CHAPTER 17

32 2 0
                                    

Raina melirik Riko yang asyik dengan ponselnya.

Riko bahkan tidak memedulikan kedua sahabatnya yang sedaritadi mengajaknya mengobrol.

"Ko, lo dengerin gue ngomong gak sih?" tanya Tyo

Riko hanya menggeleng.

Tyo merebut ponsel Riko secara paksa.

"Balikin." ucap Riko dengan tatapan datarnya

"Gak. Kalo gue balikin lo gak bakal denger omongan gue."

"Balikin!" Suara Riko makin meninggi

"Balikin Tyo." suruh Rano

"Iya gue balikin." Tyo mengembalikan ponsel Riko.

Setelah menerima ponselnya, Riko langsung berjalan keluar dari kantin.

"Lo bikin Riko emosi aja." ucap Rano

"Ya maaf. Abisnya dia cuekin kita mulu sih."

"Dia lagi ada masalah sama orangtuanya jadi lo jangan bikin dia tambah marah."

"Iya."

"Rain." panggil Doni

"Ya."

"Lo liatin apa sih?"

"Enggak."

"Ya udah makan dulu makanan lo."

Raina mengangguk dan melahap makanannya.

***

Riko sedang berada rooftop. Pikirannya sangat kacau.
Kedua orangtuanya selalu saja tidak pernah peduli padanya.

"Argh. Kenapa sih Papa sama Mama gak pernah peduli sama gue? Sebegitu pentingnya pekerjaan mereka sampe gue gak pernah diperhatiin?" kesal Riko

"Riko." panggil Raina

Riko berdecak pelan.

Kenapa gadis itu selalu saja mengganggunya?

"Jangan ganggu gue." ketus Riko

"Lo kenapa? Lo lagi ada masalah?" tanya Raina

"Pergi! Jangan ganggu gue."

"Gue bukan mau ganggu lo, tapi gue cuma mau nolongin lo."

"Gak usah sok peduli sama gue." ucap Riko dingin

"Ko, gue gak sengaja dengar kalo lo lagi ada masalah sama orangtua lo. Kalo lo mau lo bisa cerita sama gue. Siapa tau dengan lo cerita sama gue, lo bisa ngerasa lebih baik."

"Ck. Gue cuma mau lo pergi dari sini." ucap Riko dingin

"Oke. Gue bakal pergi dari sini." Raina kemudian pergi dari sana.

"Tuh, cewek kenapa sih selalu aja gangguin gue." gumam Riko

***

Raina menatap foto Riko dipostingan instagramnya.

Dan, foto itu merupakan satu-satunya postingan yang ada diakun instagram milik cowok itu.

Seperti biasa, difoto itu wajah Riko terlihat dingin. Seperti tidak ada kebahagiaan di dalam dirinya.

"Apa mungkin sikap lo yang dingin ini karena kedua orangtua lo?" gumam Raina

"Sebenarnya gue pengin banget ngobrol sama lo, gue pengin dengar semua curhatan lo, gue pengin lo bisa selesain semua masalah lo. Tapi gue tau sampai kapanpun lo gak bakal mau dekat-dekat sama gue."

Tok...tok...tok...

"Rain." panggil Raka

"Iya Bang." sahut Raina

RIKO RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang