Di sebuah kamar bernuansa biru-jingga, nampak seorang gadis rebahan di kasur single bed kesayangannya.
"Rasanya aku gak mau ngapa-ngapain." gumamnya seraya memenjamkan matanya.
Tak lama kemudian, Handphone bercassing Doraemon yang sedang diisi daya bergetar. Menandakan adanya panggilan masuk.
[name] dengan malas mengambilnya. Melihat sang penelpon. Matanya mendadak berbinar.
Diangkat panggilan tersebut.
[Moshi-moshi, [name]-chan, bisakah kumintai tolong?]
"Apa?"
[Aku tau ini merepotkan, tapi, bisakah kau datang ke Tokyo?]
"Untuk apa?"
[Begini, ehm-- eh Kageyama!]
[Aku lupa membawa sepatu voli dan Handphone ku! [nickname] cepat datang kesini!]
[Ahahaha, Ou-sama kita sudah tua ternyata.]
[Berisik, Saltyshima!]
[name] menghela napas pasrah. "aku akan kesana. Mungkin akan sampai malam."
[Kageyama! Kemarikan! -- Maaf merepotkan mu.]
Kurva senyum tercipta dibibir sang gadis. "tak apa. Kage-chan memang suka menyusahkan. Maaf merepotkanmu, Shoyo."
[Etto- ne, apa boleh aku menjemput mu di stasiun? Kamu bilang, akan sampai malam, kan?]
Suara Hinata mengecil. Sepertinya pria itu berbisik agar tak didengar yang lain.
"Boleh. Sekalian keliling sebentar sepertinya tak apa."
[Oke, [name]-chan, hati-hati dijalan. Kalau sudah sampai hubungi aku. Jaa ne!]
Tutt
Setelah panggilan tertutup, [name] segera mengambil sepatu dan Handphone Kageyama.
Gadis bersurai coklat itu, kembali ke kamarnya. Memilah pakaian yang akan dikenakan.
Kaos putih dibalut cardigan lalu dipadukan celana berwarnakan putih tulang dan membawa tas kecil berisi uang dan beberapa keperluan pribadinya.
[name] mengambil tote bag yang isinya pesanan sepupu laknatnya.
"Yosh, siap."
Kira-kira gini penampilannya.
•••Sampai di stasiun Tokyo, [name] menelpon Hinata. Seperti yang dikatan gadis itu sebelumnya. Dia sampai di Tokyo malam hari.
Drrt..
Drrt.."Ng?" Kenma melirik benda persegi panjang yang berdering di sampingnya. Pemilik Handphone sendiri tak menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine (Hinata Shoyo x readers)
FanfictionJeruk. Kata pertama yang kutangkap saat melihat kepalanya. Bersinar. Kata kedua yang kutangkap saat melihat tingkah lakunya. Matahari. Kata terakhir yang kutangkap saat dirinya tersenyum pada ku. Story by = Ralibra