sembilan

3.2K 384 18
                                    


Hari ini aku lagi jahat guys😏



• • •

Rose bosen sekali, sangking bosennya dia bingung mau ngapain. Coba aja kalo ada jaehyun pasti gak akan sebosen ini. Huh, rose jadi tambah gak sabar pengen ketemu jaehyun.

Sebenarnya tadi dia sudah tidur entah berapa lamanya, saat terbangun rose melihat kearah jean yang juga tidur. Dia tak ada niatan untuk mengganggu bodyguard nya itu.

Gadis itu kemudian memesan sebuah makanan, maunya sih nunggu jean tapi karena rose udah laper deluan. Jadinya dia milih makan deluan.

Bahkan saat makanannya sudah habis pun, jean masih anteng dengan posisi tidurnya. Rose yakin, jean kalo tidur pasti simulasi jadi orang mati.

Rose teringat sekarang dia sedang membawa nyawa lain. Dia beneran tak sabar untuk memberitahu jaehyun. Bahkan gadis itu sudah membayangkan bagaimana ekspresi senang yang ditunjukkan jaehyun.

"Hai nak, ini mama. Kalian baik baik aja ya disini." Ucap rose seraya mengelus perutnya.

"Habis ini nanti kalian bakal ketemu sama papa, kalian senang gak?" Lanjut rose lagi.

Rose lalu mengalihkan pandangannya kearah jendela yang memperlihatkan awan awan. Dia tiba tiba teringat akan novelnya yang ia bawa ditas. Langsung saja gadis itu ambil untuk dibaca. Lumayan mengurangin rasa bosennya.

Ditengah asiknya rose membaca novel, dia dikagetkan dengan suara seseorang disampingnya. "Nona sudah bangun?"

"Astaga jean, kamu bikin saya kaget saja." Ucap rose sambil mengelus dadanya.

"Maaf nona, saya tidak bermaksud membuat nona kaget. Sekali lagi maaf."

"Jangan diulangin ya, untung saya. Coba kalo orang lain terus dia punya penyakit jantung. Kan bahaya."

"Iya nona."

"Ih kok lucu sih, kenapa kamu jadi kayak anak penurut terus saya kayak jadi mama kamu sih." Kemudian mereka tertawa. Rose jadi gak sabar pengen cepat cepat ketemu anaknya.

"Kamu pesan makan sana, tadi saya udah makan." Perintah rose.

"Gak usah, nona. Saya masih kenyang kok."

"Bohong ih, saya pesenin deh."

"Gak us--"  ucapan jean terpotong tatkala lampu didalam pesawat mati.

"Jeann ini kenapa??" Ucap rose panik.

"KEPADA PARA PENUMPANG HARAP TENANG, KALIAN BISA MENGGUNAKAN TABUNG OKSIGEN YANG BERADA DISAMPING KALIAN." Teriak pramugari itu. Mereka langsung menuruti perintah pramugari tersebut.

"Jean, saya takut."

Jean mengenggam tangan rose berusaha meyakinkan kalo ini baik baik saja. "Nona jangan takut, pegang erat tangan saya nona."

Para karyawan yang melihat bosnya yang saat ini tampak berbeda dari biasanya. Biasanya bosnya tampil rapi dan ramah.

Tapi kali ini penampilannya bahkan jauh dari kata rapi, terlebih lagi aura dingin yang dikeluarkan membuat beberapa karyawan tidak berani menyapa bosnya.

Jaehyun melangkah menuju mobilnya, tak ada ekspresi ramah yang selalu ia tunjukkan. Yang ada hanyalah ekspresi datar dan dingin.

Jaehyun mengendarai mobil dengan kesetanan. Dia tidak peduli dengan umpatan para pengendara, hatinya sedang hancur bahkan sedari tadi air matanya sudah menetes membasahi pipinya.

Dia tidak tau bagaimana perasaannya sekarang, semuanya campur aduk. Marah, kesal, takut, khawatir semua menjadi satu.

Jaehyun memasuki rumahnya itu, saat membuka pintu bayangan rose yang menyambutnya dengan senyum teduhnya.  Lalu memeluknya saat dirinya sedang merasakan kacau di kantor.

Saat berjalan melewati dapur, jaehyun melihat bayangan dirinya yang setiap pagi memeluk rose dari belakang lalu rose akan mengomelinya.

Jaehyun kembali melangkah menuju kamar mereka. Dia mendekati pigura foto pernikahan mereka, lalu mengambil nya.

"Hey, kemarin malam kamu udah janji bakal balik hari ini? Dan kamu yang bilang kalo janji harus ditepatin. Kamu juga udah janji gak bakal ninggalin aku . Kamu bakal nepatin janji kamu kan?"

"Kamu juga tadi bilang bakal mau ngasih berita baik? Tapi kenapa aku malah dapat berita paling buruk? Kenapa rosie?"

"Cepat pulang rosie, aku cuma mau kamu pulang dengan keadaan selamat itu aja. Kamu mau apa? Aku bakal turutin, tapi jangan pernah pergi dari aku."

Jaehyun memeluk bingkai foto itu erat seakan akan dia sedang memeluk rose. Dia tertuduk, rasanya sakit sekali.

Jaehyun tak bisa membayangkan bila tak ada rosie disampingnya, jaehyun masih membutuhkan wanitanya.

"Jaehyun!" Panggil mommy jaehyun yang baru saja datang, kini berlari menuju kearah jaehyun. Dengan segera memeluk sang putra.

"Mom rosie bilang dia bakal balik tadi. Dia bakal balik kan? Iyakan mom?"

"Mom bilang sama jae kalo berita itu salah? Bilang mom, BILANG!!"

"Dia bilang jae harus jemput on time, dia juga bilang kalo dia mau ngasih kabar baik ke jae mom."

"Tapi kenapa mom? Kenapa jae justru malah dapat berita paling buruk? Kenapa?"

"Mom ini semua salah jae, kalo aja jae bisa nahan rosie biar naik pesawat pribadi. Pasti semua ini gak akan terjadi."

"INI SEMUA SALAH JAE MOM."

"JAEHYUN GAK BECUS JAGA ROSIE MOM."

"Sayang cukup, rose bakal sedih ngelihat kamu kayak gini." Ucap mommy berusaha menenangkan sang putra.

"Momm."

"Jae sayang rosie mom, jaehyun belum siap untuk kehilangan Rosie."

"Jaehyun i'm sorry and i love you."

Spiel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang