Part 14🦋

7 1 0
                                    

Vote kalian berharga

Happy reading guys❤️

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Hai tino"sapa rara

Tino yang merasa namanya dipanggil,menoleh ke sumber suara,wajah yang sebelum nya terlihat dingin,langsung berubah menjadi hangat dan berbinar

"Kakak cantik"ujar nya
"Kakak kemana aja,aku sendirian disini,aku mau ikut kakak,aku ga mau disini kak,aku suka mimpi mereka,aku takut kak"lanjut nya sambil menetes kan air mata

Flashback on

Seorang anak kecil laki laki sedang menunggu ibu nya didepan sekolah dasar,sudah cukup lama ia menunggu namun sang ibu belum juga datang,pekarang sekolah sudah mulai sepi,karena jam pulang sekolah sudah 2 jam yang lalu

"Mama kemana ya?"ucap nya bermonolog sendiri

Tak lama datang mobil hitam besar seperti minibus berhenti didepan anak tersebut

"Anak manis ayo ikut om,mama kamu minta tolong ke om untuk menjemput kamu karena ada urusan,dan om sebagau sahabat mama kamu bersedia menolong mama kamu,jadi ayo kita pulang"  ucap seorang laki laki bertumbuh tegap dan kumis tebal

Anak kecil itu mengangguk mempercayai,lalu masuk ke mobil diikuti laki laki berkumis tadi,didalam perjalanan anak kecil itu hanya diam melihat jalanan yang menurutnya ini bukan jalan menuju rumahnya

"Om ini bukan jalan rumah aku deh" ucap anak kecil itu heran

"Kita jalan pintas" balas laki laki bertubuh tegap, gondrong namun tidak berkumis,yang menjadi supir

Sesampainya di gubuk tua mereka bertiga turun "Om ini bukan rumah aku,ayo kita pulang,mama pasti nunggu" ucap anak kecil tersebut cemas

"HAHAHAHAHA,bodoh"om berkumis tadi tertawa

"Justru ibu kamu yang menjual kamu pada kami anak kecil,sekarang ayo masuk" lanjut nya

"Engga,aku ga mau,aku mau pulang om hikss"

"Paksa dia" perintah om kumis kepada om gondrong

Anak kecil itu memberontak ingin lepas namun usahanya sia sia,hingga satu ide muncul

"Shh aww,bangsat" teriak om gondorong karena tino menendang kemaluannya

Karena ada celah untuk kabur,tino berlari secepat mungkin,beberapa kali kaki nya tergores ranting pohon yang berada tak jauh dari pohon hingga membuat luka dikaki nya

"Tunggu apalagi kejar dia,gue udah bayar dia mahal" kata om kumis emosi

Om gondrong hanya mengangguk lalu berlari mengejar tino

"TOLONG" teriak nya sambil berlari

"TOLONGIN TINO"

"WOI BERHENTI LO BOCAH SIALAN"

Tino tidak memperdulikan teriakan om gondrong karena sekarang ia hanya fokus berlari,didepan mata sudah terlihat beberapa rumah warga,senyuman tipis terukir dibibir tino,namun

RAVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang