Eleven

473 66 15
                                    

Seminggu sudah mereka menikah dan hari ini adalah hari ke empat mereka tinggal dirumah yang tuan Jeon berikan.

Rumah dengan desain minimalis yang di desain khusus untuk mereka berdua, tampak elegan dari depan dan sangat nyaman ketika sudah didalam.

"Jung, bangun! kau harus kerja!" Jieun berada didepan kamar Jungkook berupaya membangunkan sang empunya kamar.

Mereka tidur dikamar yang berbeda tentu saja karena persetujuan kedua belah pihak tapi diam diam saja, karena keluarga mereka tidak ada yang tahu:>

"Kook, cepat bangun ini sudah siang bodoh!" Nihil, tidak ada sahutan dari dalam, dengan segera Jieun mencari kunci kamar cadangan dan membuka pintu kamar Jungkook.

"Aigoo bagus sekali kau, aku bangun pagi-pagi menyiapkan sarapan tapi kau malah asik tidur" Jieun berucap seraya berjalan ke ranjang milik Jungkook.

"Jung, ayo bangun sebelum kesabaran ku benar benar habis dan berunjung gendang telingamu pecah!" Jieun menarik nafasnya guna menghilangkan rasa kesal karena lelaki didepannya ini.

"Baikla---"

"Aku sudah bangun jadi jangan keluarkan suaramu!" ucapan Jieun terpotong karena rupanya Jungkook sudah bangun namun enggan beranjak.

Jieun segera meraih lengan Jungkook dan menariknya dengan kasar membuat Jungkook mau tidak mau beranjak dari tempat ternyamannya a.k.a ranjang.

"Cepat mandi dan bersiap, nanti masakan ku dingin"

Setelah memastikan Jungkook masuk ke dalam toilet, Jieun berjalan kearah walking closet milik Jungkook untuk menyiapkan keperluan suaminya.

Jieun memang selalu seperti ini kalau Jungkook kesiangan, Jungkook pun tidak keberatan karena ia pikir akan lebih mudah jika disiapkan.

"Kook, pakaianmu ada di atas ranjang, cepat pakai dan turun!"

---

Jieun duduk dimeja makan seraya menyiapkan semuanya, suara langkah kaki rupanya membuatnya mengalihkan perhatiannya.

"Sudah wangi rupanya." Jieun segera meraih piring yang tadi ia siapkan untuk Jungkook dan mengisinya dengan nasi goreng seafood.

"Kenapa bukan roti saja?" Jungkook bertanya seraya meraih ponselnya untuk memberi kabar ke Eunbi.

"Nasi lebih mengenyangkan." Jieun meletakkan piring yang sudah penuh itu ke hadapan Jungkook.

Jungkook segera memakan nasi goreng buatan Jieun, hanya dentingan sendok yang berbunyi di ruang makan rumah itu hingga sarapan pun selesai dan Jieun segera membersihkan meja dan piring-piring kotor.

"Aku berangkat" Jungkook melangkahkan kakinya namun sebuah suara menginterupsinya untuk berhenti.

"Jung, tunggu" Jieun berlari kecil menghampiri Jungkook dengan sebuah tas kecil yang isinya adalah bekal makan siang. "Untukmu" Jieun menyodorkan tas itu kehadapan Jungkook.

"Aku makan siang diluar saja" Jungkook hendak melangkah tapi kali ini Jieun menahan lengannya membuat Jungkook mau tidak mau berbalik menghadap Jieun.

"Kau harus memakan ini Jung, aku sudah membuatkannya" Jieun segera meraih telapak tangan Jungkook dan menaruh bekal itu disana.

"Ah sebentar, dasimu miring" Jieun segera mendekat dan hal itu membuat jarak diantara mereka mengecil.

Jungkook hanya diam terkejut memperhatikan Jieun sedangkan Jieun nampaknya ia tidak sadar dan terus berusaha merapihkan dasi Jungkook

"Selesai" Jieun menatap Jungkook yang lebih tinggi darinya, dan ternyata Jungkook sedang menatapnya.

10 detik terlewatkan dengan mereka yang saling beradu tatap hingga sebuah panggilan masuk ke ponsel milik Jieun.

"Suzy" gumam Jieun yang didengar oleh Jungkook.

