⋆✦⋆ 7 ⋆✦⋆

1.2K 261 29
                                    

࿇ ══━━━━✥◈𝓔𝓺𝓾𝓮𝓼𝓽𝓻𝓲𝓪𝓷 ◈✥━━━━══ ࿇


"Semangat!" Ucap Jeno tanpa suara dari pinggir arena pada Renjun yang sedang berlatih.

Dari seberang sana, Renjun pun tersenyum tipis dan mengangguk. Jeno mengacungkan jempolnya dan kembali menuju kuda tunggangnya.

"Blizzard, kau siap latihan hari ini?" Tanyanya pada sang kuda sambil mengelusi kepalanya.

Terdengar suara ringkikkan dari Blizzard yang menandakan bahwa ia siap menemani Jeno berlatih.

"Kau tidak punya teman mengobrol atau bagaimana? Bisa-bisanya mengajak bicara seekor kuda," cibir seseorang yang sangat malas Jeno dengar.

"Kau sendiri tidak punya kerjaan, ya? Bisanya hanya merecoki kegiatan orang lain saja," jawab Jeno santai sambil tetap mengelus-elus kepala Blizzard.

"Sialan. Ayo kita pergi saja dari sini," ajak Hyunjin pada Youngjae yang sedang tersenyum mengejek pada Renjun.

Jeno menatap kepergian dua orang tersebut, "Bodoh, mereka yang menggangguku tapi mereka juga yang kesal. Mereka sungguh konyol sekali, bukan?" Tanyanya pada Blizzard dan dibalas anggukan kecil.

Saat Jeno hendak menuntun Blizzard menuju arena show jumping sebuah kekacauan terjadi. Renjun tiba-tiba terjatuh dari kudanya.

Entah bagaimana bisa sanggurdi yang dipijak oleh Renjun dapat terlepas dan menyebabkan dirinya terpeleset.

Jeno yang melihat itu segera berlari ke tempatnya dan membantunya berdiri untuk dibawa ke unit kesehatan.

"Shh... Tanganku sakit sekali."

Renjun yang memang tangannya dirangkulkan di pundak Jeno mengeluh kesakitan.

"Benarkah?! Astaga, maaf. Kalau begitu, kau kugendong saja. Maaf jika aku lancang," ucap Jeno lalu membawa Renjun dengan posisi bridal style.

Hyunjin dan Youngjae yang melihat kejadian itu dari jauh tersenyum puas. Semua yang terjadi memang ulah mereka berdua.

"Aku senang sekali melihatnya. Akhirnya sainganku tumbang juga. Semoga ia mendapat cedera parah."

Hyunjin menoyor kepala Youngjae, "Jangan senang dulu. Masih ada Jeno yang belum kita singkirkan."

"Iya, aku tahu. Ya sudah, lebih baik kita segera bertemu dengan dia dan bertanya rencana apa yang harus kita lakukan selanjutnya."

࿇ ══━━━━✥◈𝓔𝓺𝓾𝓮𝓼𝓽𝓻𝓲𝓪𝓷 ◈✥━━━━══ ࿇


"Tanganku harus di gips?!"

"Ya. Tidak lama kok, hanya tiga hari saja supaya kau cepat pulih. Saya rasa kamu adalah anak yang pecicilan dan jika tidak di gips bisa saja cedera tangan kamu makin parah."

Jeno terkekeh pelan mendengar jawaban dokter. Bagaimana bisa dokter itu tahu jika Renjun anak yang pecicilan? ㅋㅋㅋㅋ

"Tapi bagaimana caranya aku latihan jika tanganku di gips?! Dan berapa hari tadi?! Tiga?! Lombanya tinggal seminggu lagi, dokter~" rengek Renjun.

Dokter bername tag Jung Jaehyun tertawa kecil. "Ya mau bagaimana lagi? Saya juga 'kan tidak tahu jika kamu akan cedera."

Renjun mendelik sebal, "Dokter menyebalkan! Lebih menyebalkan daripada Jeno!"

"Heh?! Aku diam loh dari tadi, kenapa jadi kena juga?"

"Terserah aku dong! Ribet sekali!"

"Sudah-sudah, kalian jangan bertengkar di sini. Jeno, tolong bantu Renjun, ya. Jangan biarkan dia mengangkat barang yang berat sendirian."

[✓] Equestrian || NoRen [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang