Spiel [✓]

duapuluhtiga

Happy reading!

Malam ini Rose ditemani jaehyun. Tadi jaehyun menyuruh pada jeno dan Ryujin untuk pulang saja, karena dirinya yang akan menjaga Rose disini.

Soal jaemin? Tadi dia tiba tiba menelpon jeno, lalu berkata jika dia akan pulang karena perut nya yang sakit.

Dan sekarang mereka berada dikamar inap milik Rose. Teman teman mereka baru saja pulang, iya tadi teman teman jaehyun dan rose baru saja kesini. Sama dengan jaehyun, mereka juga kaget saat ia mengatakan bahwa dirinya adalah Rose.

"Sini." Ujar Rose menepuk ranjangnya, menyuruh jaehyun untuk tidur disampingnya.

Jaehyun naik ke ranjang itu, lalu membaringkan tubuhnya disamping Rose. Dia memeluki Rose, menyalurkan rasa rindu yang sudah lama ia tahan.

"Mau dengar cerita aku gak?" Pertanyaannya Rose membuat jaehyun mengendur pelukannya, memposisikan diri agar bisa menatap wajah Rose.

"Cerita aja."

"Mau cerita apa?" Tanya Rose.

"Kan kamu yang mau cerita, jadi terserah kamu aja."

"Yaudah gak jadi, aku bingung. Mau tidur aja deh." Lalu mendekatkan dirinya ke jaehyun. Jaehyun kembali memeluk perempuan didepannya ini.

Beberapa menit mereka diam, jaehyun lalu menoleh kearah Rose, memastikan perempuan ini tidur apa tidak. Dilihatnya perempuan itu sudah memejamkan matanya.

"Jae." Ucap Rose membuat jaehyun kaget, gimana gak kaget coba dia aja bicaranya sambil merem.

"Astaga aku kira kamu udah tidur."

Rose membuka matanya lalu kemudian menatap jaehyun yang kini juga menatapnya. "Gak bisa tidur."

"Kenapa? Karena belum cerita jadi gak bisa tidur ya?" Tanya jaehyun yang sudah hapal dengan sifat satu ini. Perempuan didepannya hanya menyengir saja.

"Cerita aja aku dengerin." Ucap jaehyun lalu mengelus rambut milik Rose.

"Aku bingung mau cerita darimana." Manyum Rose.

"Emangnya apa yang mau kamu ceritain?"

"Masa masa pas aku bangun tapi bukan kamu yang nyambut." Ucap Rose.

"Yaudah cerita dari situ aja." Ucap jaehyun.

Flashback on

16 tahun yang lalu

Perlahan kelopak mata seorang perempuan  itu terbuka. Ruangan putih dengan beberapa alat disampingnya, jangan lupakan bau obat yang langsung menyeruak memasuki area penciumannya.

"Akhirnya kamu bangun juga, sebentar biar dipanggilkan dokter dulu." Tanya laki laki paruh baya itu lalu memencet sebuah tombol.

"Aku dimana? Lalu anda siapa?" Tanya perempuan itu.