Raina dan Doni berjalan menuju kelas Raina.
Memang hari ini, Raina berangkat bersama Doni. Sebenarnya, Raina tidak mau Doni mengantarnya sampai di kelas, tetapi cowok itu terus memaksa dan Raina mengiyakannya."Gue masuk dulu," pamit Raina.
"Iya. Istirahat nanti, gue ke sini lagi," ucap Doni.
"Oke."
Sebelum pergi, Doni sempat mengacak-acak rambut Raina, sehingga rambut gadis itu berantakan. Raina berdecak pelan dan merapikan rambutnya.
Riko yang melihatnya mereka daritadi, hanya diam dengan ekspresi datarnya.
Entah kenapa, ia semakin membenci Doni semenjak cowok itu mendekati Raina.
Apakah mungkin dia menyukai Raina?
Riko menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Itu tidak mungkin. Sampai kapanpun ia tidak akan menyukai Raina.
Doni menatap Riko kemudian tersenyum miring.
"Lo tau, gue bakal jadiin Raina pacar gue," ucap Doni.
"Gue bakal bikin dia lupain lo. Dia itu gak pantas buat lo. Cowok kok hobinya nyakitin cewek. Lo beneran cowok, kan?" ucap Doni sengaja memanas-manasi Riko.
Riko mengepalkan kedua tangannya. Raut wajahnya masih terlihat tenang.
"Jangan bawa Raina ke dalam masalah kita! Kalo gak lo bakal tau akibatnya." peringat Riko.
Ia kemudian berjalan ke kelasnya yang tak jauh dari kelas Raina.
Doni menatap kepergian Riko seraya tersenyum sinis.
"Gue bakal bikin lo sengsara," gumamnya.
***
"Raina," panggil Giska.
"Iya."
"Ke kantin yuk," ajak Giska.
"Em, lo sama Keysha duluan aja. Gue masih tunggu Doni." ucap Raina.
"Cie. Udah makin dekat aja nih sama Doni. Udah jadian ya?" goda Giska membuat Raina hanya tersenyum.
"Enggak. Gue kan udah bilang kalo gue sama Doni itu cuma temenan. Gak lebih." jelas Raina.
"Iya deh. Tapi, kalo udah jadian kasih tau ya. Biar lo traktir kita berdua," ucap Giska seraya menaik-turunkan alisnya.
"Apaan sih. Lo makin ngaco," ucap Raina.
"Gis, ayo ke kantin. Gue udah lapar." sahut Keysha.
"Iya. Bawel amat. Rain, kita duluan ya."
Raina hanya mengangguk.
Doni memasuki kelas Raina yang sepi. Maklum saja, sekarang sedang jam istirahat jadi semua murid sedang makan di kantin.
Ia menatap Raina yang sedang memainkan ponselnya. Ia berjalan dengan pelan mendekati gadis itu.
Tampaknya, Raina masih belum menyadari kehadirannya.
"Ngapain sih?" tanya Doni.
Raina sedikit terkejut. "Eh, Doni. Udah datang lo." Raina menaruh ponselnya ke dalam saku roknya.
"Iya dong. Ayo ke kantin," ajak Doni yang dibalas anggukan oleh Raina.
Ketika mereka berjalan menuju kantin, mereka melihat lapangan yang sedang ramai.
"Tumben banget lapangan ramai. Ada apa ya?" gumam Raina.
"Biasalah. Palingan juga berantem. Gak usah peduli." ucap Doni
KAMU SEDANG MEMBACA
RIKO RAINA
Teen FictionRaina sangat mencintai Riko. Ia sudah lama memendam perasaannya pada Riko tapi selalu diacuhkan oleh Riko. Tapi Raina bertekad untuk mendapatkan hati Riko.