Yang satu galak, yang satu kalem.
80%
Tatapan mata mereka yang sama-sama tajam tak bisa membohongi.
100%
"EEEHH?!" pekiknya terkejut.
"Pantas saja marga mu sama dengan marga bakage-. Aa mou- ada dua Kageyama, aku bingung memanggil kalian bagaimana." rengek Hinata.
"Terserah padamu saja." ucap [name]. Sepertinya dia akan berterima kasih pada Kanon, karena sarannya yang menyuruh [name] menemui Kageyama. Dia bisa bertemu Matahari berjalan.
Kageyama hanya mengangguk.
🌤🌤🌤
"Jaa, Aku akan memanggil Bakageyama untuk si Raja."
"HAH?!"
"Dan aku akan memanggil Kageya-chan untuk mu."
"Sudah panggil aku [name] saja."
"Eh? Memangnya boleh, langsung nama kecil begitu?"
[name] mengangguk. "tak apa."
"Jaa~ Kag-- [name]-chan!" ujar Hinata sambil tersenyum.
'Apa itu matahari berjalan?' batin [name].
"Aku akan memanggilmu Shoyo-kun, kalau begitu." [name] tersenyum.
Kageyama diam.
'Jarang-jarang dia tersenyum dan langsung memanggil nama kecil orang lain.' batin Kageyama.
Hinata melongo.
User not found 404
Ah, sepertinya otak Hinata mendapat konslet hanya karena senyuman [name].
Sasuga [name]-sama.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine (Hinata Shoyo x readers)
FanfictionJeruk. Kata pertama yang kutangkap saat melihat kepalanya. Bersinar. Kata kedua yang kutangkap saat melihat tingkah lakunya. Matahari. Kata terakhir yang kutangkap saat dirinya tersenyum pada ku. Story by = Ralibra