🌟 10 🌟

210 16 6
                                    

"Serius?!" Tanya semua orang kecuali keluarga Nanase, bahkan Yuuki tidak tahu soal ini.

"Wajahnya saja mirip. Lalu dia memiliki tanda dipunggungnya, tanda yang sama seperti Reika-sama." Jelas Tsuki.

"Tapi bagaimana bisa? Riku-sama adalah reinkarnasi sempurna 2 orang yang berbeda? Itu mana mungkin." Kata Vega.

"Vega-sama, ketika jiwa yang berbeda berkumpul disatu tubuh. Maka jiwa tersebut akan menjadi sebuah jiwa yang sempurna karena pada dasarnya 2 jiwa tersebut adalah 1 jiwa yang terpisah." Jelas Erin.// Jujur ini ngarang banget. Paham gak?

"Jadi pada awalnya Erin-sama dan Reika-sama adalah 1 jiwa? Jadi bukan reinkarnasi?" Erin menggeleng untuk menjawab pertanyaan Aslan.

"Hal seperti ini wajar dalam keluarga Nanase. Jadi tidak perlu terkejut, semuanya itu bukan pertama kali terjadi." Kata Mina. Seluruh ruangan mendadak diam hingga beberapa saat.

"Baiklah berarti untuk menjaga kunci perbatasan siapa yang akan menjaganya?"-Teny.

"Biarkan teman temanku yang menjaganya. Ikuti aku." Erin pun berdiri disusul yang lainnya, Erin pun memindahkan semua yang ada diruangan tersebut ke perbatasan hutan kutukan.

"Tunggu ini kan..." Srotu menjeda kalimatnya lalu ia mendekat ke perbatasan.

"Hutan kutukan." Lanjut Erin. Erin merapalkan mantra dan tanaman merambat pun bergerak membentuk sebuah pintu.

"Ayo masuk. Aman kok." Mereka pun masuk ke dalam hutan melewati pintu tersebut. Erin yang masuk terakhir pun merapalkan mantra untuk menutup pintu tersebut.

"Riku~ akhirnya kau datang. Siapa yang ada dibelakang kamu?" Kata Pika yang baru tiba. Erin mendekat ke arah Pika dan mengelus bulu Pika.

"Riku-nii apa yang kau lakukan?" Tanya Hikari.

"Pika, Mido dan yang lain mana?" Tanya Erin menghiraukan pertanyaan Hikari.

"Ada. Minna, lihat siapa yang kembali." Tiba tiba saja seluruh hutan bergetar dan muncul banyak sekali hewan dengan ukuran yang tidak biasa.

"Minna tadaima." Ucap Erin dengan senyumnya yang sehangat mentari pagi.

"Okaeri Riku." Ucap semua hewan tersebut dengan senang. Erin pun berbalik menghadap temannya.

"Minna, ini lah teman teman yang aku maksud."-Erin.

"Kau bisa bahasa mereka?"-Srotu.

"Bisa dibilang begitu. Baiklah, sekarang kita ke kunci perbatasan oke?"-Erin.

"Kau yakin?"-Tsuki.

"Ne kalian bisa antarkan mereka ke kunci perbatasan?"-Erin.

"Tentu Riku, naiklah." Erin mengisyaratkan untuk mereka naik keatas Pika dan Asaa.

"Kau tidak naik?"-Aslan.

"Aku akan menyusul." Asaa dan Pika pun melesat ke tengah hutan sedangkan Erin berbicara dengan penghuni yang lain.

"Baiklah, rencana awal aku sudah beritahu lewat Mido. Untuk rencana selanjutnya, sebagian yang bisa menyamar akan mengawasi perbatasan sedangkan yang tidak kalian jaga kunci perbatasan apa pun yang terjadi oke?" Erin pun mengubah dirinya menjadi serigala dan langsung melesat ke tempat kunci perbatasan.

"Riku-nii apa kau selalu ke tempat ini?"-Hikari.

"Gak sih, Asaa Pika arigato ne. Untuk selanjutnya ikuti rencana sebelumnya."-Erin.

"Ha'ik Riku-sama." Pika dan Asaa pergi dari tempat tersebut.

"Baru kali ini aku berdekatan dengan kunci perbatasan. Sejak kapan kau tahu kalau kunci tersebut ada disini?"-Tsuki.

I Will Miss You [ IDOLISH7 Fanfict ] ( Stop Publishing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang