Part 15🦋

13 1 1
                                    

Jam baru menunjukkan pukul 4:50,tapi ara sudah bangun dari tidurnya,segera ia bergegas ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual pagi nya,tak perlu waktu lama hanya sekitar 15 menit ara sudah siap dengan seragam nya

Ara keluar dari kamar nya  menuju kamar tino,dibuka nya perlahan kamar tino,dan menepuk pelan pipi tino

"Hei,wake up,kita harus pergi"ucap ara lembut

"Eughhh"

"Ayo bangun tino,langsung mandi ya"

"Iya kak"

Tino berjalan lunglai kekamar mandi,dan ara segera membangunkan rava

"Rav bangun,lo harus pulang,mami lo pasti nunggu"ucap ara sambil memukul punggung rava pelan

Rava mengerjap beberapa kali "berasa punya istri gue" ujar nya sambil tersenyum

"Bacot,bangun lo"balas ara sambil memalingkan wajahnya,mungkin saat ini pipinya memerah

"Lo kalau lagi blush lucu ra"ledeknya sambil terkekeh

"Apaansi,bangun ga,atau gua lempar lo pake ini"ancam ara sambil memegang buku tebal

"Eh eh jangan dong,itu namanya kdrt"ucapnya sambil mengerucutkan bibir

"Najis"

Tino sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit dipinggang

"Kak pakaian aku mana?"

"Itu ambil aja dilemari,pakain bang leo waktu kecil"

"Oke kak"

Ara mengangguk dan tersenyum,lalu pandangan beralih ke rava yang menatapnya sambil tersenyum aneh,ara yang bergidik ngeri langsung melempar rava dengan bantal sofa didekatnya

Pukk

"Apasi ra,kenapa gue dilempar coba"

"Lo ngeliatin nya biasa aja,jangan kayak om om cabul"

"Mana ada om om cabul seganteng gue"

"Pede banget lo"

"Oh wajib itu mah"

"Sekarang lo mandi,trus ajak tino ke bawah buat sarapan,bye"

"Jadi ga ada morning kiss nih?"

"GA"

Rava terkekeh,rasanya lucu saat mengganggu ara,apalagi ketika pipi gadis itu memerah,rasanya ia ingin mengurung ara dan mencubit pipinya gemas

Ara meninggalkan rava yang mulai bangkit dari kasur lalu memasuki kamar mandi,saat turun kebawah,suasana meja makan masih sepi karena sekarang baru jam 5:40,tak terasa berada dikamar tino memakan waktu yang cukup lama

"Bibi mau masak apa?"tanya ara

"Nasi goreng sama telur mata sapi ra"

"Yauda bibi buat minuman aja,biar ara yang masak"

"Eh ga usah ra,ini udah tugas bibi"

"Bibi...."

"Iya ra iyaa,kamu ini bisa aja"

"Hahaha,yauda aku masak ya bi"

"Sip deh"

Ara memulai acara memasaknya,menggoreng bawah terlebih dahulu,lalu memasukkan sedikit cabai,setelah itu memasukkan nasi ke wajan tadi,tak lupa ia tambah kan garam secukupnya dan bumbu nasi goreng

Selesai dengan nasi,sekarang giliran telur "hei telur,siapkan kamu digoreng"ucap ara bermonolog sendiri lalu terkekeh karena merasa konyol

Digoreng nya satu persatu telur,ditambah garam secukupnya,oke ini terlalu mudah,dan ara pikir setiap anak perempuan harus bisa masak walaupun hanya menggoreng telur,memasak mie instan,atau membuat salad setidaknya harus terbiasa,bukannya sombong tapi ara sudah bisa memasak mulai dari ia masuk sekolah menengah pertama

RAVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang