Di UKS...
"Aku lega jika kau baik baik saja." Hana tersenyum ke arah Ardi.
Ardi sedikit menaikan bahunya, "Apa kau sangat mengkhawatirkan ku?"
Hana melirik ke arah Ardi dengan seksama. Kemudian ia mencubit pipi nya.
"Tentu saja, Bodoh!" ia tampak geram dengan Ardi.
Ardi sedikit meringis kesakitan namun itu membuatnya lebih tenang. Ia masih bisa bertemu Hana dengan keadaan baik baik saja. Walaupun sosok bernama Rhazak itu masih terpikirkan oleh nya. Ardi menikmati waktu nya bersama Hana.
##################
Di Apartemen Ardi...
Ardi sudah pulang dari sekolah. Ia dipulangkan lebih cepat karena sebelumnya ia pingsan dan khawatir Ardi akan pingsan lagi di kelas. Ardi membuka pintu kamarnya, ia sekali lagi dihadapkan dengan seisi kamar yang gelap dan sunyi. Ardi adalah seorang lelaki yang mudah merasa bosan terutama jika jauh dari teman teman nya. Ia merasa seperti harus hidup sendiri di dunia yang keji ini.
Ditutupnya pintu kamar berwarna hitam mengkilap itu. Ardi langsung merebahkan diri nya ke ranjang. Pandangan nya melihat ke langit langit atap. Kamar sunyi nya hanya mengeluarkan suara dari jam dinding di atas lemari bajunya.
"Hhh... Sebenarnya tadi itu apa?," ia menghela nafas kasar.
Ardi ingin mengistirahatkan pikiran nya yang jenuh. Matanya mulai tertutup rapat. Rasa kantuk pun datang dan menggelapkan segalanya.
.
.
.
Ardi terbangun di tempat yang pernah ia datangi. Tiba tiba ia terbangun di dalam pikiran nya sendiri dan bertemu lagi dengan sosok tersebut. Sosok hitam tersebut anehnya tidak berada di atas tahta. Ia bahkan tidak mendekati tahta tersebut. Sosok itu berdiri di hadapan Ardi saat ini.
"..." ardi merasa heran sekaligus bingung.
"Oh, kau tidak sadarkan diri lagi?," sapa sosok tersebut pada Ardi.
"Aku hanya tertidur di kamar ku. Namun, kenapa aku terbangun disini?," mata ardi melihat ke segala arah. Tidak ada yang berubah.
"Aku sudah bilang untuk bertemu di kematian mu selanjutnya, yaitu saat tubuhmu seperti tubuh orang yang ditinggali oleh nyawanya. Misalnya saat kau tertidur." ia berkekeh pelan.
"Kalau begitu, sampai kapan aku akan berada disini?," ardi mengerutkan dahinya.
"Entahlah, tergantung kapan nyawa mu siap untuk menempati tubuh mu." sosok hitam itu sedikit menaikan bahunya (?)
Ardi masih diam di tempat ia berdiri. Ia memperhatikan tahta Ruby tersebut. Ada yang aneh, warna merah dari Ruby itu tidak sedang bersinar terang. Warnanya hanya tampak seperti Ruby pada umumnya.
"Kenapa kau tidak duduk di tahta ku?," ardi melirik ke arah sosok itu (Ups maksud Author Razhak:v)
Rhazak sedikit menoleh ke belakang dimana tahta itu berada. Ia sedikit mendengus lalu berkata, "Bukankah kau sedang berjuang? Makanya aku tidak bisa mendekatinya."
"Tunggu... Maksudmu..," ardi sedikit bingung namun hanya beberapa detik ia menyadari maksud sosok hitam Rhazak.
"Ya, aku hanya menempati tahta itu ketika kau sedang lengah." Rhazak terdengar menggeram kesal.
"Kalau begitu, apakah aku bisa sadar dengan duduk di sana?," tanya Ardi antusias.
"Aku tidak yakin." jawab nya ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BITE
FanfictionHanya cerita yang terinspirasi dari animasi Nicole Eckert. Namun memiliki jalan cerita yang sedikit berbeda dari animasinya. Berceritakan Seorang Remaja lelaki bernama Ardi yang ingin menjadi pria yang disukai oleh Hana, temen semasa kecilnya. Ardi...