Pemilik

9 5 0
                                    

AUTHOR POV

Kini Ardi berada di sebuah tempat yang tidak ia kenali. Perlahan ia mulai tersadar. Mata nya terbuka, yang bisa dilihat hanya kegelapan. Kegelapan yang mengelilingi tubuhnya. Ia bahkan tidak tahu seberapa jauh kegelapan ini hingga ia tak bisa melihat apa pun di hadapan nya.

"Dimana?" Ardi bergumam pelan.

Kaki nya melangkah entah kemana. Berharap sesuatu bisa mengeluarkan nya dari kegelapan ini.

Tidak ada

Ia melangkah ke arah lain

Tidak ada

.
.
.
.

"..."

Meski samar samar Ardi bisa mendengar suara seseorang di dekatnya.

Tidak ada yang bisa kau lakukan sekarang

Dia mendengarnya lagi. Suara tersebut terdengar berat dan berada di dekatnya. Ardi masih belum bisa melihat apa apa.

"Siapa disana?," ardi mengerutkan dahi.

Suara itu menghilang tiba tiba saat Ardi bertanya padanya. Padahal Ardi berharap ia bertemu sesuatu atau seseorang untuk mengeluarkan nya dari sini. Ardi berusaha untuk mencari suara itu kembali. Dia terus melangkah ke arah suara yang tadi di dengarnya.

"Oi! Kemarilah, aku tahu kau ada disini." langkah kakinya tidak berhenti dan terus menelusuri kegelapan. Ardi terus menerus memanggil suara tersebut kembali.

Hingga ia menemukan sesuatu di hadapan nya.

Itu adalah satu satunya benda yang bersinar meski sedikit samar.

Ardi mencoba mendekati cahaya tersebut.
.
.
Semakin dekat sesuatu itu semakin terlihat.
.
.
.
Akhirnya dia bisa melihatnya. Sesuatu yang bersinar itu menyerupai bentuk tahta namun terbuat dari Red Ruby. Tahta tersebut seperti ukiran baru dan terbilang cukup elegan. Ruby itu terus memancarkan sinarnya bahkan hingga bermeter meter kegelapan yang ia lewati cahayanya mampu menembus nya.

"Apa itu?," Ardi masih kebingungan. Ia bahkan masih belum mengetahui dimana ia berada.

Saat Ardi mencoba mendekat lagi. Ia sedikit terkejut, karena di tahta tersebut terdapat sosok hitam yang tengah duduk di atasnya. Sosok tersebut memancarkan sinar Merah menyala dari matanya. Hanya melihat matanya saja ia tahu bahwa sosok itu pemilik tahta tersebut.

"Oh, ternyata kau memang mencari ku?" sosok itu mengeluarkan suara seperti yang di dengar Ardi saat ia baru berada disini.

"..." Ardi masih mematung, ia tidak tahu harus berkata apa.

"Kenapa kau diam?" suara sosok itu terdengar sedikit mengubah pola nada suaranya. Ia berpikir Ardi mungkin tidak mengerti apa yang ia katakan.

"Aku sedang berpikir." jawab Ardi tidak lama setelah sosok itu berbicara.

"Apa yang kau pikirkan? Untuk mencari cara keluar darisini? Tidak ada." sosok tersebut menyipitkan mata merah nya.

Ardi hanya memperhatikan sosok itu dari bawah. Tahta itu lebih besar daripada untuk dikatakan kursi kerajaan. Ia tahu jika sosok itu tidak akan membantu nya menemukan jalan keluar. Ardi pun berbalik badan dan beranjak pergi darisana. Sebelum sosok itu berbicara lagi.

"Ya ampun, dia memang manusia yang aneh," gumam sosok itu kesal.

Ardi tiba tiba menghentikan langkahnya. Tanpa berbalik ia berkata, "Aku ini... bukan seorang manusia."

LOVE BITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang