10. Akhir kisah

363 14 17
                                    

Mata itu perlahan terbuka. Menampilkan iris berwarna hitam legam nan tajam.

Yang pertama kali mata itu tangkap adalah penerangan yang lumayan menyakiti pandangan. Sampai kemudian, setelah mengerjapkan matanya berkali-kali, dia bisa melihat Ruangan bernuansa putih.

Indera penciumannya menangkap aroma antiseptik yang sangat khas.

Aditya mendengus.

Dia benci Rumah sakit.

Aditya kembali memejamkan mata untuk mengingat-ingat apa yang terjadi. Tadi pagi dia masih berada di Apartemen, dengan Elsa yang merawatnya. Dan setelah itu, karena suatu hal, Elsa memutuskan hubungan dengannya. Lalu, Alara datang. Merawat dirinya yang sedang sakit dan memang merasa sangat rindu pada gadis itu. Dan setelahnya ....

Ah ya, dia ingat semuanya. Dia ingat saat dirinya pingsan.

Pingsan disaat Alara memutuskan hubungan mereka.

"Hhh ...." mengingat itu membuat dada Aditya sesak setengah mati.

Dia masih belum bisa menerima.

Siapa yang menyangka, karena kesalahannya, membuat Aditya menderita seperti ini.

Hanya karena satu kesalahan yang dia perbuat, hidupnya sudah hampir sehancur ini.

Sekarang Aditya sadar. Penghianatan yang dia lakukan, hanya akan membawanya pada kesengsaraan.

Semua yang dulu terasa menggebu dan menyenangkan baginya, kini sudah menjadi suatu hal yang semu.

Dia menyesal, sungguh.

Bahkan sekarang, Alara tidak ada disini, menemaninya seperti dulu.

Alara benar-benar memutuskan hubungan mereka.

Alara ... Sudah tidak menjadi miliknya lagi.

Aditya menutup matanya yang mulai memanas dengan lengan. Dia menangis pelan disana. Ruangan yang sunyi, membuat suara isakan dari bibirnya terdengar jelas.

Hatinya sakit luar biasa. Dia benar-benar tidak terima dengan apa yang terjadi.

Dua gadis yang dia sayangi, pergi meninggalkannya disaat yang bersamaan.

Elsa, gadis yang menjadi cinta pertama Aditya, yang Aditya kira akan menjadi kekasih hatinya untuk selamanya, nyatanya kembali pergi meninggalkannya untuk kali kedua.

Alara, Gadis yang mampu membuatnya tertawa hanya karena melihat wajah menggemaskannya itu, Gadis yang sudah menghapus luka dia hati Aditya, Gadis yang sangat Aditya cintai, juga pergi meninggalkannya.

Alara, Aditya sangat menyayangi Gadis itu. Demi Tuhan, dia bahkan akan memberikan seluruh dunianya untuk Alara agar Gadis itu terus bersamanya.

Tapi nyatanya, Alara pergi.

Dia pergi meninggalkan Aditya didalam penyesalannya.

🕊🕊🕊

"Jelasin sama Abang, sebenernya apa yang terjadi sama kamu dan Adit"

Alara tahu, cepat atau lambat, Kakaknya itu pasti akan sadar dengan sendirinya. Dia tahu, seharusnya dia menyiapkan sebuah jawaban atas pertanyaan Aluka nanti.

Dia memang terluka dengan apa yang Aditya lakukan selama ini. Dibohongi, Dikhianati, dan dibodohi dalam waktu yang lumayan lama. Tapi jujur, dia tidak membenci Aditya.

Sama sekali tidak.

Makanya, dia takut kalau jawaban jujur yang dia berikan untuk Aluka, akan membuat laki-laki itu membenci Aditya.

Meskipun perbuatan Aditya sangat salah dalam sudut pandang apapun, Alara tetap saja tak tega jika nantinya Aditya akan mendapat pukulan dari Aluka.

Kakak laki-lakinya itu, kalau sudah marah, akan sangat menyeramkan.

Dia tidak segan-segan menghabisi nyawa seseorang yang sudah mengganggu kehidupannya.

Apalagi, saat ini, kondisinya adalah Alara yang menjadi korban atas kebodohan Aditya. Tentu Alara takut.

"Alara, abang tanya sama kamu"

"He betrayed me." jawab Alara dengan suara bergetar. Matanya berkaca-kaca. Karena bagaimanapun, luka itu masih ada. Meskipun sudah ada Arda sebagai obatnya, luka itu tentu saja masih membekas.

Alara, benci dengan penghianatan.

Karena dulu, sang Ayah juga pernah dikhianati oleh Ibunya.

Sang Ibu pergi begitu saja. Meninggalkan Ayah, Aluka, dan Alara kecil. Wanita itu pergi bersama selingkuhannya.

Alara bukanlah gadis yang percaya pada cinta. Karena menurutnya, rasa cinta itu hanya datang sementara. Cinta baginya, juga memiliki tanggal kadaluarsa.

Hanya saat mengenal Aditya saja dia baru percaya kalau cinta itu nyata. Sebelum akhirnya, laki-laki itu malah menghianatinya. Membuat Alara kembali meragukan 'cinta' yang selalu diagung-agungkan oleh semua manusia.

"A-apa?" Aluka tercengang. Dia menatap adiknya dengan tatapan tak percaya.

Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin Aditya bisa melakukan hal sebajingan itu? Bukankah Aditya sangat mencintai adiknya?

Ya, Aditya memang sangat mencintai Alara. Lalu, apa yang membuat Aditya menghianati adiknya? Apa alasannya?

"He is in a hidden relationship with Elsa." ucap Alara dengan kedua tangan terkepal.

Saking terkejutnya, Aluka sampai mundur dua langkah. Dia benar-benar setidak percaya itu. Aditya dan Elsa, menghianati Alara?

Jadi, sikap baik Elsa pada Alara selama ini hanyalah akting? Semua hanyalah kamuflase agar semua orang menganggapnya baik, begitukah? Pikir Aluka.

"Sejak kapan?" tanya Aluka dengan geram.

"Aku nggak tau mereka jalin hubungan dari kapan. Tapi, aku tau mereka selingkuh dari beberapa beberapa bulan yang lalu"

"Bajingan" kedua tangan Aluka terkepal. "Kenapa kamu nggak kasih tau Abang?"

"Buat apa?" Alara menatap Aluka dengan wajah lelah. "Abang bakal mukulin Aditya sampe dia mati? Iya?"

"Abang pikir aku bakal biarin Abang masuk penjara karena masalah sepele ini?"

"Sepele kamu bilang?" desis Aluka tak suka. "Dia nyakitin kamu. Dia nyakitin orang yang paling Abang sayang. Kamu pikir Abang bakal biarin itu?"

"Abang, cukup" Alara memohon. "Aku dan kak Adit juga udah putus. Kita udah nggak ada apa-apa lagi"

"Jadi ini alasan dibalik sikap kamu yang berubah belakangan ini sama Adit?"

Alara mengangguk. "Semenjak aku mergokin Kak Adit dan Kak Elsa hari itu, aku langsung kehilangan respect. Nggak tau kenapa, aku ngerasa kak Aditya udah ngga seistimewa itu buat aku. Makanya aku selalu cuekin chat dari dia, nggak pernah angkat telepon dari dia, dan selalu cari alasan supaya nggak ketemu dia"

"Dan selama kamu ngejauhin Adit, kamu deket sama Arda? Disaat kamu masih punya hubungan sama Adit, kamu deket sama Arda? Kamu suka sama dia?" tanya Aluka dengan nada dingin.

Dengan ragu, Alara mengangguk. Dia tidak berani menatap Aluka. Mendengar suaranya yang berubah menjadi menyeramkan, membuat nyali Alara menciut.

"Apa bedanya kalau gitu?"

Alara menatap Aluka tak mengerti.

"Aditya dekat sama Elsa, disaat masih pacaran sama kamu. Begitupun sebaliknya. Kamu dekat sama Arda, disaat kamu masih pacaran sama Aditya. What Is the difference, Alara?"

Saat mendengar itu, Alara terpaku.

Kakaknya benar, apa yang dia lakukan selama ini?

Dia dan Aditya,

Apa bedanya?

– E N D –

What Is The Difference? - 2021 | Republish✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang