Bab 7

10.6K 1K 23
                                    

sorry for typo's

-PAPA!-

Waktu sudah menunjukan pukul 20.00 tetapi Sheira belum menampakan batang hidungnya. Vero heran padahal dia sudah memberitahun Sheira kalau mereka ada di K*C. Brian tampak lahap memakan ayam tersebut dan kemudian meminum Cola yang ada di dekatnya. 

"Pa, Bunda kemana sih?" Tanya Brian sambil asik memakan kulit ayam milit Vero. Sebenernya Vero sedikit tidak ikhlas kalau Kulit ayamnya di makan oleh Brian tetapi sebagai yang lebih tua lebih baik mengalah. 

"engga tau nih, mungkin sebentar lagi. Kakak, coba telfon Bunda kamu ya" tawar Vero dan di beri anggukan oleh Brian. Setelah mendapat jawaban dari Brian, Vero langsung menelfon Sheira

"halo?"

'iya, Ver. Gue baru sampe Mall nih.'

"cepet Kak, anak nya ngantuk banget ini, Gue masih di K*c kok"

'oke, gue Otw kesana'

nelfon di matikan dari pihak Sheira. 

10 menit kemudian Sheira baru datang dan melihat Brian yang tertidur di pelukan Vero. Dengan cepat Sheira menghampiri kedua Laki-laki tersebut. 

"Sorry ya, serius gue lupa kalau Brian sama lo" ucap Sheira sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 

"Iya, gak apa-apa, tadi niat nya gue mau nganter dia pulang tapi kan gue bawa ninja repot kalau ngeboncengin dia." jelas Vero sambil menepuk-nepuk bokong Brian yang terlihat tidak nyaman tersebut. 

Akhir Brian berpindah tangan ke Sheira dan membawa pulang putranya tersebut. 

"byee Ver, maaf ya ngerepotin" ucap Sheira sebagai salam perpisahan. Vero melambaikan tangan kanannya keudara. 

-PAPA!-

Pagi hari, Vero terlihat terburu-buru dengan almamater yang ada di bahunya dan Tas sekolah yang ia seret di samping kanannya. 

"Pagi, mom" sapa Vero kepada Wanita berusia 35 tahun tersebut. Kemudian dia mencium pipi dan rambut hitam ibunya. 

"Pagi, Sayang." balas Nindi sambil membawakan sereal kesukaan anaknya dan juga kopi hitam untuk Suaminya. 

"Oh iya, semalem kamu pulang jam berapa?" tanya Adam sambil membaca sesuatu di table milik nya. 

"Jam?? 9 mungkin?" ucap Vero tidak yakin. 

"kamu tuh kerjaan nya main mulu, punya pacar aja engga. Ngayap nya rajin" Sindir Adam 

"Gimana mau punya pacar, teman cewenya cuman Nana. Nana juga di pertanyaan cewe apa bukan, kelakuan kaya preman pasar" tambah Nindi di selingi tawa renyah 

"huftt bukan gitu, tapi ya gimana cewe-cewe yang beneran cewe itu nyeremin tau" balas Vero dengan omongannya yang berputar-putar. 

"terus? kamu mau sama cewe jadi-jadian?" tanya Nindi heran. 

"Bukannn gitu" sanggah Vero sambil menggelengkan kepalanya dan mendapatkan tawa lepas dari kedua orangtuanya. 

"Eh, udah jam segini, kau berangkat sekolah dulu ya" ucap Vero kemudian mencium tangan kedua orangtuanya. 

"Ver, ntar Beli Cheseecake di tempat langganan mama ya, Mam udah pesen tinggal ambil. Pake uang kamu dulu ya Ntar papa yang ganti" perintah Nindi kepada putra Vero yang sudah di garasi. 

"Kan papa lagi" gerutu Adam sambil cemberut kemudian mengeluarkan Handphonenya dan menunjukan layar Smartphone tersebut. tertera di layar kalau Adam sudah mentransfer sejumlah uang untuk mengambil pesanan milik isrti. 

"Jangan di abisin! Engga apa-apa deh kalau kamu punya pacar mah" ledek Adam dan mendapat decakan sebal dari Vero. 

"udah-udah jangan di ledekin terus anaknya" bela Nindi yang sudah memukul pelan lengan atas Suaminya. 

-PAPA!-

Siang ini, Brian baru saja pulang sekolah. Sudah hampir setengah jam dia menunggu  di ayunan depan sekolahnya. 

"Ian belum di jemput?" tanya Sesil Guru Tk Brian, Brian hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. 

"ya udah, Ibu nelfon Bunda mu dulu ya" ucap Sesil dan di beri anggukan oleh Brian 

'Halo?' ucap Sheira di sebrang sana 

"Halo, ibu maaf, ini Brian sudah pulang setengah jam yang lalu" 

'eh, ya tuhan lupa, saya berangkat sekarang bu, terima kasih sudah mengingatkan.' 

terlfon di matikan dari pihak Sheira. 

"Ian, sebentar lgi Bunda kamu jemput, ibu tunggu kamu sampe Bunda kamu jemput ya" ucap Sesil dan memberikan permen kepada Brian kemudian di terima oleh Brian dengan sednang hati. 

si tempat lain, Sheira terlihat terburu-buru di dapur Cafe. dia terlihat melepas apron dan membuka pintu dapur, terlihat Vero yang berada dideoan kasir sambil memegang kertas untuk mengambil pesanan dari Cafe tersebut. 

"Vero" sapa Sheira yang baru saja keluar dari pintu karyawan. 

"eh Kak mau kemana?" tanya Vero yang melihat Sheira tergesa-gesa. 

"mau jemput Brian" jawab Sheira tersenyum. 

"Ya udah aku aja ka, pesenan aku juga masih di buat katanya, harus nunggu setengah jam lagi" tawar Vero dan mendapat tatapan bingung dari Sheira. 

"Pesenan? kamu Pesen apa ?" tanya Sheira bingung

"50 Cheesecake" jawab Vero santai

"Eh, Kamu anak bu Nindi?" tanya Sheira dan mendapat anggukan kepala dari Vero. 

"Ya udah kamu jemput Brian aja gak apa-apa, aku ngelanjutin bikin kue nya ya" jawab Sheira dan mendapatkan anggukan dari Vero. 

-PAPA!-

yuhuuuuu update lagi hehehe

semoga suka ya

Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang