Chapter 19

1.8K 97 7
                                    

Typo dimana-mana...

"Di-depan ada ratusan orang, yang menghadang jalan kita" Takut Lia

"Apa?" Kaget Putri

"I-ini gimana?" Cemas Rissa

"Telfon Daffa dkk" Perintah Lia

"Hp gue mati" Ujar Putri

"Sama" Jawab Rissa, Lia dan Icha

"Pasrah adalah jalan satu-satunya" Ucap Putri

"Mama maafkan anak mu ini" Guman Icha

"Hiks aku takut" Tangis Rissa

"Ya Allah maafkanlah hambamu ini" Doa Lia

"WOYY BUKA PINTUNYA"

*****

"Kita keluar aja, masalah hidup mati kita serahin sama yang diatas" Saran Lia

"Ya-yaudah. Jadi kita keluar nih?" Tanya Icha

"Iya"

CEKLEK

"Nah kalau gini kan gue gak teriak-teriak" Sinis cowok berambut keriting

"Ka-kalian mau apa?" Tanya Putri gugup

"Kita mau temen lo." Jawab salah satu cowok, sambil menunjuk Rissa

"Gak. Aku gak mau, aku gak punya salah sama kalian" Tolak Rissa sambil menangis

"Banyak bacot, tangkap dia" Perintah cowok yang memakai jaket bertuliskan Leader di punggungnya

Mereka langsung mencekal tangan Rissa, sedangkan Putri dkk segera melawan. Ya Putri dkk bisa bela diri walaupun gak terlalu mahir

"GAK AKU GAK MAU" Histeris Rissa sambil meronta-ronta

"LO DIEM, KALAU GAK GUE BAKAL BUNUH TEMEN-TEMEN LO" Ancam cowok yang memakai kalung

Disana terlihat Putri dkk sudah lemah dengan tangan yang dikunci kebelakang, dan jangan lupakan pisau yang berada di leher mereka

"LEPASIN MEREKA" Pinta Rissa

"Mereka akan kami lepaskan tapi lo harus ikut kita!"

"GAK RISSA, LO GAK BOLEH IKUT MEREKA" Teriak Icha

"JANGAN RISSA" Pinta Lia

"Gak aku gak akan membuat nyawa kalian terancam" Tolak Rissa

"Ck banyak drama. Gimana?"

"Oke, Ak-aku akan ikut kalian, tapi kalian harus lepasin mereka" Putus Rissa

"Keputusan yang bagus. Cepat lepasakan mereka dan bawa gadis itu" Suruh Cowok yang menggunakan jaket bertuliskan Leader di punggungnya tadi.

Mereka segera melepaskan Putri dkk, membiarkan mereka terlantar ditengah jalan dan membawa Rissa menuju Mobil yang sudah mereka siapkan tadi.

"GAK RISSA" Teriak Putri ketika mobil yang didalamnya terdapat Rissa pergi

"Menepi dulu" Ujar Lia

"Iya" Putri dkk segera diduk diteli jalan, untuk memulihkan tenaga mereka.

"Kita harus telfon sama Daffa dkk" Saran Icha

"Iya, tapi gimana? Hp kita udah mati" Ucap Lia

"Badan gue udah remuk semua. Gue gak kuat kalau nyetir mobil datang ke sekolah lagi" Ujar Putri

"Gue juga"

"Sama"

Brumm..Brumm..

Tak lama terdengar deruman montor dari arah belakang mereka.
Disana mereka melihat terdapat lima montor sport yang sedang melaju kearah mereka.

Tak pemilik montor sport tersebut berhenti dan menghampiri Putri dkk

"ASTAGA KALIAN KENAPA?"

"IYA. KOK BISA LEBAM SEMUA?"

"EH SAHABAT KALIAN KURANG SATU, KEMANA?"

*****

"Udah sore nih. Pulang yok" Ajak Leon

"Iya. Lagian perasaan gue dari tadi gak enak nih" Ujar Raffa

"Maksut lo?" Bingung Bara

"Gak tau kenapa gue kayak gelisah gitu" Jawab Raffa

"Perasaan lo aja" Singkat Varo. Padahal dia sendiri juga merasakan ada yang gak beres, tapi dia pendam

"Mungkin. Semoga gak terjadi apa-apalah"

"Amin"

"Kita kumpul dulu yok dah lama nih gak kumpul bareng" Saran Adit

"Yok aja lah gue" Jawab Leon

"Gimana boss?" Tanya Bara, yang hanya dibalas dengan anggukan

"Mansion Smith" Singkat Varo

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di parkiran, lalu menaiki montor mereka menuju mansion Smith

Tapi ditengah perjalanan mereka melihat sosok yang mereka kenali duduk dipinggir jalan dengan wajah yang penuh lebam

Mereka menghentikan montor mereka dan menuju Putri dkk. Ya yang mereka lihat tadi ialah Putri dkk

"ASTAGA KALIAN KENAPA?"

"IYA. KOK BISA LEBAM SEMUA?"

"EH SAHABAT KALIAN KURANG SATU, KEMANA?"

"Kita....

*****

Hallo gue kembali.
Sorry banget nih jarang update, soalnya gue harus persiapan buat kelulusan.
Tapi insyaallah akan gue usahanin kok ☺️.

Oh iya jangan lupa Voment ya, gratis kok.
Terimakasih 🤗








Clarissa [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang