enambelas

2.5K 349 22
                                    

Kehidupan gak selamanya mulus, pasti selalu ada aja masalah yg datang. Tetap semangat!




Happy reading!





•  •  •

Selesai acara sarapan keluarga anna langsung bergegas untuk bersiap pergi. Iya jadi semalam ia udah chat lisa lagi, kalo dia ikutan. Dan sekarang mereka ke lobby hotel untuk ketemu sama yang lain.

"Hai, kita telat ya?" Ucap anna.

Lisa menoleh ke sumber suara, "hai na, engga kok. Kita juga baru sampai." Yang lain hanya tersenyum dan mengangguk saja.

Setelah itu keluarga Taeyong dan juga keluarga yuta berkenalan dengan anna. Anak anak anna sudah berkenalan dengan mereka, kemarin malam.

"Kita mau kemana tante Lisa?" Tanya Ryujin.

"Mau jalan tapi gatau kemana?" Tanya lisa yang masih bingung menentukannya.

"Ke pantai aja yaudah." Usul junkyu namun mendapatkan penolakan dari yang lain.

Hyunjin menggeleng tanda tak setuju, "Kemarin kan udah ke pantai, ke tempat yang lain kek."

Jaemin mengangguk menyetujui omongan hyunjin, "iyanih bosen ke pantai terus."

"Jadi maunya kemana dong?" Tanya lisa lagi.

"Kebiasaan banget sih lis, ngajakin jalan tapi gatau tujuannya mau kemana." Lagi lagi jennie julid membuat lisa menatapnya kesal.

Anna tiba tiba menyaut, "gimana kalo ke air terjun?"

"Air terjun? Emang ada tante?" Tanya yeji dengan dahi mengerut bingung.

"Ada, tapi kalo jalan kaki mungkin agak lama."

"Jauh banget na?" Tanya taeyong.

"Em, kalo jalan kaki kayaknya gak sampai 1 kilo deh. Mungkin ada setengah kilo?"

"Jadi mau jalan kaki apa naik kendaraan?" Tanya jennie pada anak anak mereka.

"Jalan kaki aja deh tan, masih pagi jugakan?" Usul Jeno.

"Pulangnya kalo capek gimana?" Tanya heejin.

"Tinggal pesan taksi aja jin" Jawab yuna.

"Jadi fiks nih ke air terjun?" Tanya yuta dibalas anggukan mereka semua.

"Kalian gak ada yang mau bawa baju lagi? Mana tau mau basah basahan disana." Celentuk jisoo.

Mendengar celentukan jisoo, anak anak pada langsung ijin ke orang tuanya buat ambil baju. Tak lama mereka kembali. Lalu kemudian mereka semua pergi jalan kaki menuju air terjun yang dibilang oleh anna.

"Widih adem banget." Ucap junkyu yang baru saja sampai di air terjun.

"Gila keren banget sih pemandangannya, ayo kita selfie dulu guys." Ajak yeji yang kini sudah memegang tongsisnya.

Hyunjin menjitak kepala yeji, "Selfie mulu lo bocil."

Yeji melirik kesal hyunjin, dia masih mengusap kepalanya yang habis dijitak hyunjin.

Anna tersenyum, dia senang jika mereka menyukai tempat ini. Anna berinisiatif untuk menyusul yang lain, yang saat ini sudah berada dekat dengan air terjun.

Saat anna akan menginjakkan kakinya ke batu selanjutnya, batu itu ternyata licin. Membuat tubuh anna menjadi limbung, anna sudah memejamkan matanya menunggu rasa sakit itu.

Tapi anehnya dirinya tak merasakan rasa sakit itu, kemudian anna membuka matanya. Pandangannya bertemu dengan manik mata milik jaehyun. Mereka bertatapan lumayan lama, tak sadarkah mereka sedari tadi ada yang menatap kesal sekaligus tak suka kearah mereka.

Jaemin

Pemuda itu menyaksikan kejadian didepannya itu secara langsung. Dia bingung mau berterimakasih atau mau marah pada jaehyun.

Jaemin menghela nafasnya, kemudian dia menarik tangan bunda yang masih dalam dekapan laki laki itu. Membuat keduanya tersadar, lalu berusaha menetralkan jantung mereka yang berdetak sangat cepat.

"Bunda kalo jalan hati hati dong, tadi kalo jatuh gimana?" Jaemin mulai mengomeli sang bunda.

"Iya maaf, bunda kan gak tau kalo itu licin." Ini kenapa kesannya kebalik gini, seharusnya anak takut sama ibunya bukan ibunya takut sama anaknya.

Jaemin lagi lagi menghela nafasnya, lalu menarik pergelangan tangan bundanya untuk kembali berjalan. Dan juga berjaga jaga takut takut bundanya jatuh lagi.

Namun dia sedikit bingung tatkala bundanya menahan untuk berhenti berjalan. Jaemin menunggu apa yang akan bundanya lakukan.

Anna menoleh ke arah jaehyun, lalu menunjukkan senyumannya. "Makasih." Ucapnya dibalas anggukan dan senyuman jaehyun.

Tangan anna kembali ditarik jaemin, meninggalkan jaehyun yang menatap punggung mereka.

"Kenapa jaemin kayak gak suka banget sama gue?"

Setelah acara ke air terjun tadi, malamnya si kembar berkumpul dikamar milik jaemin-jeno yang tepatnya disamping kamar sang bunda.

"Apa om jaehyun itu ayah kita ya?" Tanya Ryujin tiba tiba.

"Kenapa bisa mikir gitu?" Tanya balik jeno.

"Ya gimana ya? Gue kan mirip bunda, terus lo kalo dilihat lihat itu mirip om jaehyun. Terus kalo lihat lihat lagi jaemin itu kayak percampuran antara om Jaehyun sama bunda."

"Terus katanya pas waktu itukan, istrinya om jaehyun mirip bunda?" Lanjut Ryujin membuat mereka semua terdiam.

"Cari tau yok!" Ajak jeno tiba tiba.

"Ay--"

Ucapan ryujin dipotong oleh jaemin. "Jangan."

Baik jeno mau ryujin menatap jaemin tak paham. "Kenapa?" Tanya jeno.

"Jangan aja."

"Lo gak mau cari tau siapa ayah lo sebenernya?" Tanya Ryujin.









































































"Gak, kita gak butuh ayah. Bunda udah cukup."

Spiel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang