Part 12

3.5K 351 26
                                    

Vote and comment juseyoo💚
Miss me? Hehe

Let's get it!

Renjun sebenarnya enggan menceritakan semuanya dari awal kepada Haechan, namun pemuda tan itu terus mendumel sedari tadi membuat Renjun jengah dan mulai menceritakan dari awal hingga akhir.

"MWOYAA! JADI SEPERTI DI NOVEL KISAH CINTAMU NJUN, AKU IRI" Komentar Haechan Histeris.

"Apa yang di iri sih chan? Ga sama Mark hyung aja sana" Goda Renjun.

Tapi malah berakhir membuat sahabatnya itu murung.

"Ada yang salah?" Tanya Renjun.

"Kau! Huh lupakan. Oiya bagaimana tadi maksudmu hadir kemana?" Lihat, dia sedang mengalihkan pembicaraan.

"Em itu, ke acara pertunanganku minggu depan" Ucap Renjun.

"APA?! SECEPAT ITU????"

Memang sahabat sehidup sepergabutannya itu agak lebay atau memang sangat lebay 🤗.

"Syuuutttt Chan, kita bukan di rumahku" Tegur Renjun sambil meminta maaf ke sekitar, bagaimana tidak! Mereka jadi pusat perhatian karena Sahabat bodoh menyeruput bego nya ini.

"Aku jijik saat kamu menggunakan aku-kamu Chan" Chenle bersuara.

"Apasalahnya sih! Serah aku dongg, mau aku-kamu kek saya-anda lo-gue. Tetap tidak ada pengaruhnya ya Le!" Cerocos Haechan.

Mulai lagi Duo Toa ini, bercekcok sampai mulut mereka mengeluarkan busa saking tidak puasnya berbicara.

Aku yang mulai jengah pun beranjak pergi.

Lihat!

Mereka bahkan tidak sadar aku pergi. Agak mengesalkan memang, aku yang mengajak bertemu untuk curhat malah aku yang jadi rumput bergoyang yang di abaikan keberadaannya.

Saat di dekat halte Renjun mulai jenuh, dia berpikir untuk menghubungi Jaemin, apa harus menghubungi Jaemin saja? Ah tidak-tidak, yang ada jantungnya semakin tidak sehat.

Tanpa sadar Renjun jadi dikejutkan dengan tepukan di bahunya, dia pun menoleh dan malah di buat naik pitam.

"Apa maumu?" Tanya Renjun ketus.

"Njun, ku mohon dengarkan penjelasanku dulu setelah itu terserah kamu mau bagaimana, oke?" Bujuk pemuda yang memiliki senyum bulan sabit itu.

Renjun menghelai napaa berat, sungguh dia malas membahas masa lalu.

"Hmm 15 menit" Final Renjun.

"Njun kamu tau, aku ga mungkin meninggalkan mu begitu saja. Malam itu semuanya terjadi secara tiba-tiba. Ibu menyuruhku segera pergi ke Jerman padahal aku sudah memohon untuk di beri waktu setengah jam untuk menemui mu. Tapi apa? Dia bahkan menyeretku dengan Bodyguard Ayahku njun! Aku bersungguh-sungguh!" Jelas Jeno dengan nada sedihnya.

"Tapi kenapa tidak menghubungiku setidaknya jen?" Tanya Renjun yang mulai berkaca-kaca.

"Aku tidak bisa, itu semua tidak mungkin ku lakukan. Ren, jika memang kita berakhir maka akhirilah dengan baik-baik. Aku akan berusaha merelakan mu, sungguh." Jeno serius dengan ucapannya.

"Jeno, aku sudah memaafkanmu. Dan terimakasih tapi aku sungguh sudah tidak memiliki perasaan apapun lagi pada mu. Kau mengerti kan?" Jelas Renjun sambil menghapus air matanya. Dia ternyata sudah salah paham, tapi bagaimana lagi dia sudah tidak merasakan perasaan yang sama seperti dulu.

"Hmm aku mengerti, bahagialah bersamanya. Tapi jika dia menyakitimu hubungi saja aku humm akan ku hajar dia" Balas Jeno dengan sedikit terkekeh sambil mengusap pipi gembil mantan kekasihnya ini.

End To Start | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang