十五 ;15

1.8K 362 36
                                    

Tebakan dan harapan Jeongin benar.

Sungji kini tengah hamil dan anak yang dikandungnya adalah anak laki-laki.

Namun yang tak Jeongin sangka adalah dirinya sendiri juga hamil, anak laki-laki juga.

Hm.

Interesting.

Jeongin dan Sungji tak akan bertanya akan jadi apa anak mereka nanti atau menanyakan hal-hal lainnya yang berbau masa depan karena ya.. Mendengar terlalu banyak ramalan hanya akan membuat mereka terpaku pada ramalan itu.

Jeongin dan Sungji pun pulang, awalnya ingin pulang berdua saja namun Minho ngotot ingin mengantar mereka pulang apalagi hari sudah sore.

Dan ya, akhirnya Jeongin dan Sungji pun kembali ke istana diantar oleh Minho dan temannya yang bernama Changbin menggunakan kuda.

Keduanya tak mengantar sampai gerbang karena akan berbahaya kalau para penjaga melihat mereka pulang diantar oleh 2 lelaki asing.

Saat hendak masuk, keduanya pun berhasil dibiarkan masuk karena tangan keduanya membawa dedaunan herbal yang langka.

Jeongin dan Sungji sama-sama menghela nafas lega sembari berjalan masuk ke dalam istana.

" Ingat ya kak, tidak ada yang boleh tau soal kehamilan kita selain kita berdua, Bada dan Yukyung." ucap Jeongin pelan.

Sungji menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Setelah itu keduanya pun berpisah di belokan.

Sungji ke kanan sementara Jeongin ke kiri.

Sampai di hanok, Jeongin tersenyum lega karena hanok nya hanya ada Bada dan pelayan-pelayannya, itu artinya kaburnya ia dan Sungji tidak ketahuan oleh siapapun.

Pergi diam-diam tanpa izin dan pulang saat sudah larut tentu bisa mendapatkan hukuman.

Sementara itu di hanok Sungji.

Tubuh Sungji menegang kala Yukyung mengatakan bahwa Ratu tengah menunggu nya didalam Anchae.

Ingin rasanya Sungji melangkah pergi dari Hanok nya namun ia tentu tak boleh melakukan hal itu, ia harus menghadapi ratu walau orang tersebut adalah orang yang paling ia hindari.

Setelah menarik nafas dalam-dalam, Sungji melangkahkan kakinya menuju Anchae nya, saat pintu terbuka Sungji memasang senyum ramah kemudian memberi hormat pada Ratu lalu keduanya pun saling duduk berhadapan.

" Darimana saja kau? Kenapa memakai dangui?" tanya sang ratu.

" Saya pergi keluar istana." jawab Sungji jujur.

" Seorang diri? Apa tujuanmu? Kau pasti pergi diam-diam kan karena saat saya bertanya pada pelayan dan dayang mu, mereka semua menjawab dengan takut-takut."

" Saya pergi keluar istana untuk mencari tanaman herbal yang mulia, saya pergi seorang diri karena saya ingin dan iya memang benar saya tak meminta izin terlebih dahulu."

" Bagus sekali perbuatan mu itu, kalau saya adukan pada raja kau pasti dihukum!"

Sungji menundukkan wajahnya dalam-dalam, ia menghela nafasnya pelan.

" Maafkan saya yang mulia ratu, tolong jangan adukan pada raja."

" Akan kupikirkan lagi hal itu." ucap ratu yang sebenarnya ia tak peduli sih dengan apa yang dilakukan Sungji.

Sebenarnya ratu bukan tipe pengadu karena dia sendiri menyimpan berjuta rahasia.

Kalian tau kan beberapa diantara nya?

OZ201 ; hyunjeong' ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang