Sesuai kesepakatan kemarin, hari ini Jeongin dan sang raja serta Bada dan panglima Bang pun keluar dari istana memakai pakaian biasa seperti rakyat pada umumnya.Baru saja tiba di wilayah pasar, Jeongin sudah dihampiri oleh dua orang gadis yang tampak sangat bahagia.
" Astaga, apa benar ini Jeongin?" tanya salah satu wanita dihadapan Jeongin.
Panglima Bang hendak maju namun ditahan oleh Hyunjin.
Bada yang berada dibelakang Jeongin pun berbisik, "Dia teman anda yang mulia, namanya Shin Ryujin dan yang disebelahnya adalah Shin Yuna."
Jeongin mengangguk, ia kemudian tersenyum pada kedua wanita dihadapannya.
Yang bernama Ryujin sontak memeluk Jeongin bergantian dengan Yuna.
" Yuna pelukan mu terlalu erat." adu Jeongin
Yuna terkekeh ia kemudian melepaskan pelukannya, "Maafkan aku, aku terlalu rindu dengan mu tau."
" Astaga sudah lama tak melihat mu, ku dengar di istana sedang ada persaingan untuk menjadi seorang permaisuri?" tanya Ryujin
Jeongin menganggukkan kepalanya.
" Kali ini kamu keluar istana membawa pengawal ya?" tanya Yuna menatap sang raja yang tengah menyamar dan panglima Bang bergantian.
Jeongin menoleh ke belakang ikut menatap Hyunjin dan panglima Bang bergantian.
Hyunjin sedikit menganggukkan kepalanya memberikan kode pada Jeongin agar menjawab iya.
" Iya, mereka berdua pengawal ku."
" Kalau begitu kita tidak bisa bermain dengan bebas dong?" tanya Ryujin tampak sedih
" Tak apa, tak masalah. Setidaknya kita bisa bertemu Jeongin itu sudah seperti sebuah anugerah yang sangat besar dari yang atas." ucap Yuna
Jeongin mengangguk setuju karna untuk sampai disini, ia harus merelakan air matanya terbuang sia-sia terlebih dahulu.
Ah tapi tidak sia-sia juga, buktinya ia berhasil keluar dari istana sekarang. Walau harus ditemani oleh Raja dan panglima nya.
" Kalau begitu kali ini kamu keluar istana ingin membeli apa?" tanya Ryujin
" Aku ingin mencari bahan untuk membuat gaun." jawab Jeongin
" Wah Jeongin kamu sungguh beruntung! Ku dengar toko paman Im baru kedatangan banyak kain yang sangat indah! Ayo kita pergi!" ucap Yuna kemudian menarik tangan Jeongin untuk mengikutinya.
Ryujin merangkul Jeongin, ketiganya pun jalan beriringan menuju toko kain milik paman Im.
Sementara Bada, panglima Bang dan Hyunjin hanya bisa diam sembari mengikuti Jeongin dan teman-temannya saja.
Sepanjang perjalanan banyak sekali orang-orang yang menyapa Jeongin dengan akrab, Jeongin juga nampak sangat santai dan rileks berbaur dengan rakyat.
Senyum nya sangat cerah saat membalas sapaan orang-orang.
Tanpa sadar Hyunjin tersenyum melihat Jeongin yang sangat ramah pada rakyat.
Sampai di toko paman Im, Yuna dan Ryujin sibuk membantu Jeongin memilih kain, paman Im sendiri pun tak kalah sibuk menjelaskan Jeongin apa bagus dan kurangnya kain-kain yang dipilih oleh Jeongin, Ryujin dan Yuna.
Jeongin menatap penuh perhatian setiap kali paman Im menjelaskan dari apakah kain itu terbuat dan yang lainnya.
Sampai akhirnya hampir sekitar 3 jam memilih kain, Jeongin pun mendapatkan semua jenis kain serta warna yang ia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OZ201 ; hyunjeong' ✔️
Fanfiction' Pikiran Jeongin kosong seiring dengan jatuhnya pesawat OZ-201 yang ia tumpangi, ia hanya dapat melihat ke sekeliling, mendengar tangisan serta teriakan orang-orang disekitarnya, dada nya terasa sesak sebelum akhirnya semua menjadi gelap. Sebel...