Jeongin dan Chan diasingkan ke sebuah tempat yang sangat terpencil, yang mana keduanya diasingkan kedalam hutan.
Di hutan itu hidup berbagai satwa liar.
Cukup menyeramkan bagi Jeongin tapi juga sangat keren baginya karena ia bisa melihat beberapa hewan yang sudah punah dan biasa saja bagi Chan.
Jeongin menatap kearah luar jendela, diluar sana ada beberapa penjaga yang ditugaskan untuk mengawasi mereka berdua.
Di gubuk kecil ini tak ada apa-apa, hal itu cukup membuat Jeongin frustasi.
" Haus..." gumam Jeongin.
Tak lama hujan pun turun, penjaga di luar sana pun berteduh disebuah gazebo kecil.
Jeongin tersenyum senang, ia membuka pintu perlahan kemudian menatap para penjaga yang balik menatapnya.
" Saya haus." ucap Jeongin.
" Anda tak diperbolehkan untuk makan dan minum sebelum waktunya." jawab salah satu diantara mereka
Jeongin hendak menjawab namun segera dipotong oleh Chan yang berdiri di sebelahnya.
" Dia sedang hamil, bisakah kalian beri sedikit pengertian?"
Para prajurit tentu saja langsung menatap Chan dengan tatapan terkejut.
" Kalian sudah bermain sampai sejauh itu?!?"
" Tidak, anak yang dikandungnya adalah anak raja."
" Aha~ maksud mu anak itu anakmu yang akan menjadi raja kalau kau berhasil menjatuhkan posisi raja?"
Chan menghela nafasnya, "Jadi begini ya sikap kalian pada seseorang yang dulunya sudah bertaruh nyawa menyelamatkan kalian dari prajurit penjajah kemudian membawa kalian ke istana dan membuat kalian ada di posisi saat ini."
Mendengar itu sontak kepala para penjaga yang masih muda itu langsung tertunduk.
Jeongin mengerjapkan matanya menatap Chan penasaran, jadi mereka yang berada di hadapan Chan ini adalah orang-orang yang diselamatkan oleh Chan?
" Saya kira kita sudah seperti saudara yang sudah saling memahami, ternyata tidak ya.."
" Maafkan kami kak, aku hanya tak menyangka kakak akan berbuat seperti ini.."
" Berbuat seperti apa maksud mu?" tanya Chan dengan nada dingin nya.
" Kakak mengkhianati raja." jawab yang lain
" Kalian semua, masuklah. Kita perlu bicara, lagian di luar sana juga pasti lebih dingin daripada didalam gubuk ini."
Para penjaga mengangkat kepala mereka menatap Chan dan Jeongin bergantian.
Jeongin tersenyum, ia kemudian melangkah masuk terlebih dahulu. Dengan begitu, mereka para penjaga pun berdiri lalu melangkah masuk ke gubuk.
Didalam sana, Chan pun mulai bercerita apa alasannya selama 2 bulan terakhir ini selalu bersama Jeongin.
Jeongin juga membantu Chan menjelaskan apa yang terjadi.
Begitu mereka semua paham apa yang terjadi, para prajurit yang disuruh menjadi penjaga serta pengawas berjumlah 6 orang bernamakan Hyunwoo, Taeyang, Changuk, Yechan, Hyunsuk, dan Sungmin menatap Chan dan Jeongin sedih.
" Kenapa kalian tak langsung mengatakannya pada raja?" tanya Taeyang.
" Yang ada kami bisa langsung dibunuh oleh raja tanpa pikir panjang dan belas kasihan lagi." jawab Chan
" Aku tak menyangka ratu ternyata lebih busuk dari dugaanku." ucap Changuk.
" Dan sehina itu." sambung Hyunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
OZ201 ; hyunjeong' ✔️
Fanfiction' Pikiran Jeongin kosong seiring dengan jatuhnya pesawat OZ-201 yang ia tumpangi, ia hanya dapat melihat ke sekeliling, mendengar tangisan serta teriakan orang-orang disekitarnya, dada nya terasa sesak sebelum akhirnya semua menjadi gelap. Sebel...