Chapter 2

4.9K 246 9
                                    

Happy Reading:)
.
.
.
.
.
.
Dilain tempat tepatnya di parkiran sekolah beberapa pemuda yang bercanda ria, sambil menunggu teman-temannya.

"Eh neng Laura, makin cantik aja neng" Goda salah satu diantara mereka yang diketauhi namanya Raffa

"Bacot" Jawab perempuan tersebut, sambil melanjutkan langkah kakinya.

"Sukurin lo, anak orang digodain" Ujar Leon

"Halah, daripada lo jomblo" Ejek Rafa

"Ngaca" Jawab Varo

"Ro lebih baik lo diem aja deh, lo kalo ngomong langsung ngejleb dihati tau gk?" Jawab Rafa dengan mendramatis

Yang di ajak bicara hanya mengedikkan bahunya, lalu pergi ke kantin.

" Setan. Kalian kalo mau ketawa, ketawa aja! Gausah di tahan" Ucap Rafa, ketika melihat ketiga temannya sedang menahan tawa.

"Hahahaha" Lepas sudah tawa mereka

"Makanya gausah ngomong sama sikulkas, udah tau dia kayak gitu" Ujar Adit

"Nyenyenyenye" Jawab Raffa menye-menye.

"Najis" Balas Bara, sambil membuka bungkus permenya.

Brum brum brum...

Taklama kemudian terdengar bunyi montor sport berwarna hitam memasuki area sekolah.
Lalu turunlah lelaki berwajah dingin, dan memiliki tatapan yang tajam.

Hingga beberapa pekikan para perempuan terdengar.

"Hwaaa calon imam gue datangg"
"Maas pulang, anak mu nyariin loh"
"Daffa aku padamuu"
"Daffa aku bawa bekal buat kamu"
Dll...

Namun hanya dihiraukan oleh pemilik nama tersebut.

"Ini ni yang ditungguin dari tadi" Ujar leon

Yang hanya dibalas dengan menaikan sebelah alisnya.

"Kalau ngomong sama es kutub itu harus sabar broo" Ucap adit sambil merangkul pundak Leon.

"Yaampun kalian belokk??" Tanya Rafa dengan heboh nya.

Takk

"Aww, kenapa lo njitak gue, sakit tau mass, aku tuh gabisa diginiin" Alay Raffa

" Alay, jijik gue sama lo" Jawab Leon sambil melepaskan tangan adit dari pundaknya.

"Lagian siapa juga yang mau sama lo" Ucap Adit sambil menempleng kepala belakang Leon.

"Sakit tau" Ujar Leon sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gila" Guman bara, sambil bergidik ngeri.

"Varo?" Tanya Daffa pada teman gesreknya itu.

"Kantin" Jawab bara

"Cabut" Perintah Daffa

*****

Mobil sport warna merah, baru saja memasuki kawasan sekolah. Semua orang langsung berkumpul guna untuk melihatnya.
Taklama keluarlah gadis mungil dari mobil, dengan wajah yang menggemaskan, dan tatapan polos.

Diperjalan banyak tatapan kagum, iri, sinis dan lainya. Tapi hanya ditanggapi dengan senyuman manisnya.
"Hwaaa cute banget sihh"
"Dek mau gak sama abang?"
"Cantik banget"
"Oplas aja bangga"
"Iri? Bilang bawahan"
"Nikmat mana yang engkau dustakan"
"Murid barunya manis banget"

"Ruang kepala sekolahnya mana ya?" Guman Rissa

"Ishh, mana sihh dari tadi muter-muter sini aja. Tanya orang ajalah" Gerutunya

"Permisi, aku boleh tanya gak?" Tanya Rissa pada gadis berambut hitam legan yang di gerai.

"Lo murid baru ya?" Tanya gadis itu

"Iya, kenalin nama Aku Melissa Agatha Clarissa, panggil Rissa. Salam kenal" Rissa memperkenalkan dirinya, sambil menjulurkan tangannya. Memang dia sengaja tidak mencantumkan marga nya, karena dia hanya mau mencari teman yang real friend.

"Ohh, salam kenal. Nama aku Aurora Putri Mahardika, panggil aku Putri" Jawab Putri dengan menjabat uluran tangan Rissa.

"Ihhh cantik banget" Batin Rissa

"Eh tadi lo nyari ruang kepala sekolah kan? Ayok gue anterin" Ajak Putri yang membuyarkan pikiran Rissa.

"Iya, makasih ya" Jawab Rissa

"Sans" Ujar Putri sambil berjalan.

Tak terasa mereka sampai didepan pintu bertuliskan 'Kepala Sekolah'.

"Ini ruangannya ya, gue tinggal dulu. Semoga nanti kita sekelas" Pamit Putri, sambil meninggalkan Rissa.

"Iya makasih ya" Jawab Rissa.

Tok tok tok

"Masuk" Pinta orang yang didalam

Ceklek

Pintu terbuka, lalu tampaklah gadis mungil, yang lucu. Gadis tersebut mengalihkan pandangan kepala sekolah dari laptop nya.

"Kamu murid baru ya?" Tanya P. Kepala sekolah (Pak Rahmat).

"Iya pak, kelas saya dimanana pak?" Ujar Rissa

"Kamu kelas X IPA 1, mari saya antarkan" Ajak Pak Rahmat

"BIk pak" Ucap Rissa

Diperjalanan menuju kelas Pak Rahmat mengenalkan lingkungan sekolah nya.
Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai didepan pintu kelas.

Tok tok tok

Ceklek... Muncullah wanita paruh baya yang diketahui guru dari kelas tersebut.

"Bu saya mengantarkan murid baru, kalau begitu saya pamit" Pamit Pak Rahmat.

"Baik, nak silakan masuk" Pinta Bu. Rika

"Anak-anak kita kedatangan murid baru, silakan perkenalkan dirimu" Ucap bu Rika

"Haii semua, perkenalkan nama aku Melissa Agatha Clarissa. Kalian bisa panggil aku Rissa, salam kenal semuanya." Sapa Rissa dengan riang nya

"Baiklah apakah ada yang ditanyakan?" Tanya Bu Rika

"Neng Rissa udah punya pacar belum?"
"Rissa minta no wa nya dong"
"Rissa pakai skincare apa?"
"Risaa lo cantik banget"

"Sudah sudah,  pertanyaan kalian unfaedah, Rissa kamu duduk disamping Putri. Putri tolong angkat tangan kamu" Pinta Bu Rika

"Saya bu" Putripun mengangkat tangan kanannya.

"Hai kita ketemu lagi" Sapa Rissa, setelah duduk disamping Putri.

"Hai. Oh iya kenalin itu yang didepan kita namanya Lia sama Icha" Sapa Putri

"Hai salam kenal" Sapa Icha dengan gembira

"Hai" Sapa Lia

"Lo mau gak jadi sahabat kita?" Tanya Putri

"Mau mau mau" Jawab Rissa dengan mata yang berbinar.

"Lo lucu banget dehh" Ucap Icha sambil mencubit pipi Rissa

"Ishh, sakit tau" Gerutu Rissa sambil mengerucut kan bibirnya.

"Baiklah anak-anak kita lanjutkan materinya blablabla...." Ucap Bu Rika

Mereka pun mendengarkan penjelasan dari guru dengan seksama.


Jangan lupa vote, coment dan share.
Typo bertebaran.....

Clarissa [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang