Setelah mengunjungi hanok milik Bin.Kini Jeongin sudah sampai di istana tempat tinggal Ratu Boyoung.
Jeongin tak bisa tak tersenyum, entah kenapa rasanya sangat senang ingin bertemu sang ratu.
Ini adalah detik-detik seorang Sukwon yang punya pangkat terendah dalam anggota kerajaan bernama Yang Jeongin ingin menyatakan perang pada sang Ratu.
Begitu Jeongin diantar masuk menemui Ratu Boyoung, Jeongin semakin tersenyum semakin lebar.
Saat masuk kedalam ruangan dimana sang ratu berada, Jeongin mengubah senyum nya menjadi senyum ramah sejenak.
Jeongin pun memberi hormat pada sang ratu.
Ekspresi ratu nampak biasa-biasa saja melihat Jeongin.
" Segala keagungan dan berkah untuk anda yang mulia ratu, saya sukwon Yang datang menghadap anda."
" Ada perlu apa?" tanya ratu tanpa basa-basi terlebih dahulu
Jeongin menegakkan tubuhnya, ia memasang senyum nya.
" Saya hanya ingin bertamu yang mulia, apa anda punya sedikit waktu luang untuk berbicara dengan saya?" tanya Jeongin dengan ekspresi penuh harap.
" Hm, ya."
" Kebaikan anda sungguh tak terukur, terimakasih yang mulia." Jeongin tersenyum senang.
Tatapan nya jatuh pada seorang anak perempuan yang duduk di sebelah ibunya, oh tampak nya itu adalah sang putri.
" Yang mulia apakah putri disebelah anda adalah Putri Moonseon?" tanya Jeongin
" Ya."
" Cantik, umurnya berapa tahun?"
" Kau ini bagaimana? Kau tak tau umur putri? Tsk, punya anak perempuan memang memalukan."
Jeongin menundukkan kepalanya, "Yang mulia bagaimana anda mengatakan hal seperti itu pada putri sedangkan anda sendiri adalah perempuan dan ibunya sendiri."
Ratu terdiam sesaat, Jeongin diam-diam tersenyum sangat tipis kemudian ia mengangkat kepalanya untuk menatap sang putri yang diam memainkan mainan di tangannya.
" Lebih baik sekarang kau katakan apa yang mau kau katakan padaku wahai selir kelas rendah."
Jeongin tersenyum.
" Maafkan ketidaksopanan saya barusan yang mulia, maksud kedatangan saya kemari adalah saya ingin menyampaikan hal ini pada anda. Tapi sebelumnya izinkan saya untuk bertanya, boleh?"
Sang ratu diam menatap Jeongin dengan tatapan dinginnya seolah mengatakan kata 'apa?'
" Raja Hwang sepertinya sangat mencintai anda ya, melihat selama ini dirinya selalu menuruti dan mendengarkan keinginan anda."
" Tentu saja, dia sangat-sangat mencintaiku bukan sepertinya lagi." jawab ratu dengan nada pongah.
Jeongin tersenyum, "Saya turut senang mendengarnya."
" Ah iya, saya dengar anda sakit yang mulia. Apakah itu benar?"
" Tidak saya tidak─"
" Lantas, saya dengar yang mulia selalu bersama anda tapi kenapa anda tidak kunjung hamil?"
Seketika ratu Boyoung nampak murka namun seketika ia tertawa sinis.
" Astaga tak ku sangka selir tingkat rendahan seperti mu punya keberanian seperti ini, harusnya dari babak awal saya mengeliminasi mu. Tak ku sangka disaat terakhir seperti ini kau diam-diam punya nyali besar mau menantangku."
KAMU SEDANG MEMBACA
OZ201 ; hyunjeong' ✔️
Fanfiction' Pikiran Jeongin kosong seiring dengan jatuhnya pesawat OZ-201 yang ia tumpangi, ia hanya dapat melihat ke sekeliling, mendengar tangisan serta teriakan orang-orang disekitarnya, dada nya terasa sesak sebelum akhirnya semua menjadi gelap. Sebel...