Selama seminggu ini Jeongin selalu menghabiskan waktunya bersama Chan.Tentu ada sebabnya dan sebabnya adalah keduanya akhir-akhir ini sering bertemu untuk mencari bukti yang akan berguna untuk menyerang ratu.
Dan hal itu pun terus berlangsung hingga sebulan lamanya.
Sungji sendiri kerap kali menjumpai Jeongin dan Chan yang berduaan. Entah itu di taman, di gazebo, di kuil, bahkan di tempat tinggal mendiang permaisuri ataupun dibangunan kosong lainnya.
Ah, sebenarnya bukan tanpa alasan mengapa Sungji bisa kerap kali menjumpai Jeongin dan Chan yang selalu berduaan. Selama ini diam-diam Sungji selalu mengikuti Chan dan Jeongin.
Sungji pun sudah biasa melihat Jeongin dipeluk oleh Chan.
Dimata nya Sungji sih seperti itu, namun yang sesungguhnya adalah Jeongin pingsan jadi Chan menangkap nya. Jadi bukan karena sengaja atau memang ada niat untuk saling berpelukan.
Entah kenapa setiap sesuatu yang penting dan berkaitan dengan masa lalu, Jeongin akan selalu pingsan dan diberi sebuah penglihatan.
Tak cukup terus berkeliaran di istana hanya berduaan, Chan dan Jeongin juga mulai keluar dari istana hanya berduaan.
Kalau keduanya sudah di luar istana, Sungji tak bisa mengikuti keduanya lagi. Jadi, ratu mengirimkan mata-mata untuk mengikuti Chan dan Jeongin.
Sementara itu, ratu juga mulai memanas-manasi raja bahwa panglima Bang bermain api dibelakang raja bersama Sukwon Yang.
Awalnya raja tentu tak percaya karena selama ini saat panglima Bang tak bersamanya, lelaki itu selalu izin terlebih dahulu bahwa ia ingin menyelidiki sesuatu dan tentu Hyunjin perbolehkan.
Namun lama kelamaan raja tentu saja mulai menaruh curiga.
Apalagi saat Hyunjin menemui Sungji. Sungji juga bilang padanya bahwa ia kerap kali melihat Chan dan Jeongin selalu berduaan, kalau Chan berkunjung ke hanok Jeongin pasti pulang nya malam hari serta Sungji mengaku bahwa ia melihat keduanya sering berpelukan di tempat sepi.
Murka sudah sang raja Joseon bernama Hwang Hyunjin.
Tapi di balik rasa murka itu saat mendengar pengakuan Sungji, ada rasa bahagia di hati Hyunjin karena selir pertama nya itu ternyata tengah mengandung anaknya, anak laki-laki lagi.
Untuk menutupi rasa amarah Hyunjin, Sungji memberitahu kabar kehamilannya.
Sungguh rasanya Hyunjin sangat bahagia.
" Kenapa kamu tidak pernah bilang padaku dari awal kalau kamu tengah mengandung anakku?"
Sungji menundukkan kepalanya, ia semakin menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher Hyunjin.
" Sebenarnya aku ingin ini menjadi sebuah kejutan bagi kalian semua, kamu mengerti kan maksud 'kalian semua' itu siapa?"
" Aku, seluruh penghuni istana serta rakyat?" tanya Hyunjin memastikan
" Iya."
" Sung-i coba tatap aku dulu."
Sungji menggeleng, "Tidak mau, ekspresi wajah mu menyeramkan~"
Hyunjin terkekeh, "Tidak, sekarang aku akan menatap mu dengan lembut."
" Baiklah~"
Sungji mengangkat kepalanya kemudian mata bulat dan jernih serta memancarkan binar penuh kepolosan itu menatap manik hitam milik Hyunjin.
Keduanya sama-sama tersenyum.
Hyunjin mengecup bibir Sungji sekilas, ia kemudian mempertemukan jidatnya dengan jidat milik teman kecilnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OZ201 ; hyunjeong' ✔️
Fanfiction' Pikiran Jeongin kosong seiring dengan jatuhnya pesawat OZ-201 yang ia tumpangi, ia hanya dapat melihat ke sekeliling, mendengar tangisan serta teriakan orang-orang disekitarnya, dada nya terasa sesak sebelum akhirnya semua menjadi gelap. Sebel...