"Ada apa?" ujar Jieun setelah menekan tombol hijau.

"Ji, kau dimana?cepat kebutik ada sedikit masalah disni."

"Baiklah aku kesana sekarang."

"Ku tunggu" Suzy mematikan panggilannya secara sepihak.

Jieun segera berlari menuju kamarnya dan meraih tas kecil lalu segera turun kebawah.

"Eoh Jung?kau belum berangkat? kajja berangkat! aku mau mengunci pintu" ujar Jieun mendorong tubuh kekar milik Jungkook.

"Kau mau kemana?" Jungkook menatap heran Jieun yang sedang berusaha mengunci pintu rumahnya.

"Kebutik sebentar, kau tidak melarang ku bekerja bukan? kita belum punya anak jadi jangan melarang ku, arraseo!?" Jieun menatap Jungkook dengan tatapan menyelidik.

"Cih percaya diri sekali, kerja lah sesuka hatimu dan jangan berharap aku akan menyentuhmu, paham?" mendengar itu Jieun pun sedikit terkejut namun setelah di ingat ingat mereka menikah karena perjodohan.

"apa yang kau harapkan ji" batin Jieun.

"Aku berangkat dulu" Jieun berlari menuju mobilnya meninggalkan Jungkook yang hanya terdiam menatap kepergian sang istri.

"Aku akan pulang sedikit telat" Jungkook berteriak namun tidak ada respon dari Jieun.

"Perkataan ku tadi kasar tidak sih?" batin Jungkook bingung.

---

Matahari mulai terbenam jam sudah menunjukkan pukul 5 sore Jieun nampaknya baru akan bersiap pulang, sedangkan karyawannya serta sekertarisnya sudah kembali kerumah masing masing-masing tadi pukul 4.

"Aku harus cepat atau aku akan telat menyiapkan makan malam, untung saja Jungkook sedikit pulang telat hari ini." Gumam Jieun seraya berlari menuju mobil miliknya yang terparkir indah disana.

Jieun buru buru melajukan mobilnya dan selamat sampai rumah, untung saja rumah mereka dekat dengan kantor Jungkook dan butik Jieun, abeonimnya pintar sekali memilih, pikir Jieun.

Setelahnya Jieun berlari kekamar guna mengganti bajunya dengan kaus dan segera memasak hidangan makan malam.

Jam terus berputar, Jieun baru selesai tepat pukul 7 malam. semua telah tertata rapih tinggal menunggu Jungkook saja.

Jieun terus menunggu hingga jam dinding menunjukkan pukul setengah 9 malam, merasa bosan Jieun pun segera lari ke kamar guna mengambil ponselnya untuk menanyakan keberadaan Jungkook.

Namun ternyata Jungkook sudah lebih dulu mengirimkan pesan teks singkat pada pukul 20:21.

"Aku akan makan malam di luar dengan Eunbi, jadi jangan memasak makan malam banyak-banyak" -Jungkook.

Melihat itu Jieun tertawa miris "Hahaha bodoh sekali aku mengkhawatirkannya." dengan langkah gontai Jieun kembali ke meja makan, memakan semua yang ada disana dengan mata yang tampak menahan tangis.

"Baiklah Ji tidak apa, mungkin Jungkook ingin menghabiskan waktu dengan kekasihnya tapi bukan itu yang ku sedihkan" Jieun menghela nafas.

"MAKANAN INI BANYAK SEKALI SIAPA YANG MAU MENGHABISKANNYA, EOMMA" Jieun berteriak frustasi dan memakan semua yang ada disana dengan raut wajah emosi.

__

"Aku pulang" Jungkook melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, masing-masing dari mereka memegang 1 kunci jadi Jieun maupun Jungkook tidak perlu menunggu untuk membukakan pintu.

Jungkook berjalan menyusuri rumah, hanya ada kesunyian.

"Sepertinya dia sudah tidur." Gumam Jungkook seraya berjalan menuju kulkas untuk meminum air dan meletakkan kotak makan siang yang sudah ia cuci dikantor tadi.

Jungkook melanjutkan aktivitasnya dan berjalan menuju kamar untuk mandi dan segera tidur, Jadwalnya hari ini sedikit sibuk dari biasanya.

___

TBC..

HAII, JANGAN LUPA VOTE!
THANKYOU💜

Married With Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang