"Ayah bunda,leo mohon jangan karna kesalahan di masa lalu Ara kalian jadi sebenci ini sama Ara,bahkan kalian gak tau bagaimana kejadian sebenarnya,kasian ara yah,bun"ucap leo ingin ayah
dan bunda nya mengerti"Yang dibilang kak leo bener yah bun,ara itu gak salah,apa ayah dan bunda lupa bagaimana terluka nya ara waktu itu,bahkan luka ara leb--"lagi lagi ucapan ira selalu dipotong
"KALIAN TIDAK PERLU MEMBELA ANAK ITU,DIA SALAH DAN DIA PANTAS MENDAPATKAN NYA"tegas Artha lalu bergegas masuk kekamarnya
Entah kenapa Artha tak ingin mendengar apapun pembelaan untuk ara,ia lebih membesarkan gengsi nya
"Kalian jangan mancing ayah kalian marah,dan jangan lagi kalian bela anak itu"ucap Zila lalu berlalu meninggalkan Leo dan Ira
"Tapi bunda harus pikirin apa yang kita bilang tadi bunda,karena insting seorang ibu jauh lebih besar untuk anaknya"teriak leo
"Kak leo hiks,kenapa ayah dan bunda gak mau hiks dengerin kita kak,kakak tau kan hiks kejadian itu hanya kita berdua yang tau,kalau sampai hiks ara kecapean trus apa yang hiks dikatakan oleh dokter itu dulu benar,aku gak rela kak hiks,liat kembaran aku seperti yang dikatakan dokter itu"isak tangis Ira pecah dipelukan Leo
"Udah ya kamu tenang ajaa,ara gak bakal kenapa napa,ara itu kuat,kita tetap harus jagain ara dari jauh oke,udah dong jangan nangis lagi,nanti ayah denger tau"balas Leo menenangkan adiknya ini,dan dibalas anggukan dari sang empu
Tanpa mereka sadari dari arah pintu utama ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka dari awal sampai akhir
'emangnya ara kenapa?'batin orang itu
=====
Hari sudah mulai gelap dan ara masih berkutat dengan laptot nya,sejak pulang sekolah tadi ia tak makan lagi,walaupun tadi sempat leo menyuruh nya makan,tapi ia beralasan sedang mengerjakan pr dan sudah makan di sekolah tadi,sekarang ia sibuk dengan tugas kantor yang kerjakanKantor?ya ara mempunyai kantor
Tapi bagaimana bisaa,ara masih terlalu muda untuk itu semua,lalu bagaimana dengan modal dari perusahannya?Awal mula nya berawal dari ara yang sudah ada darah pembisnis,ara mempunyai ambisi yang sangat kuat untuk bekerja,semua iya mulai benar benar dari nol,hingga perusahannya sudah lumayan berkembang pesat yang kini ia beri nama A'Company
walaupun sekarang perusahaannya masih dibawah ayahnya,tapi tak apaa,ia sudah bangga karena ini hasil jerih payahnya sendiri
Lama berkutat dengan laptop nya membuat ara lumayan lelah,ia meregangkan otot otot badannya yang kaku karena terlalu lama duduk di meja belajar nya
"Akhirnya selesai juga,tapi gua laper banget,kira kira yang lain udah pada makan belum yaa,males banget kalau ada mereka"ucap ara pada diri sendiri
Ara mulai merapikan kertas serta laptop yang berserakan diatas meja belajarnya,lalu ia keluar dari kamarnya dan turun kebawah
Beruntung ayah bunda serta yang lainnya belum pada makan jadi dia menyiapkan nasi+lauk serta segelas air,tak lupa ia pesan ke bi inah untuk membawakannya banyak cemilan ke kamarnya
Baru saja ara ingin masuk kamar supaya tidak ketahuan,sudah ada sang bunda di tangga
"Ngapain kamu ngendap ngendap begitu,mau jadi maling"tanya Zila ketus
"Gak"lalu melanjutkan jalannya
"Mau sampai kapan pun saya akan membenci mu ara"ucap Zila
Bohong kalau ara tak sakit hati dengan kata kata bunda nya,bohong juga kalau ara benar benar tak perduli dengan kata bunda nya,ini sungguh sakit tapi semakin lama ara semakin terbiasa

KAMU SEDANG MEMBACA
RAVARA
Teenfikcelo ga jauh tapi emang dasar nya aja sulit gue gapai -rafa- cara lo bisa buat gua nyaman,meski kadang hati gue terlalu lambat untuk merasa ...