Part 1🦋

44 9 0
                                    


Mentari pagi yang menembus celah celah jendela nyatanya tak mengganggu seorang gadis dari tidur cantik nya,tapi suara ketukan pintu membangunkannya

Tokkk...tokkk...tokkk

"Non ayo bangun,udah siang apa non tidak sekolah hari ini?"tanya bibi dari luar pintu

"Iya,bentar"jawab sang gadis singkat

Gadis itu bernama Anara Clarys Graceva Pandarez ya cukup panjang emang,tapi itulah namanya biasa ia dipanggil ara punya kembaran bernama Anira Clarys Graceva Pandarez yang biasa dipanggil ira,hubungan komunikasi antara ara dan ira tidak bisa dibilang baik dikarena kan yaa kejadian masa lalu yang membuatnya tumbuh menjadi sosok dingin,cuek,dan tak peduli sekitar

Entahlah,mungkin saja keluarga juga tak peduli dengan dia,sangat mengenaskan,tapi apa peduli ara tentu saja dia tak perduli,dia sudah terbiasa di situasi seperti ini

=====

Setelah selesai dengan ritual mandi serta memakai seragam sekolah,ara langsung turun kebawah,ia melihat ayah bunda kakak kakak nya serta kembarannya bencengkrama, 'huh' batin ara

Tanpa menyapa ara melewati mereka dan tentu saja melewati waktu sarapan nya namun satu suara memberhentikannya

"Apa kamu ga punya sopan santun ara,kenapa kamu diam dan melewati kami begitu saja,ayah tidak pernah mengajari kamu menjadi anak yang tidak sopan!"teriak Artha-ayah ara tegas

"Apa yang pernah tuan ajarkan padaku? bukan nya kalian hanya fokus ke ira?"tanya ara meremehkan

"Ara gak git---"ucap ira terpotong

"Ira sayang kamu diem aja ya,kamu ga perlu membela si anak ga sopan santun itu"balas Zila-bunda nya ara

'cih'batin ara

"Apa ya dibilang bunda bener ir"sahut Vino-kakak pertama ara

'gua benci situasi ini'batin ara

"Udah kan? Maaf sebelum nya Tuan Artha dan Nyonya Zila,bolehkan saya pergi ke sekolah saya tak ingin membuang buang waktu saya hanya untuk berdebat"tanya ara dengan bahasa formal

Leo-kakak kedua ara hanya menyimak perdebatan antara orang tua dan adiknya itu,sungguh hati nya ingin sekali membela adiknya didepan orang tua nya tapi sayang,leo tak cukup berani untuk itu

"JAGA UCAPAN MU ARA"teriak Artha menahan emosi

"Maafkan saya Tuan Artha,karena telah mengganggu sesi sarapan kalian,bahkan saya sudah sering menegur bahkan menyapa kalian dahulu,namun apa balasan kalian hanya tatapan sinis jiji dsn benci,seakan saya barang kotor yang patut dijauhi,saya permisi"ucap ara seraya mengambil kunci mobil dan membawa nya diatas kecepatan rata rata

"HEI MAU KEMANA KAMU,BAHKAN SAYA BELUM SELESAI BICARA"amarah Artha menggebu-gebu

"Kalian lihat itu,bahkan saya malu mengakui anak itu sebagai anak saya"kata Artha ketika ara sudah meninggalkan pekarangan rumahnya

Perlu kalian ketahui ara mempunyai privasi dikamarnya,yang artinya tak sembarang orang bisa masuk kekamarnya,walaupun itu keluarganya sendiri,karna kamar ara selalu ia kunci ketika kemana pun ia pergi

'ketika ayah bunda serta kak vino mengetahui kebenaran nya,aku yakin kalian akan menyesal'batin leo

Ya leo dan ira tidak pernah membenci ara,bahkan ara juga sangat dekat dengan leo,apapun masalah ara akan ia ceritakan ke leo,karna hanya leo lah yang ara percaya,sedangkan ira? Ara hanya berfikir kalau ira hanya berpura pura baik padanya

RAVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang