' Pikiran Jeongin kosong seiring dengan jatuhnya pesawat OZ-201 yang ia tumpangi, ia hanya dapat melihat ke sekeliling, mendengar tangisan serta teriakan orang-orang disekitarnya, dada nya terasa sesak sebelum akhirnya semua menjadi gelap.
Sebel...
WASPADA WALAU GA GUE JELASIN DETAIL ADEGANNYA TAPI TETEP INI CHAPTER 🔞
Jadi untuk kalian yang baca cerita ini sampai di sini dan masih bisa mentoleransi karena cuma Gender bender alias Jeongin nanti bakal balik jadi cowo lagi, harap skip saja chapter ini.
Dialog penting nya bakal gue taruh di chap berikutnya, sisanya kalian yang merasa jijik ga perlu lanjut baca chapter ini.
Terimakasih 💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai ucapan sang raja hari itu.
Malam ini raja datang ke Hanok Jeongin.
Saat Jeongin menyambutnya di depan Anchae milik wanita itu, buru-buru Hyunjin menarik wanitanya untuk masuk kemudian ia tutup pintu kayu berlapis kertas putih itu.
" Apa-apaan gaun malam mu ini? Siapa yang membuatnya?" tanya Hyunjin terheran sekaligus terkejut melihat penampilan Jeongin.
Jeongin menatap Hyunjin dengan biar serta senyum polosnya.
" Saya membuatnya sendiri yang mulia, saya buat khusus untuk anda lihat. Apakah..gaun malam ini terlihat buruk dipakai oleh saya?"
" Tidak, tidak sama sekali." jawab Hyunjin, ia tersenyum sembari diraihnya tubuh ramping nan kecil Jeongin lalu ia kecup singkat bibir wanitanya.
" Yang mulia, apakah lilinnya harus saya matikan sekarang?" tanya Jeongin dengan setiap kelembutan di tiap kata-kata nya.
Bada memberitahunya begini, saat Raja dan dirinya akan melakukan hubungan badan nanti. Jeongin wajib mematikan lilin karena aturannya saat berhubungan badan, Jeongin tak boleh melihat raja, Jeongin juga tak boleh mengeluarkan suara sama sekali, tak boleh membuat raja terluka dalam bentuk apapun dan tentunya tak boleh melawan.
Jeongin tersenyum, kemudian ia melepaskan dirinya dari pelukan sang raja ingin mematikan lilin-lilin di kamarnya namun ditahan oleh sang raja.
" Jangan matikan lilin nya."
Jeongin menatap Hyunjin bingung.
" Saya ingin melihat tubuhmu."
Sialan.
Jeongin yakin dirinya itu straight! Orientasi nya masih lurus! Bahkan sebelum ia hidup di zaman ini, di masa depan ia banyak mengencani wanita.
Tapi kenapa pipinya terasa panas?! Semudah inikah ia langsung menjadi seorang penyuka sesama jenis?!
' Bangsat..' umpat Jeongin dalam hati.
Sang raja pun menarik Jeongin menuju tempat tidur yang mereka sebut sebagai futon.
