Sheira sedang berdiri di depan gerbang rumah nya, sudah jam 5 sore tetapi anak belum juga pulang, dia sangat takut kalau anak nya di culik oleh pria tadi. Tidak lama dari kejauhan Sheira melihat motor yang di kendarai oleh Vero berjalan mendekat.
"Sorry ya, ini Si Brian tidur" ucap Vero sambil memegangi leher Brian. Dengan cepat Sheira langsung menggendong anaknya tetapi tangan kiri Brian malah memegang tangan baju milik Vero membuat Sheira kesusahan untuk membawa Brian masuk kedalam rumah
"Makasih ya, hmmm bisa tolong lepas gak?" ucap Sheira tidak enak hati, kemudian Vero menganggukan kepala tanda mengerti dan mencoba melepaskan genggaman tangan Brian, tetapi ketika di lepas Brian malah menangis keras. mendengar tangis Brian, Vero mencoba mengambil Brian dari gendongan Sheira setelah terlepas dari gendongan Sheira, Brian kembali tertidur di gendongan Vero.
"Hmm, maaf ya." ucap Sheira tidak enak hati
"iya gak apa-apa ucap Vero sambil menepuk-nepuk bokong Brian
"masuk dulu, Ve--ro?" ucap Sheira meyakinkan nama laki-laki di depannya.
"eh iya, nama sama Vero" Ucap Vero memperkenalakn dirinya kepada Wanita di depannya.
"Sheira, ya udah masuk dulu Vero, taro Brian di kamar nya aja" perintah sheira dan masuk terlebih dahulu kedalam rumah.
setelah meletaknya Brian di kasur, Vero berjalan mencari sang pemilik rumah sederhana tersebut, terlihat Sheira sedang mengaduk sesuatu didalam gelas
"itu apa?" tanya Vero yang sudah duduk di meja bar
mendengar suara dari belakang, Sheira segera membalikan badannya, kemudian memberikan gelas tersebut "Ini Milktea buat kamu" ucap Sheira.
"Makasih ka" ucap Vero kemudian meminum Milktea tersebut.
"kenal sama Brian dimana?" tanya Sheira yang sudah duduk didepan Vero
"sekitar 2 minggu yang lalu, waktu itu saya lagi di taman depan rumah kakak, tangan saya lagi berdarah terus brian dateng bilang kalau aku papa nya, ya saya bantah lah kan saya masih sekolah, kapan coba bikin dianya, pacar aja saya gak punya. abis saya bentak di pergi, saya kira dia nangis kan, eh ternyata balik lagi bawa air dingin sama hansaplast" cerita Vero sambil tersenyum mengingat kejadian tersebut.
"Brian bukan anak yang mau bergaul, lebih seneng main sendiri, saya sampe kaget dia main sama anak gede kamu, tapi makasih ya belakangan ini Brian jadi sering senyum" ucap Sheira kemudian tersenyum manis.
"sudah, jam 7, mau makan dulu disini? itung-itung ucapan terimakasih saya udah mau ngajak Brian main" tawar Sheira dan langsung di angguki oleh vero kebetulan dia sudah lapar dan juga dia ingin dekat dengan perempuan di depan nya.
20 menit kemudian makanan sudah ada di meja makan, Vero heran kemana suami dari perempuan yang ada di depannya ini.
"eh, ka maaf. suami kakak dimana?" tanya Vero heran
"eh, Suami? saya belom menikah" jawab Sheira dan kembali menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
"ha? terus Brian?" tanya Vero heran sebab Brian anak siapa?
"Brian itu ponakan saya, ibu bapak nya meninggal kecelakaan mobil waktu Brian masih kecil, Dia tau nya saya Bunda nya" jawab Sheira tenang
"kenapa? emang saya keliatan banget ibu-ibu nya ya?" tanya Sheira di selingi kekehan
"engga gitu ka, maaf kalau gitu" balas Vero dan kembali makan.
'yesss belom married bisa gue pepet nih ibu-ibu' monolog vero
-----
pagi harinya Di rumah Sheira terdengar tangisan Brian yang sangat keras dari dalam kamar, dengan tergega-gesa Sheira berlari menuju kamar Brian
"kenapa sayang?" tanya Sheira yang sudah memeluk Brian
"Om Veronya ilang" ucap Brian masih dengan napas nya belum beraaturan
"Om Vero nya engga ilang, Om vero nya sekolah dulu, ntar kalau Om Vero nya udah pulang sekolah pasti Om Vero cari Brian lagi, sekarang Brian mandi terus berangkat sekolah juga ya." perintah sheira kemudian menggendong Brian menuju kamar mandi
akhirnya chapter 4 hehehe
gimana suka gak masa cerita nya?
semoga kalian suka sama cerita ini dan selalu nungguin hehehe
makasih ya yang udah ngasih aku semangat, terima makasih karena udah dukung aku, terimakasih karena mau membaca cerita yang engga jelas ini
jangan lupa Vote dan Comment ya
-Cara

KAMU SEDANG MEMBACA
Papa!
Romansa"papa!!!" -Brian "hah? gue papa lo?" -Vero "kata bunda, Papa brian orang yang manis. nah om manis" -Brian ----- "Nda!!! aku tadi ketemu Papa!" -Brian "What?" - Sheira (anak gue gak mungkin mati suri kan?)