sorry for typo
jangan lupa vote dan coment ya
-PAPA!-
Seminggu kemudian
Sheira sedang berdiam diri didepan meja rias dengan tatapan berbinar, dia tidak percaya kalau hari ini dia akan menikah dengan pria yang sangat dia cintai. Rasanya baru kemarin dia bertemu Vero dengan seragam SMA yang meminta izin untuk mengajak Brian kecil jalan-jalan dan bodoh nya dia memperbolehkan anak nya bermain bersama Vero yang jelas-jelas dia tidak kenal, kalau mengingat hal tersebut ingin rasanya dia kemnbali kemasa-masa itu. Vero sangat menggemaskan. Sheira seperti tante yang mengajak anak remaja menikah kalau seperti ini caranya.
Brian yang merengek sampai sakit karena tidak bertemu Vero. Tingkah dewasa Vero ketika harus berhadapan dengan Brian kecil, rasanya ingin menyuruh Brian kecil lagi, tetapi anak sudah sangat besar bahkan sudah memiliki kekasih sekarang.
pintu terbuka, muncul Ryujin dan Brian yang menggunakan pakaian yang serasi, dahi Sheira mengkerut, kenapa seperti Ryujin dan Brian yang akan menikah dengan pakaian mewah mereka.sepertinya Sheira salah menentukan baju untuk Ryujin kemarin.
"Bunda, Ian sayang sama Bunda. Ian tetep putra kecil nya Bunda kan? Kita tetep tinggal bareng kan ? Bunda engga pergi?" tanya Brian dengan mata yang berkaca-kaca. Ryujin terlihat mendengus sebal. kalau seperti ini dia seperti memiliki adik kecil.
"iya donggg, Ian tetap putra bunda. Papa yang tinggal di rumah kita sayang" ujar Sheira sambil tersenyum mendengar jawaban tersebut, Brian langsung memeluk Sang bunda, tangan kanan Brian menarik tangan Ryujin yang tidak jauh dari tangannya, Ryujin yang tidak siap akhirnya jatuh kepelukan Sheira, membuat Sheira tertawa dan mengelus kepada dari kekasih anaknya.
tidak lama salah seorang WO datang memberitahu kalau akad akan segera di laksanakan. Brian melepaskan pelukannya begitu juga Ryujin.
"Semangat bunda!" ujar Ryujin dan di angguki oleh Sheira.
-PAPA!-
"Saya terima nikahnya Sheira Zerina binti Dino Zailani dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas seberat 7,8 gram. di bayar tunai"
"Gimana saksi? sah?"
"Sah!!"
"Alhamdullilah, Al-fatihah"
seluruh saksi membaca alfatihah dengan khitmat.
"Mas Vero, boleh mencium kening istri. Mba Sheira silahkan mencium tangan suami barunya" seru penghulu dan di lakukan oleh kedua mempelai tersebut.
"Papa baru alhamdullilah, di pamerin keteman-teman. tidak tampan tidak apa-apa yang penting banyak duitnya" seru Brian dengan nada lagu yang sering dinyanyikan ketika lebaran dan mendapat pukulan di bahunya oleh Ryujin yang masih menatap takjub ibu dari pacar nya, sangat cantik.
"Ayo ke bunda dulu" ujar Ryujin dan menarik tangan Brian agar mengukutinya.
"Bundaaaaa, selamattt. Jangan lupa ade bayinya ya" ujar Brian yang masih cengar-cengir menandangi Vero.
"kamu itu, udah gede malah minta dede bayi" gerutu Sheira, padahal Sheira sudah menahan malu karena ucapan sang anak, Vero terkekeh karena tingkah Sheira yang malu-malui seperti itu.
"Papa, aku mau mobil dong, Bunda engga ngasih" pinta nya dengan menautkan kedua tangannya di depan muka, matanya berbinar sempurna. sangat menggemaskan.
"Malu" ujar Ryujin sambil menepuk bahu Brian.
"Iya, besok ke dealer mobil. okey" ujar Vero dan mendapat pukulan di lengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa!
Romance"papa!!!" -Brian "hah? gue papa lo?" -Vero "kata bunda, Papa brian orang yang manis. nah om manis" -Brian ----- "Nda!!! aku tadi ketemu Papa!" -Brian "What?" - Sheira (anak gue gak mungkin mati suri kan?)