Part 9

4.8K 484 78
                                    

Sorry for typo(s)
Let's get it!

Chuuup~

Oh Renjun bisa gila kalau begini, dia kembali teringat malam itu.

Dia menggeleng-gelengkan kepalannya "Apa-apaan, uh...Na Jaemin! Aku harus berhati-hati kalau berada di dekatnya, sungguh bisa gila aku lama-lama" Ucapnya sambil memanyunkan bibir.

Dia mulai mengambil langkah menuju Ruangan kerjanya, namun belum sampai ada seseorang yang menarik tangannya.

Srettt....

Karena terkejut Renjun reflek menendang kaki orang itu.

Dughh..

"Aaarggh..shh..APA YANG KAU LAKUKAN aduhhh"

Tunggu, suaranya tidak asing. Renjun kemudian menoleh dan benar saja itu orang yang dari semalam menghantui pikirannya, terlihat dia sedang meringis dan memegangi kakinya.

"Eh..anu maaf aku terkejut, dan kenapa juga kamu menarik ku seperti itu HAH!" Renjun kembali membentak.

"Ya, aku kan hanya ingin menyapa" Ucap pemuda bermarga Na itu walau dalam hatinya menjerit bahagia karna di respon.

"Heii kamu bisa memanggil, tidak perlu sampai menarik ku begini" Ucap Renjun lagi

"Dan apa kakimu benar-benar sakit?" Tanya Renjun dengan tatapan polos.

Ohh Renjun kamu ingin membuat Na Jaemin pingsan atau segera memakanmu kalau kau menatapnya seperti itu.

"Ya pikirkan saja, agh.." Jaemin masih kesakitan tidak sebenarnya dia hanya berakting, mana ada seorang Na Jaemin kesakitan hanya karna tendangan tak bertenaga apalagi dari Uke manis di depannya.

"A-apa perlu ke ruang kesehatan?" Ucap Renjun dengan wajah yang mulai panik, oh lihat betapa lucunya dia.

"Ah-m tidak perlu, em apa kau bisa bantu aku kembali ke ruangan?" Pinta Jaemin, modus.

Renjun langsung sigap membantu Jaemin dengan memegang erat lengan kiri Jaemin lalu menuntunnya menuju Lift.

Jaemin pun menyeringai, habislah kamu Huang Renjun.

Jaemin memiringkan kepalanya lalu mengendus-endus celetuk leher Renjun.

Shhhft..

"Aromamu seperti bayi" Ucap Jaemin.

Blushhhh...

Terlihat rona merah di pipi bersih Renjun. Oh apa ini, dan jantungnya berdetak 100× lebih cepat.

"Jaem apa aku akan kena serangan jantung?" Tanya Renjun polos sambil memegangi dadanya.

Jaemin terdiam lalu menatap Renjun panik.

"HAH?! Apa maksudmu ? Kau sakit? Kenapa tidak bilang, ayo kita kerumah sakit" Saking terkejut dan panik Jaemin langsung menyeret Renjun keluar dari lift dan membiarkan tatapan bingung Karyawan dan jangan lupakan tatapan Renjun dia melihat kaki Jaemin terlihat baik-baik saja.

"Eh? Tapi kakimu tidak apa-apa?" Tanya Renjun.

"Hah lupakan soal kaki, ayo kita ke Rumah Sakit" Jawab Jaemin sambil membuka kan pintu mobil.

"T-tapi-" Belum selesai Renjun bicara Jaemin sudah lebih dulu menjalankan mobil.

💛💛💛

Sesampainya di Rumah Sakit.

"Jadi dok? Apakah sakitnya parah?" Tanya Jaemin panik.

End To Start | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang