Bab 23

6.9K 698 31
                                    


sorry for Typo's

-PAPA!-

Suara riuh terdengar di lapangan basket sekolah, terlihat beberapa laki-laki sedang mendrible bola, Vero terlihat mengoper bola ke arah Salman dan di shoot oleh salman, 3 point untuk tim Vero. Terlihat Vero berlari di tengah tengah lapangan, rambut basah nya membuat kharisma nya semakin terpandar, hingga membuat para perempuan memekik histeris. 

"Gila ya, Vero ganteng banget, Vi lo harus pepet dia. Udah kaya, Ganteng lagi. kurangnya cuman 1, temen-temennya kurang mampu" seru Cleo yang berada di dekat Vivian.  

"Nanti gue kaya, lo pada syok." Seru Jihan yang berada di belakang cleo, Cleo yang mendengar ucapan di belakang nya segera menoleh dan melihat 3 teman Vero yang duduk persis dibelakangnya. 

"halah, lo kaya? kaya monyet iya" seru Momo sambil tertawa lepas, tangan nya sampai memegang perutnya yang sakit karena tertawa berlebihan. 

"Sabar, han. Besok bawa mobil lo ke sekolah" ujar Xena sambil menepuk-nepuk bahu kanan temannya. 

"Engga boleh ria, sama aja gila nya lo sama mereka" sambung Nana sambil membenarkan rambutnya. 

"idih" ujar Cleo dan berjalan menjauhi ke-empat teman vero tersebut. kepergian 3 perempuan tersebut membuat, Xena meremas tangannya kesal. 

-PAPA!-

Siang yang sangat terik, membuat gadis yang baru saja mewarnai rambutnya menjadi ungu tersebut harus terus menerus mengusap keringat di dahinya. Tangan penuh dengan beberapa kertas dan bibirnya tidak berhenti menggerutu. Dia sudah berdiri selama 30 menit, tetapi orang yang berkata ingin menjemputnya tidak kunjung datang. 

Tidak lama, terlihat mobil berwarna hitam mendekatinya, setelahnya munculah kepala Brian yang keluar dari jendela mobil. 

"Nda, cepet nanti ketinggal nonton frozennya" seru Brian sambil melambai-lambainya tangannya. Senyum Sheira kembali mengembang dan masuk kedalam mobil hitam tersebut. tak lama mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang. 

"Maaf ya, Dear. Tadi aku mandi dulu, abis tanding basket" ucap Vero di balik kemudinya dan di balsa anggukan oleh Sheira. 

"Sher, kok rambut kamu? Kapan?" tanya vero ketika melihat  rambut baru milik gadisnya. 

"kemaren, awalnya nyoba aja, ternyata bagus juga" jwab Sheira sambil tersenyum, Vero membalas senyum tersebut dan mengacak rambut baru milik Sheira. 

"Deer? rusa?" tanya Brian yang duduk di pangkuan Sheira. Tawa sheina dan Vero terdengar keras sebab ucapan polos Brian. 

"itu Deer, sayang. Bukan Dear." ujar Sheira membenarkan ucapan Brian. 

Sesampainya dibioskop, Sheina dan Vero membagi tugas. Sheina membeli snack, sedangkan Vero membeli tiket. Dari kejauhan Sheira melihat Vero sedang berbincang dengan 3 orang gadis, salah satunya seperti gadis yang waktu itu di supermarket. untuk apa mereka menghampiri Vero, pikir Sheina. 

"Papa!" teriak Brian yang sudah berlari mendekati Vero. Vero yang merasa namanya di panggil, menoleh dan melebarkan tangannya kemudian menggendong Brian. Sheira yang melihat itu lantas menekuk dahinya, bagaimana jika mereka adalah teman Vero, bisa di bully nanti laki-lakinya itu. Dari jauh Sheira melihat Vero menunjuk dirinya dan pamit kepada 3 gadis tersebut. 

"siapa ?" tanya Sheira

"Temen aku" singkat Vero. Sheira menganggukan kepala tanda mengerti. 

Vero berjalan menuju pintu teater yang sudah dibuka, tangan kanan nya sibuk menggendong Brian dan tangan kirinya menggandeng tangan Sheira. Mereka terlihat seperti keluarga yang sempurna. 

-PAPA!-

Salman sedang asyik mendrible bola nya, keringat di dahinya terus bercucuran. napasnya tidak beraturan. sesekali meng shoot bola tersebut kering.

"akhhh!" teriak Salman ketika bola tersebut berada sangat jauh darinya. 

"Kenapa? Kenapa ? Sial banget hidup gue" ujar Salman sambil mengacak rambut basahnya. Air matanya sudah tidak bisa ditahan, pandangannya sudah mulai buram, akhirnya dia merebahan dirinya di tengah-tengah lapangan basket tersebut. 

Tidak lama Salman merasakan pipinya dingin, dia membuka matanya dan melihat Xena sedang berjongkok di depannya. 

"kenapa ? brutal banget?" tanya Xena yang ikut merebahkan dirinya di samping Salman. 

"Gue benci banget sama bokap" ucap Salman yang masih menatap langit malam. 

"kenapa?" tanya Xena heran. 

"anak kolega bokap mau di jodohin sama gue" ujar Salman,

"wahh, hebat dong. Dapet cewe cantik" ucap Xena dengan suara parau. Dadanya tiba-tiba sesak ketika mendengar ucapan Salman, tidak dia tidak boleh egois, dia hanya teman bukan orang yang spesial untuk salman. 

"Engga Hebat, Na. Gue mau hidup bebas tanpa kekangan perusahaan" ujar Salman sambil memeluk pinggang Xena dari samping. Napas Xena berhenti persekian detik, jantungnya terus berdetak tidak beraturan. Tangan Xena menepuk-nepuk tangan Salman yang berada di atas perut Xena. 

"Gue cape, Gue engga berminat ngikutin jejak bokap. Kenapa sih Abang gue harus kabur dari rumah" ucap Salman yang masih menutup mukanya di samping bahu Xena. 

"Di coba ya, pelan-pelan. Lama-lama ikhlas dan biasa kok" ujar Xena sambil tersenyum menatap langit. dan di balas dengan deheman oleh Salman.

-PAPA!-

Vero baru saja sampai di depan rumah, waktu menunjukan pukul 23.00. Vero berjalan keruang tamu bermaksud untuk menyalakan lampu ruang tengah, setelah menyalakan lampu tersebut, Vero terlonjak kaget karena papa nya berada di depan TV sambil melipat tangannya. 

"abis dari mana kamu ?" tanya papa nya. 

"main" jawab Vero singkat dan berjalan menuju kamarnya. 

"Yang sopan sama orang tua" ujar Adam yang masih menggunakan kemaja kantornya. 

"Vero abis main, papa" ujar Vero yang sudah lelah, seharian bermain bersama Brian lumayan menguras tenaga di tambah tadi pagi dia bermain basket di sekolah. 

"Besok ikut Papa ke kantor" perintah Adam dan berjalan kekamarnya tanpa mendengar jawaban Vero terlebih dahulu. 

-PAPA!-

Gimana suka gak ? maaf ya singkat, maaf baru update hehehe 

Makasih susah mau mampir dan terimakasih atas jawaban kemarin aku seneng banget respon kalian positif terus hehehe. 

jangan lupa comment dan vote ya, 

Oh aku mau nanya, kalian rata-rata kelahiran taun berapa ya ? 

siapa tau seumuran, aku 01Line.

Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang