三 ;03

3.1K 459 99
                                    


Jeongin terbangun kala merasa kepalanya dielus dengan lembut, ah sepertinya Jeongin kenal siapa pemilik telapak tangan hangat ini.

" Ibu???"

Sang ibu yang dipanggil pun tersenyum.

" Sudah siang nak, kamu harus bangun." ucap sang ibu dengan lembut

Jeongin membuka matanya, namun seketika ia terperanjat kaget.

" The fuck?! Who are you?" tanya Jeongin refleks menggunakan bahasa inggris sembari memaki tentunya.

Hm, durhaka.

" Kamu bilang apa barusan?" tanya wanita yang tadi Jeongin sebut ibu, sekiranya wanita itu berumur 30an tahun-an.

" Kamu siapa?" tanya Jeongin mencoba sopan.

" Aku ibu mu, Sooyeon."

Jeongin menolehkan kepalanya ke sekitar.

Jeongin seketika kembali menangis.

" Oh Tuhan kenapa Jeongin masih terjebak di dunia yang bodoh seperti ini.." ucapnya disela tangisannya.

Jeongin menampar pipinya sendiri dengan kuat, ia juga mencubit nya.

" Hey, apa yang kamu lakukan?! Berhenti! Nanti kamu bisa terluka!" ucap sosok yang mengaku sebagai ibunya itu.

Mengabaikan perkataan wanita itu, Jeongin berguling kekanan dan kekiri, kakinya ia tendang-tendang bebas diudara.

Astaga rasanya kesal sekali 😡

Jeongin mengubah posisinya menjadi duduk, masih sambil menangis, ia menatap wanita yang mengaku sebagai ibunya itu lekat-lekat.

Jeongin akui, wanita bernama Sooyeon yang mengaku sebagai ibunya ini sedikit mirip dengan ibunya yang asli.

Wanita itu meraih tubuh Jeongin, kemudian ia peluk.

" Apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu bisa lupa ingatan seperti ini?" tanyanya sembari mengelus surai hitam Jeongin yang panjang dan terurai.

Ugh sial, kalau begini Jeongin tambah ingin menangis lebih kencang.

" Boleh aku memelukmu?" tanya Jeongin, ia benar-benar merasa rindu dengan ibunya didunia nyata saat ini.

Bagi Jeongin saat ini ia berada di dunia tipu-tipu.

" Tentu saja! Aku ibumu dasar anak berotak payah!"

Jeongin pun langsung balas memeluk ibunya, "Hueeeee!!!"

Sooyeon memasang raut iba, "Kamu ini sebenarnya kenapa? Raja Hwang sampai menyuruh eomma datang untuk menjenguk mu."

" Jeongin harusnya sudah mati, tapi kenapa Jeongin bisa disini??" tanya Jeongin dengan suaranya yang parau

" Mati? Tidak, Sukwon.. Jangan berpikir sembarangan! Apa ini semua karena ulah Ratu Boyoung?"

Jeongin merasa tubuhnya didorong pelan, matanya kini saling bertatapan dengan Sooyeon.

" Apa Ratu Boyoung mengatakan sesuatu padamu?" tanya Sooyeon

Jeongin menggelengkan kepalanya, "Aku bahkan tak kenal dia siapa."

Seketika mata Sooyeon menjadi berkaca-kaca, "Astaga..apa yang telah ratu itu lakukan padamu?"

Jeongin cepat-cepat memeluk ibunya di zaman ini, "Tidak-tidak jangan menangis kumohon.."

Jeongin paling tidak suka kalau orang yang ia sayangi menangis, walaupun Jeongin tak kenal dengan orang yang ia peluk saat ini, ia tetap merasa tak suka karena wanita ini mirip ibunya yang asli.

OZ201 ; hyunjeong' ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang