ALL ABOUT YOU ------NAMON-----

CAP XIV🙄🙄

Nihao.....
Sebelumnya aku minta maaf sama readers semua, karena aku jarang banget up cerita. Karena aku lagi nggak ada inspirasi, kasih aku inspirasi buat nerusin cerita ini dong..

Happy reading na khaa......

Sebelumnya :

Kini sudah hampir petang dan chimon masih menyiapkan masakan untuk makan malam, chimon mendengar bel rumah mereka berbunyi, ia mendekati pintu dan membukanya, dia terkejut ternyata...............

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Kini mereka berbincang di ruang tamu, setelah chimon membangunkan nanon dan menyuruhnya memandikan si kembar. Ya yang datang New, dia bilang Cuma kebetulan tadi ada urusan di sekitar rumah nanon.

"Loh mama tumben ke sini?" tanya nanon yang turum bersama si kembar.

"Iya, mama tadi habis ada urusan di sekitar sini, jadi sekalian mampir." Jawab new.

"Yaudah ma, sekalian makan malem sama kita aja" Tawar nanon pada new.

"nggak usah non, mama makan di rumah aja sama papa kamu, kasian nanti dia makan sendiri." Kilah new, padahal setelah kejadian di pantai saat itu, tay sering nggak pulang.

New berpamitan pada anaknya, dan pergi ke rumahnya, dia harap tay hari ini pulang ke rumah. New kesepian di rumah, tidak ada orang. Karena kalau malam bibi pun sudah pulang.

// NEW SIDE \\

Aku mengendarai mobil dengan sedikit lambat, karena macet. Saat di lampu merah new melihat-lihat sekitar, dan matanya kini menangkap seseorang di dalam cafe. Aku tahu betul siapa itu, dapat ku lihat bahaimana wajah itu tersenyum. Senyum yang dulu hanya aku yang bisa melihatnya, kini saat dengan ku hanya ada tatapan dingin yang di lontarkan.

Pandangan ku memburam, ku alihkan pandangan ku ke depan. Dan ku lajukan mobilku ke kediaman ku dan tay tang masih gelap, harapanku lenyap dan tergantikan dengan kekecewaan.

Aku melangkah ke dalam rumah tanpa menyalakan lampu satu pun. aku ingin menikmati kesendiriannya dan kesunyian malam ini, bahkan aku kini sudah tidak ada nafsu untuk makan.

Ku dudukkan diri ku di bawah shower kamar mandi yang menyala, sedikit demi sedikit air itu mengaliri tubuhku, dinginnya malam dan air yang menyiramku tak dapat menandingi bagaimana perasaan ku kini.

Ku matikan shower dan beranjak ke kamar, mendudukkan diri ku di pojok gelap kamar dengan baju yang basah. Berharap ingatan ku akan hilang bersama dinginnya malam. Ku peluk kaki ku dan setelah beberapa saat kepala ku seperti di pukul oleh ribuan palu, pandangan ku memburam, setelahnya hanya ada gelap yang menyerang berbaur dengan gelapnya malam. Di iringi rintik hujan yang mulai membasahi bagian bumi.

// NEW SIDE END \\

     entah apa yang membuat pagi ini terasa begitu dingin, lelaki manis yang masih setia memejamkan matanya dengan posisi yang tidak beraturan itu mulai membuka matanya. Terlihat kantung mata yang menghitam, bibir yang dulunya berwarna peach kini berubah menjadi putih pucat. Kulitnya yang pada dasarnya pucat lebih pucat.

      Mencoba untuk bangun dan beranjak ke kamar mandi adalah pilihan yang memang harus di pilih agar tidak ada yang tahu akan kondisinya yang sekarang, selalu menampilkan senyum hangat yang selalu memikat hati orang yang berada di sekitarnya, tanpa tahu di dalam ada luka yang begitu besar dan menganga.

      New memilih membersihkan diri dan menyiapkan sarapan untuknya, ngomong-ngomong soal tay, dia tidak pulang tadi malam. Sehingga hanya ada mew di rumah, setelah menyiapkan makan new duduk di kursi meja makan dan melihat masakannya. Tiba-tiba nafsu makannya hilang karena teringat kejadian tadi malam.