"Eh? Kok cepet banget pulangnya."
"Aku ada tugas kelompok sama Kanon pagi besok."
Kageyama menatap sepupunya yang sedang merapikan isi tas.
Dia hanya ikut tidur semalam saja. Sore ini dia pulang lagi ke Miyagi.
Pergerakan tangan [name] tiba-tiba terhenti begitu ingat sesuatu.
Matanya mengerjap bingung.
"Shoyo? Dimana dia?"
"Sudah di tempat makan."
[name] memiringkan kepalanya bingung.
"Lalu kau ngapain disini?"
"Nungguin elu lah."
"Ngapain nungguin?"
"[nickname] gak tau denah sini. Jadi sekalian, supaya gak nyasar."
Mulut gadis itu membulat.
Clik...
[name] menyampirkan tasnya lalu pergi ke tempat makan. Bersama Kageyama di depannya tentu saja.
"[nickname]."
"Hm?"
"... Si Boge menyukaimu."
"... Oh."
"Hanya itu?"
Kageyama menyerngit heran. Kenapa sepupunya itu tidak menunjukkan kalau dia senang atau semacamnya?
"Ya." [name] memalingkan pandangannya.
"Apa aku harus jingkrak-jingkrak, salto depan-belakang, teriak sana-sini sambil teriak, 'UWAAA, ShOyo MenYuKAikU.' gitu?" lanjut [name].
Kageyama menggeleng. "tidak juga sih."
Gadis itu menghela napas. "lagian, aku bukan pacarmu yang super aktif itu, Kage-chan."
Kageyama berjenggit lalu menoleh. Tampak pipinya dipenuhi rona tipis.
"B-berisik ah! Ayo cepet!"
Kageyama melajukan jalannya. Meninggalkan [name] yang berjalan lambat dibelakangnya.
[name] yang sedang melamun kembali tersadar jika dirinya tidak berada di tempat yang seharusnya.
"Dimana ini?" gumamnya pelan.
'Sepupu not have akhlak. Udh bego, gada akhlak, maniak voli, tsundere pula. Heran kenapa tuh cewek kepincut ma Kage-chan. Dipelet kali ya?' batin [name] kesal.
•••
Hinata yang melihat Kageyama datang sendiri merasa ada yang kurang. Tapi, apa?
'Ah sudahlah, nanti juga ingat.' batin Hinata.
Dia melanjutkan makannya. Porsi makannya sangat banyak. Beruntung semua makanannya itu habis. Jika tidak, mungkin akan dimarahi kaptennya atau Sugawara karena membuang-buang makanan.
Makan gak abis = membuang-buang makanan.
Seperti yang sering dilakukan Tsukishima. Porsi makan sedikit tapi tetap gak abis. Pantes aja mukanya kayak gak ada niat hidup.
Saat sedang asyik-asyiknya melihat Tsukishima yang diomeli kakak kelasnya, handphone Hinata berdering.
Sontak saja itu menarik atensi seisi ruangan.
Hinata lekas mengangkat panggilan telepon itu.
"Hal--"
['Shoyo! Tolong aku! Aku tersesat dan kenapa disini sepi sekali?!']
Hinata seketika diam. Dirinya baru ingat kalau gadis berambut coklat yang notabene nya sepupu Kageyama tak ada di ruangan ini.
"Y-ya, [name]-chan ada dimana?"
['... Shoyo, jangan bodoh seperti Kage-chan. Aku tersesat dan tak tau ada dimana. Jika tau pun aku tak akan menghubungi mu.']
Panah imajiner menancap tepat di dadanya. Tertohok.
"Y-yaa, baiklah. Lalu aku harus bagaimana? Memberitahu yang lain?"
['.... Terserah yang penting aku ditemukan.']
Tuut
Ponsel dimatikan sepihak oleh si gadis.
"Haah, BakaTobio." gumamnya pelan.
[name] mendudukkan dirinya di tempat terpojok.
Di sisi Hinata
"BAKAGEYAMA!!"
"Ya mana ku tahu kalo dia ketinggalan di belakang!"
"Pokoknya, kita cari dia sekarang!! Hmph! "
Hinata pergi keluar mencari gadisnya.
Seisi ruangan menatap perdebatan kecil mereka bingung.
"Hinata nyari siapa?" tanya Yachi.
"Sepupunya Kageyama." jawab Shimizu.
"Hoo, perempuan yang datang malam tadi?"
Shimizu mengangguk.
"Hsxbf aksudhkp dfhaj?" tanya Bokuto dengan mulut penuh makanan.
"Telan makananmu dulu, Bokuto-san." tegur Akaashi.
"Hiftana phyu-- UOHOK! OHOK!"
Nah kan baru juga diingetin. Si Burhan udah keselek aja.
Akaashi dengan cepat menyerahkan sebotol air yang langsung diteguk Bokuto.
Kenapa sebotol?
Kalau buat Bokuto, segelas itu kurang. Pake banget.
"Fwah, Hinata punya pacar?" tanya Bokuto setelah meneguk seluruh isi botol.
Akaashi menggeleng. "entah."
🌤🌤🌤
"Shoyo kok lama ya."
"Ya tunggu aja."
"Oh oke."
[name] diam. Dia kan sedang sendirian.
Lalu itu siapa?
Omake
"Akhirnya ketemu jug-- EHH?! [NAME]-CHAN!"
Hinata memekik terkejut karena [name] sedang menangis dengan muka pucat dan pandangan terus lurus ke depan.
Dia segera menghampiri gadis yang duduk di pojok itu.
"[n-name]-chan--"
"Shoyoo, tempat ini ada hantunya, hiks, tolong aku."
Hinata sweatdrop
"[n-name]-chan, itu .. Kenma disamping mu, bukan hantu."
[name] menoleh ke samping dan mendapati Kenma sedang diam bermain game dengan earphone di kedua telinganya.
Gadis itu langsung mengusap air matanya kasar dan menunduk malu. Mukanya sudah merona padam.
Hinata tersenyum.
Hari ini.
Dia menemukan kelemahan gadisnya.
Ya.
Takut hal ghaib.
•••
Wkwkwkwk
Ciee takut GhostRalibra05
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine (Hinata Shoyo x readers)
FanfictionJeruk. Kata pertama yang kutangkap saat melihat kepalanya. Bersinar. Kata kedua yang kutangkap saat melihat tingkah lakunya. Matahari. Kata terakhir yang kutangkap saat dirinya tersenyum pada ku. Story by = Ralibra