Bab 27

6.9K 746 46
                                    

sorry for typo's

jangan lupa vote dan komentarnya 

-PAPA!-

Sheira membangunkan Brian yang ada di sampingnya, terlihat jelas Anak semata wayangnya kelelahan selama 2 jam perjalanan menuju rumah baru mereka. Senyum Sheira mengembang karena Brian terganggu akan goyangan di bahunya. 

"Nda, apa sih? ngantuk" gerutu Brian sambil mengucek matanya. 

"Udah sampe sayang" jawab Sheira, Brian segera menegakkan badannya, Matanya membola begitu juga dengan wajah konyol yang dia tunjukan ketika melihat rumah yang super megah didepannya. 

"Ini rumah siapa nda?" tanya Brian tanpa menoleh kearah Sheira. 

"Rumah kita, yuk turun" 

"Gede banget" seru Brian dan segera turun dari mobil tersebut. 

Ketika Brian mencoba mendorong pintu besar yang ada didepannya, Dia merasakan ada yang ikut membantu mendorong pintu tersebut. 

"Selamat sore, tuan muda" ujar seorang perempuan sambil menunduk hormat, dahi Brian mengkerut dan membalikan badannya untuk mencari Sheira yang masih sibuk mengeluarkan koper dibantu oleh seorang Pria asing. 

"Bunda, di dalem banyak orang" ucap Brian yang sudah memeluk kaki jenjang Sheira. 

"Iya sayang, itu mba-mba yang beresin rumah ini" jawab Sheira sambil tersenyum. Pasti anaknya kaget karena banyak orang asing di rumah besar tersebut. 

"Mba-mba? ntar mbanya jadi temen Ian engga, Nda?" tanya Brian yang masih takut-takut dengan orang yang sedaang membawakan Koper besar milik Sheira. 

"Boleh dong ganteng, Udah yuk masuk" ujar Sheira dan menggendong Brian. 

Sheira masuk kedalam rumah tersebut, dan di sambung hangat oleh pada ART di sana. Senyum Mbok Sini memgembang ketika melihat Adik dari majikannya kembali kerumah besar ini. 

"Mbok, apa kabar?" tanya Sheira yang sudah mencium tangan wanita paruh baya tersebut.

"Alhamdullilah baik ndok" ujar nya sambil tersenyum. 

"Kamar, aden sama Mba Sheira udah di siapkan. mari saya antar" ucap Perempuan yang tadi membukakan pintu untuk Brian. 

"hm, saya tidur sama Brian dulu deh, kamar Brian di kunci lagi aja. Dia belum biasa di rumah ini" jawab Sheira dan di angguki oleh perempuan tadi.

Brian meminta turun dari gendongan Sheira dan berlari kesana-kemari, ada 2 babysitter yang menjaga anak tersebut. Sheira tersenyum melihat anaknya aktif dan mulai bersosialisasi dengan orang-orang yang ada dirumah besar tersebut. 

"Ka, Ian jadi anak pintar dan juga aktif. Aku janji akan menjada seperti aku menjaga anak kandungku sendiri" ucap Sheira yang sedang memegang figura orang tua Brian. 


-PAPA!-

Nana yang baru sampai di kediaman Jihan segera masuk kedalam kamar laki-laki tersebut, Dia mendapat kabar dari Mamanya Vero kalau Anak itu tidak pulang 4 hari. Kenapa jadi dia yang di teror untuk menyuruh Vero pulang. 

"Vero!" teriak Nana di depan pintu kamar tersebut. Yang di panggil tersentak kaget sampai terjatuh dari kasur besar milik Jihan. 

"Santai apa, Na." ujar Jihan yang tersedak cola, Nana meringis dan meminta maaf kepada ketiga laki-laki tersebut. 

"Pulang, Ver" ujar Nana yang terdengar Frustasi.

"Engga." bantah Vero

"Pulang atau gue telfon bokap lo" gertak Nana yang sudah siap menelfon Ayah dari temannya. Vero terlihat Frustasi akan perintah dari teman kecilnya tesebut. 

Papa!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang