⋆✦⋆ 10 ⋆✦⋆

1.2K 266 140
                                    

Masih adakah yang nunggu  book ini?

࿇ ══━━━━✥◈𝓔𝓺𝓾𝓮𝓼𝓽𝓻𝓲𝓪𝓷 ◈✥━━━━══ ࿇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

࿇ ══━━━━✥◈𝓔𝓺𝓾𝓮𝓼𝓽𝓻𝓲𝓪𝓷 ◈✥━━━━══ ࿇

Hari pertandingan pun tiba. Sedari pagi Renjun terus mondar mandir dan jantungnya berdegup kencang. Selain grogi karena pertandingan, dia juga malu karena saat bangun tidur ada dalam dekapannya Jeno.

Dia juga merasa sepertinya pernah ada di dalam dekapan hangat itu sebelumnya.

Masa sih aku pernah tidur berdua bersama Jeno? Ah, tidak mungkin. Aneh-aneh saja kau, Huang Renjun. Kita saja baru dekat akhir-akhir ini.

"Huang? Ayo cepat. Pak Kun sudah menunggu kita." Jeno melongokkan kepalanya ke dalam kamar dan melihat si mungil yang sedikit terlonjak kaget.

"Ha?"

Jeno tertawa pelan lalu menggenggam tangan Renjun, "Kau kenapa, sih? Ayo, cepat pergi."

Mendapat tarikan kecil, Renjun pun melangkahkan kakinya mengikuti Jeno.

Ya, Tuhan! Perlakuan Jeno yang manis seperti ini tidak bagus untuk kesehatanku! Pokoknya jika aku sampai kalah dalam pertandingan nanti, aku akan menyalahkan Jeno lagi! Karena ulahnya, aku jadi tidak fokus seperti ini.

࿇ ══━━━━✥◈𝓔𝓺𝓾𝓮𝓼𝓽𝓻𝓲𝓪𝓷 ◈✥━━━━══ ࿇

Hyunjin dan Youngjae yang sudah siap dengan pelindung diri menemui Doyoung diam-diam di sebuah tempat sebelum pertandingan dimulai.

"Semua tugas yang bapak beri sudah kami kerjakan dan kuda mereka saat ini dapat dipastikan telah jatuh sakit," lapor Hyunjin.

Doyoung mengangguk, "Bagus. Memang tidak sia-sia aku mempercayai kalian." Dia menepuk-nepuk bahu Hyunjin dan Youngjae bergantian dengan bangga.

"Ya sudah, silahkan kalian kembali dan bersiap. Buat Diomedes bangga dengan prestasi kalian dan jangan lupakan hari ini adalah hari kemenangan kita!"

Seruan Doyoung itu membuat ketiganya tertawa bahagia.

"Baiklah, Pak. Kami permisi dulu."

Seperti apa yang dilaporkan Hyunjin barusan, kuda-kuda yang akan dipakai Jeno dan Renjun memang jatuh sakit.

Mereka berdua terkejut saat melihat Blizzard dan Amethyst hanya diam tak berdaya di dalam kandangnya.

"Amethyst?! Kau kenapa?! Bagaimana bisa?!" Pekik Renjun panik dan menghampiri Amethyst si kuda kesayangannya.

"Bapak juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini. Saat tadi bapak cek ke sini, kedua kuda itu sudah tergeletak lemah. Apa kalian tidak melihat yang aneh semalam?"

"Hah? Semalam? Bukankah Pak Kun yang berjaga tadi malam?" Tanya Jeno bingung.

Kun mengerutkan keningnya, "Tidak, kok. Sewaktu kita berdiskusi kemarin 'kan itu adalah tugas kalian."

[✓] Equestrian || NoRen [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang