Part 6 👻🔇⚠️

10.3K 631 105
                                    

HALLOOWW....😆💚
Sorry for typo(s)
OKE CUUTT!!! Don't forget to klik ☆

🐰

"santai saja baby jangan tegang begit-

Ckklek

"Pe- Oh sepertinya aku mengganggu" Seringai Hendery.

Jadi, karena ini sahabatnya selalu tersenyum dan terlihat bersemangat jika di kantor. Ternyata alasannya adalah seorang Huang Renjun.

"Kenapa kau tidak mengetuk dulu!"

Jaemin kesal sekali dibuatnya, apa-apaan itu dia mengganggu kegiatan atau lebih tepatnya hukuman untuk si manis Huang di depannya ini yang sudah seperti kepiting rebus Karena menahan malu.

"Eh- sebaiknya saya pergi dulu pak" Ucap Renjun lalu berbalik.

"Eh tidak usah Renjun! Urusanku tidak terlalu penting yasudah aku permisi duluu maaf mengganggu" Sela Hendery lalu mengedipkan sebelah matanya kepada Jaemin dan segera meninggalkan ruangan itu.

"Hmm mau kabur?" Tanya Jaemin tepat di samping telinganya dan memeluknya dengan erat dari belakang.

"A- itu pak sa- unghh" Ucapan Renjun terpotong dan malah mengeluarkan suara laknat karena Jaemin yang menjilat daun telinganya dan mengecup-ngecup bagian lehernya, serangan tiba-tiba itu semakin membuat Renjun bergerak tidak nyaman.

"Apa baby boy? Aku tidak mendengarnya?" Tanya Jaemin sambil mengelus-elus bagian perut Ramping Renjun sehingga mengeluarkan desahan-desahan kecil dari si manis.

"Shhhhh"

"Hukumanmu belum di mulai sayang" terdengar suara Jaemin yang serak dan berat tepat di telinga Renjun dan nyalinya menciut dia tidak berani mengambil langkah dan hanya terdiam di tempat.

Dengan sekali hentak dia membalik tubuh Renjun tepat menghadap nya dan menatap manik rubah itu lalu mengikis jarak di antara mereka.
Membuat Renjun menahan napasnya.

"Akh" Renjun meringis kecil dibuatnya.

Wajah Jaemin semakin mendekat hingga deru napas mereka saling bersahutan dan Renjun dapat merasakan hangatnya.

"K-kau ma-emhhh" tiba-tiba saja dia merasakan benda kenyal dan lembut bertemu dengan bibirnya dan matanya pun seketika membulat.
Dia ingin menjauh dan berusaha mendorong tubuh pemuda bermarga Na di depannya ini, namun dengan sekuat apapun tenaganya tidaklah sebanding dengan pemuda di depannya ini.
Entah karena apa dia malah diam dan membiarkan Jaemin berbuat apapun.

Ciuman tiba-tiba itu berubah menjadi lumatan yang lembut dan sedikit kasar dan Renjun bingung harus apa karena ini pertama kalinya untuknya.

Karena merasa tidak ada balasan dari sang lawan Jaemin pun menggigit bibir bagian bawah Renjun sehingga dia meringis kecil.

"Ahh k-kenapa kau menggi- mpph" Dengan tidak membuang kesempatan Jaemin memasukan lidahnya untuk mengabsen setiap gigi si manis yang hanya bisa mendesah.

Jaemin membawa Renjun di dalam pelukannya dan menggendong nya ala bridal style menuju ruangan yang ada di sudut dan ternyata adalah sebuah kamar yang sepertinya masih baru dan rapi. Terdapat sebuah kasur King size dengan lemari di belakangnya.

Ckklek

Jaemin mematikan lampu yang ada di ruangan itu dan membaringkan Renjun dengan lembut ke atas kasur nya. Entah setan apa yang merasuki pikirannya karena dia hanya diam saja.

"Sayang kita akan mulai hukumannya" Ucap Jaemin sambil melepas kancing kemeja bagian atasnya, namun kegiatan itu terhenti saat mendengar teriakan melengking dari luar ruangan yang sudah dapat Jaemin tebak siapa orangnya.

End To Start | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang