🌟 3 🌟

196 20 5
                                    

"Mi...do...nii..." Midori mendekat kearah Riku dan memeluk singkat.

"Riku-chan maafkan Nii-san ya? Karena ku kau jadi seperti ini, gomennasai yo." Riku tersenyum lalu mendekat ke arah Midori.

"Kalau pun ini salah Mido-nii, aku sudah memaafkanmu dari lama sekali. Tapi menurutku, ini bukanlah salahmu Mido-nii. Jangan salahkan dirimu sendiri...tapi aku heran..." Kata Riku. Midori memiringkan kepalanya dan bertanya.

"Soal apa?" Riku memandang Midori sejenak.

"Mido-nii bukannya sudah, maaf, meninggal? Kenapa kau masih disini?" Tanya Riku.

"Aku punya tugas, jadinya aku harus disini dulu deh." Jelas Midori lalu tak lama kemudian pintu kamar Riku terbuka dan muncullah sosok Iori membawa nampan makanan Riku.

"Nanase-san kenapa kau bangun dari tempat tidur?" Tanya Iori saat masuk ke kamar Riku.

"Kau kira tidak pegal apa tiduran terus, lagipula kata Shinkai-san demamku sudah turun kok." Kata Riku membela diri.

"Tetap saja kau masih sakit, ini Nii-san membuatkan makan malam untukmu." Riku menerima nampan yang dibawa Iori dan memakan makanannya. Iori tidak sengaja melihat obat yang ada diatas nakas Riku.

'Aneh, kalau demam biasa obatnya tidak akan sebanyak ini. Tapi kenapa obatnya Nanase-san sebanyak ini? Apakah ada yang Nanase sembunyikan?' batin Iori lalu ia mengalihkan pandangan ke ponsel Riku.

"Nanase-san, apa kau yakin ingin menjadi menejer?" Riku mengangguk lalu ia mengambil ponselnya. Riku memgetikkan sesuatu diponselnya lalu menunjukkannya kepada Iori.

"Aku juga sudah menyamarkan identitas asliku. Mana mungkin aku pakai nama asliku saat bekerja." Jawab Riku lalu ia mengambil obatnya dan meminumnya.

'Apa Iori mulai curiga ya? Dia tadi melihat obatku dengan tatapan curiga dan penasaran. Hah...' batin Riku lalu ia berdiri dan 'mengusir' Iori dari kamarnya.

"Iori keluar, aku akan istirahat. Jangan ada yang menggangguku, oyasumi." 'Bohong. Maaf Iori, aku tidak bisa memberitahukanmu kalau sebenarnya aku akan bekerja.' batin Riku.

Iori hanya bisa menatap pintu kamar Riku dan kemudian kembali ke ruang tengah. Disana terlihat Yamato, Gaku dan Ryu sedang...ya kalian tahu sendiri, lalu Mitsuki dan Sogo sedang mencuci alat makan, Re:vale bermesraaan, Tamaki bermain game, lalu Yuuki dan Tenn sesang mengobrol.

Tenn yang menyadari kehadiran Iori pun bertanya.

"Dimana Riku?" Tanya Tenn.

"Dikamar, katanya akan istirahat. Nii-san aku ke kamar dahulu." Kata Iori setelah menaruh nampan dipantry.

Tenn yang masih tidak percaya pun pergi ke kamar Riku. Sesampainya didepan pintu, Tenn melihat sebuah kertas dengan tulisan.

Aku akan istirahat, pintu kamar aku kunci, tolong jangan mengganggu. OYASUMI MINNA❤️🌜.

N.b
Tenn-nii jangan marah ya, aku menyayangimu❤ Riku.

Tenn pun kembali ke ruang tengah. Yuuki yang sedari tadi fokus dengan bukunya pun bertanya.

"Tenn-nii san, dimana Ri-kun?"

"Dikamar, tidur dia tak ingin diganggu." Jawab Tenn. 'Ri-kun, jangan kau kira bisa membodohiku. Aku tahu kau sedang bekerja, aku akan masuk lewat jendela.' batin Yuuki lalu ia pamit untuk pulang.

Awalnya Tenn menawarkan Yuuki untuk pulang bersama tapi ditolak. Yuuki pun keluar dorm dan langsung pergi ke bawah jendela Riku. Yuuki melompat dan mengetuk jendela Riku.

I Will Miss You [ IDOLISH7 Fanfict ] ( Stop Publishing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang