8

57.1K 4.8K 319
                                    


Makan malam
Pukul 20.00

Setelah Killa di sibukkan di dapur membantu sang mamah kini ia berjalan menuju kamarnya untuk memanggil sang suami.

Sejak ke jadian fenomena tadi siang membuat Killa malu untuk menatap wajah tampan suaminya.

Kini Killa berdiri di depan pintu yang tertutup. Rasanya mau masuk nggak.

Lalu Killa menggunakan metode jarinya "Okeh mulai,"

Di mulai dari ibu jarinya,"masuk? ngga! masuk? engga! masuk? engga! masuk? engga! masuk? engga! "

"Yeah,,, angga masuk!" lalu Killa memunggungi daun pintu.

"Gimana sih La!" deais nya.

"Nanti suami mu ga makan malam dong?"

"Aku berdosa banget jadi istri kesannya?"

"Aishhh,"

"Dah lah dari pada jadi istri durjana! eh durhaka deng! ngomong aja pake acara typo segala lagi kaya ketikan jari di keyboard ajah,"

"Ish aku kenapa sih ha!" ujar Killa frustasi lalu menggaruk-garuk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.

"Ketombean ya gue?" ujarnya seraya memutar tubuhnya.

Killa pun seketika cengo dan menghentikan garukan di kepalanya.

"Eh suami, yuk makan malam," ajak Killa dalam mode kikuknya.

Apa suaminya mendengar ke gajeannya barusan?

Sejak kapan suaminya berdiri di belakangnya?

Itu yang menjadi misteri bagi Killa.

"Saya mau makan kamu," datar Rayyan.

Killa meneguk salivanya.

"Ahahha,,, sepertinya perut Killa sudah lapar pak," ujar Killa lalu berjalan mendahului Rayyan.

"Pak Maul maunya apa sih? Ha!" Killa mempercepat langkahnya meninggalkan Rayyan.

Sesampainya di ruang makan.

"Loh kok suami mu di tinggal sih La?" ujar Laila yang seraya menyusun mangkuk sayur dan lauk pauk.

"Lala laper Mah," Killa mengalihkan pembicaraan Laila dengan alasan perutnya yang lapar, tapi emang benar.

"Papah," sapa Killa pada Hasbi yang berjalan mendekat.

"Kenapa La?" tanya Hasbi.

"Engga jadi aja hehe," ujar Killa cengengesan.

Rayyan berjalan mendekat.

"Nak Ray," sapa Laila tersenyum.

"Malam Pah, Mah," sapa Rayyan.

"Malam," balas kedua mertuanya.

"La Suaminya di layanin," bisik Laila yang berada di sebelahnya Killa.

Killa bangkit dari duduknya.

Rayyan pun duduk di samping Killa.

Killa membuka piring yang tengkurap dan meraihnya. Dan tugas Killa bertambah saat berada di meja makan karena melayani sang suami.

Killa mencentongkan nasi, "lagi?" tanya Killa yang menunjukkan ukuran banyaknya nasi yang ia centong.

"Sudah," jawab Rayyan.

"Mau pake sayur? lauk?" tanya Killa.

Karena di hadapan nya ada sayur sop, tumis toge campur tempe dan ada lauk, tahu goreng dan ayam sambal merah.

MAS DOSEN ITU SUAMIKU (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang