Tentang cinta, tentang pengorbanan, tentang kesakitan, tentang keadaan hati, tentang kesetiaan.
Cast:
Chimon Wachirawit
Nanon Korapat
Reyhana Karida
Ohm pawat
Tay Tawan
New Thitipoom
*cast yang lain nyusul ya.......
Penasaran? yuk baca cerita aku...
Kim very thankfull to you guys, thanks for support and read my story, thanks for click star and coment for my story.
okay guys happy reading.......
Sebelumnya : Saat kita bersantai di ruang tengah, ku dengar ringtone handphpone nanon, ada yang menelfon nanon. Ku ambil handphone nya dan ku lihat yang menelfon adalah..............................
Ternyata sekretaris nanon memanggil. Ku angkat panggilan telefon nanon.
"Selamat pagi" sapaku pada sekretaris nanon.
"Selamat pagi, emm...." Ku dengar nadanya sepertinya dia bingung siapa yang mengangkat telefon nya.
"Ini chimon" Jawabku pada sekretaris nanon.
"Ah, maaf nyonya. Saya hanya ingin menyampaika bahwa tuan ada rapat mendadak pada jam 11:00" Katanya.
"Ohh, iya nanti chimon sampaikan ke nanon" balasku.
"Iya nyonya, terimakasih dan maaf mengganggu waktunya" balasnya.
"Nggak ganggu kok. Yasudah kalau gitu chimon matikan" Ku akhiri panggilan telefon sekretaris nanon.
Aku melangkah untuk menemui nanon yang ada di ruang santai. Ku lihat dia memejamkan mata, ruangan ini biasanya di gunakan untuk bersantai karena modelnya yang outdoor sehingga bisa membuat relax pikiran.
Ku dekati dia dan ku dudukkan tubuhku di kursi yang berada tepat di sampingnya.
"Non" panggilku. Dia tidak merespon panggilan ku, apa dia tertidur? Pikirku. Ku coba panggil dia seraya menyentuh lengannya.
"Non" ku lihat dia mulai merespon, dan akhirnya mata itu terbuka. Dia menatap sekelilingnya dan tatapan itu jatuh padaku.
"oh Chi. Kamu di sini?" tanyanya. Sudah jeas aku ada di depannya kenapa dia bertanya? Dasar......
"Iya. Non tadi sekretaris kamu bilang ada rapat mendadak jam 11:00. Dan sekarang udan jam 10:10. Kamu nggak mau siap-siap?" tanyaku. Dia melemaskan pundaknya seraya berkata.
"Hehhh, padahal aku pingin di rumah aja hari ini" jawabnya, nadanya sangan lemas. Mungkin dia capek.
"Ih kok gitu sih, kamu kan harus kerja, toh kalo sabtu sama minggu kan libur" Kataku.
"Iyaaaaa, tapi aku maunya hari ini sama kamu, gimana dong?" tanyanya padaku.
"Jangan gitu. Gini deh, nanti kalau sabtu minggu kita bisa berduaan aja, nggak akan ada gangguan" jawabku, agar dia mau berangkat ke kantor. Iya kali kalau dia beneran bolos apa kata karyawannya? Bos nya suka bolos gitu.
"Janji ya........" tanyanya.
"iya Non........" jawab ku, dia tersenyum lebar lalu berdiri dan mengecup kening ku. Lalu berlari menuju kamar untuk bersiap pergi ke kantor.
\\ SKIP
Ku lihat dia sudah siap dengan setelan rapi, tapi tetap namanya juga nanon. Dasi tetap ada di tangannya, ku dekati dia dan ku ambil dasinya. Ku pasangkan ke kerahnya, setelah rapi aku tersenyum. Aku teringat sesuatu, kemarin aku ingin mengunjungi panti asuhan.
"Non, nanti aku boleh ke panti nggak? Aku inget-inget udah dua minggu aku nggak ke sana" tanyaku pada dia.
"Boleh dong, gimanapun kan ibu panti yang udah besarin dan ngerawat malaikat cantik nya nanon" godanya padaku.
"Oke, kalo gitu aku nanti siang ke panti ya" kataku.
"Iya. Perlu di anter nggak? Atau kamu bawa mobil sendiri aja?" tanyanya.
"Ih kok ngatain aku crewet sih" kan dia merajuk. Ku jewer pipinya. Lalu ku kecup.
"Udah sana berangkat, jangan ngerajuk gitu" dia tersenyum lalu melangkahkan kakinya. Setelah dia membuka pintu mobilnya, dia tiba-tiba menoleh ke arahku lalu
"Jangan cari cowok lagi, awas aja kamu" katanya. Aku tertawa karena peringatannya pada ku.
"Punya satu aja udah ribet. Punya dua aa lagi, aku nggak mau mempersuit hidup." Jawabku padanya. Ku lihat dia tertawa akan jawabanku.
"Ya udah aku berangkat." Setelah ku lihat mobilnya keluar ku tutup gerbang lalu bersiap untuk ke panti.
Aku hanya mengenakan paaian sederhana dan membawakan anak-anak panti makanan. Tadi ku sempatkan untuk membuat kari dan ayam panggang.
Setelah aku yakin bahwa tidak ada yang tertinggl aku masuk ke dalam mobil dan menuju ke panti asuhan. Di perjalanan aku hanya mengenang masa-masa saat aku masih berada di panti.
Saat itu aku yang terbesar di panti. Ibu panti sudah menganggapku sebagai anaknya sendiri, karena dari aku beliau yang merawatku. Beliau sempat menolak melepaskan ku dari panti. Tapi aku meyakinkannya kalau aku bisa hidup mandiri di luar sana. Aku tahu kehidupan di luar sangat kejam, tapi aku ingin membuktikan bahwa aku bisa melawan kejamnya dunia luar. Akhirnya beliau mengizinkan ku untuk hidup mandiri.
Di tengah perjalanan aku melihat wanita yang menyapaku di lift perusahaan nanon. Ku lihat banyak pria yang menghadangnya. Karena aku takut terjadi apa-apa dengannya akhirnya ku tepikan mobilku dan ku hampiri mereka.
"HOI, Kenapa kalian menghadang wanita?" Kataku, dengan agak meninggikan suaraku.
"oh oh oh, ada pahlawan yang mau membantunya. Tapi kau tidak terlihat seperti pahlawan penolong. Lihat wajahmu, bahkan kau lebih cantik dari pada wanita ini" katanya dengan nada mengejek..komplotannya menertawakan kata-kata yang keluar dari mulut siaan itu.
"Setidaknya walaupun wajahku cantik, aku tidk bermain keroyokan seperti banci" ku lihat wajah mereka mengeras.
"Berani-beraninya kamu" jawab salah satu dari mereka. Lalu mereka berlari ke arah ku dan menyerangku. Untung saja aku bisa melawan walaupun sulit.
Kuperhatikan wanita itu, sampai aku sedikit tidak fokus. Hingga tanpa sepengetahuanku..........
NEXT..........
Happy birthday to chimon wachirawit. Thanks for make we're happy, and thanks to fill my day with joke. Happy birthday na khaaaa...........
we're love you and always suport you.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thanks for support me..........
See you next chap na khaaaa..........
Don't forget to click🌟🌟🌟🌟, because 🌟🌟🌟🌟 is free. bye bye...........