two

2.3K 325 73
                                    

Pastikan ngasih vote dan comment buat ngasih apresiasi ya🙏 Kalo perlu follow juga hehehe.

_______


Sudah tiga tahun ini, Jeongguk merasakan hidupnya hampa. Setidaknya butuh waktu satu tahun baginya untuk healing dari kehilangan Jimin, lelaki yang sangat dicintainya. Bahkan selama healing, pihak agensi Jeongguk terpaksa menunda tur dunia.

Lebih parahnya, selama satu tahun masa healing, Jeongguk berkali-kali melakukan percobaan bunuh diri karena depresi akibat kehilangan Jimin. Namun beruntung, orang-orang terdekat selalu menggagalkan rencana bodoh Jeongguk.

Hingga pada akhirnya, Jeongguk berusaha bangkit dari masa terpuruknya setelah ia menyadari bahwa mencoba bunuh diri justru akan semakin menyakiti kedua orang tua, kakak, kerabat, sahabat dan penggemarnya.

Alasan Jeongguk untuk bangkit lainnya adalah Jimin. Ketika masih hidup, Jimin selalu menyemangati dan mendorong Jeongguk untuk menjadi penyanyi kelas dunia. Jimin semasa masih hidup, sangat bangga pada Jeongguk yang berhasil menorehkan prestasi luar biasa secara global.

Ya. Jeongguk memilih bertahan tanpa Jimin di dunia ini meskipun rasanya selalu menyakitkan serta menyesakkan dadanya kapan saja.

_______

Jimin melonjak-lonjak riang di antara barisan penonton yang didominasi fangirls untuk melihat Jeongguk melakukan rehearsal. Antusiasme penggemar memang tetap tinggi meskipun Jeongguk reherseal dengan duduk di atas kursi roda, mengingat bahwa ia tak boleh terlalu sering berjalan kaki karena masih cidera.

“Yeah yea yea yea yea yea, euphoria~ AAAAA Jeon Jeongguk i looveee youuu~ JK i looooovveeee youuuuu” Jimin berteriak kencang, meskipun tak akan ada manusia yang bisa mendengarkan teriakannya. Sesekali Jimin terkikik geli menyadari tingkahnya sendiri.

Setelah melakukan rehearsal kurang lebih satu jam, akhirnya Jeongguk kembali ke ruang tunggunya dengan kursi roda yang didorong oleh Hoseok. Sementara Jimin juga ikut berada di samping mereka.

“Aku merasa bersalah pada penggemarku. Andai aku bisa menjaga diri serta berhati-hati, pasti aku tak akan mengalami cidera dan bisa melakukan dance di depan mereka.” Sesal Jeongguk selama perjalanan kembali ke ruang tunggu.

“Tidak, sayang. Jangan merasa bersalah. Yang lalu, biarlah berlalu. Kau tetap bisa melakukan yang terbaik setelah ini.” Jimin mencoba menenangkan sembari mengelus pucuk kepala Jeongguk, meskipun kekasihnya itu jelas tak bisa mendengar dan merasakan sentuhannya.

“Sudah lah. Jangan terlalu dipikirkan, Jeongguk-ah. Mereka pasti mengerti. Kau hanya perlu melakukan yang terbaik setelah ini.” Tenang Hoseok yang dibalasi anggukan kecil serta gumaman dari Jeongguk.

Hyung, aku merasa hangat. Padahal cuacanya di sini sedang dingin 'kan?” Tanya Jeongguk yang heran sering merasakan hangat ketika cuaca di sekitarnya jelas-jelas sedang dingin.

“Hanya perasaanmu saja mungkin? Aku masih merasa dingin kok.” Hoseok merespon.

Jimin tersenyum geli, pasti energinya hari ini lumayan besar sampai-sampai Jeongguk bisa merasakan kehangatan darinya. Itu karena tak semua sentuhan Jimin bisa dirasakan oleh Jeongguk. Jimin bersyukur, setidaknya ia bisa sedikit meredakan kekhawatiran Jeongguk dengan kehangatan yang diberikannya.

_______

Jeongguk sudah bersiap naik ke panggung untuk menghibur 45.000 penggemar yang menonton konsernya di Sydney Olimpic Stadium. Ia menyanyikan dua lagu untuk pembukaan konser. Setelah itu, ia mulai membuka acara dengan sapaan dan kalimat lainnya yang diucapkannya pada penggemar.

kookmin • happy ending [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang