CAP III😉😉

198 27 0
                                    

Hai hai. kim balik lagi nih, sorry ya up nya kemaleman hehe.

dah lah yang penting kim up.

happy reading na khaa.........

Sebelumnya : Setelah sampai di depan pintu ruangan nanon aku menggapai knop pintu dan menekannya. Aku melihat nanon, dia...................

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Dia sedang duduk di bangku yang menghadap ke pintu dengan wajah yang sangat serius dan sangat fokus kedepan komputernya.

"Aku bilang jangan biarkan orang masuk, aku tidak menerima tamu!!!!" aku terkejut dia berbicara dengan nada yang tinggi. Mungkin karena dia banyak pikiran.

"Oh oke" jawabku menggodanya. Kulihat dia terkejut dan langsung mengarahkan pandangannya ke arah ku. Dia tersenyum dan beranjak mendekatiku.

"Kenapa kamu nggak kabarin aku dulu sih Chi ....." jawabnya sambil melangkah kearah ku.

"Kamu tadi bilang nggak nerima tamu kan, yaudah aku pulang aja" kulihat Dia begitu panik dan menggenggam tangan ku.

"Nggak gitu Chi maksud aku tu.........." aku tergelak di depannya aku sangat suka mengerjai dia. Wajahnya terlihat seperti orang bodoh hahahaha.

"Iya non..... aku bercanda" setelah aku ucapkan kata kataku dia tersenyum dan membawaku masuk kedalam ruangannya.

Dia mendudukkan diri di sofa berwarna hitam legam yang ada di samping kursi kebesarannya. Kuletakkan bekal yang aku bawa di meja depan sofa. Dia menatapku yang masih menyiapkan makanan untuknya. Setelah selesai menyiapkan makanan. Aku berjalan ke arah nya dan akan duduk di sampingnya tapi nanon menarik tengan ku hingga aku terjatuh ke-pangkuannya.

Dia melingkarkan lengannya di pinggangku dan menyandarkan kepalanya di dadaku. Selalu seperti ini jika dia terlalu banyak pikiran. Kuputuskan untuk mengelus rambutnya dan dia lebih mengeratkan pelukannya kepadaku.

"Non udah waktunya makan, makan dulu ya...." kataku. Aku khawatir dia sakit karena telat makan.

"Tapi suapin ya......." dia melihatku bak anak anjing yang minya di pungutJJJ.

"iya, lepasin dulu. Gimana aku mau nyuapin kamu kalo kamu ga mau ngelepasin aku" kataku. Tangan yang tadi melingkar di pinggang ku mulai merenggang. Ku ambil bekal yang sudah aku tata di atas meja dan mulai menyuapi nanon. Dia seperti bayi besar. Aku merasa mempunyai bayi tapi dengan ukuran big sizeJJJ {canda gaes].

Setelah aku menyuapinya, kubersihkan peralatan makannya dan ku masukkan kedalam pouch yang aku bawa tadi. Aku melihat ke arahnya, aku heran kenapa dia memperhatikan ku se-intens itu.

"kenapa non? Kamu kok liatin aku sampek kayak gitu?" tanyaku padanya. Dia hanya menggeleng. Aku harus mengerti dia, mungkin pekerjaannya sedang banyak dan itu membuatnya stres. Ku dekatkan diriku dan mendudukkan badan ku disampingnya.

"Non kalo ada yang mengganjal di pikiran kamu, kamu boleh bilang sama aku oke?? Tapi kalo kamu emang ga mau cerita ke aku it's okay aku bakalan nunggu kamu terbuka ke aku dengan cara kamu sendiri" ucapku. Dia hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. Aku rasa beberapa bulan terahir ini dia berbeda, dari sikapnya dan juga gerak geriknya. Seperti ada yang dia sembunyikan dariku.

"Kalo gitu aku pamit pulang dulu ya............" izin ku ke nanon. Nanon tersenyum simpul lalu menganggukkan kepalanya seraya mengecup pelipisku. Kurasakan ada yang berbeda saat ia mengecup pelipisku, seperti ada rasa kosong. Tapi aku tidak mau berfikir negative tentangnya, mau bagaimanapun dia adalah suamiku, aku harus percaya padanya.

ALL ABOUT YOU ------NAMON-----Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang