Two

662 72 0
                                    

"Pernikahan kalian diadakan bulan depan"

Jungkook dan Jieun yang baru saja kembali dari taman dibuat terkejut oleh pernyataan Tuan Jeon

"Appa, itu terlalu cepat. banyak persiapan yang diperlukan Appa, 1 bulan mana cukup untuk mempersiapkannya" Jungkook melayangkan protesnya dengan alasan yang bisa di Terima oleh nalar

"Yak! Kookie kamu lupa kalau ada eomma eoh? eomma dan Nyonya Lee akan membantu kalian mempersiapkan semuanya" tetap jangan lupakan kedua perempuan tua namun cantik itu yang kini sedang sibuk membicarakan segala keperluan pernikahan anak mereka.

"Arraseo arraseo, kalian atur sajalah" Jungkook hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya melihat kelakukan ibunya yang kelewat bahagia itu.

"Jieunie sayang, kamu nanti bantu kami mempersiapkannya juga. arraseo?" Nyonya Jeon kini mengalihkan atensinya ke arah Jieun.

"eoh? ne eomma" Jieun yang tadinya sedang berpikir langsung menanggapi perkataan sang calon mertuanya.

Menit berganti Jam, hingga kini keluarga Jeon dan keluarga Lee memutuskan untuk pulang karena malam sudah larut

"Jung, antar Jieun pulang" perintah Tuan Jeon kepada Jungkook

"Mwo? ah Appa-" baru saja Jungkook ingin menolak namun melihat tatapan Tuan Jeon yang seakan ingin membunuhnya, Jungkook jadi ragu untuk menolak "Nde Appa, kajja Jieun" Jungkook langsung menarik Jieun yang sedari tadi berbicara dengan Soyeon dan Sunbin.

Jungkook memang membawa mobilnya sendiri, berangkat terpisah dengan keluarganya walaupun sedikit memohon

-

Setelah Jieun menyebutkan alamatnya, keheningan menyelimuti keduanya. sejujurnya Jieun tidak suka dengan keheningan seperti ini namun melihat wajah dingin Jungkook membuatnya ragu. setelah berdiam diri cukup lama akhirnya Jieun membuka suara.

"Jungkook-ssi" mendengar namanya disebut, Jungkook hanya membalasnya dengan deheman dan melirik sedikit kearah Jieun.

"Kenapa kau menerima perjodohan ini?" Jieun memberanikan diri bertanya

"Eomma dan Appa memaksa ku" Jungkook menjawab dengan pandangan yang tetap fokus kejalanan yang kini mulai sepi

"Ah begitu, penawaran apa yang ingin kau tawarkan kepadaku di taman tadi jung?" Baiklah Jieun tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi, tadi ditaman selepas Jungkook berkata memiliki penawaran bagus, ia atau lebih tepatnya Jungkook langsung meninggalkannya ditaman.

"Nanti saja selepas kita menikah, ah iya ada satu yang harus kau tau sekarang" nada bicara Jungkook kini terdengar serius.

"Apa?" Jieun penasaran benar-benar penasaran.

"Aku memiliki kekasih." perkataan singkat Jungkook mengagetkan Jieun yang kini memasang mimik wajah terkejut namun menggemaskan.

"astaga kenapa mimiknya menggemaskan sekali" "mwo? yak! Jeon kamu sudah gila sepertinya" batin Jeon Jungkook saling berperang dan beradu pendapat.

"Yak! Lalu mengapa kau menerima perjodohan ini eoh? bagaimana nasib kekasihmu nanti, dasar sinting" Jieun berteriak didalam mobil hingga membuat Jungkook terkejut.

"Yak! apa kau bilang?" Jungkook berusaha menekan rasa kesalnya dan kembali melanjutkan bicaranya yang sempat tertunda "Appa dan eomma memaksaku meskipun berkali-kali aku menolaknya, Appa menyuruh ku untuk memutuskan kekasih ku tapi aku tidak bisa. lagi pula kekasihku tidak masalah jikalau kita menikah dan aku sudah beristri. ah iya kau jangan bilang ke eomma dan Appa arraseo?, kau juga boleh memiliki kekasih jika kau mau" Jungkook menjelaskan panjang lebar membuat Jieun membulatkan matanya tidak percaya.

Married With Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang