[1] Ketua OSIS

110 27 6
                                    

"Bukan tentang bagaimana kamu terkenal, tapi tentang bagaimana kamu dikenal"

***

Dentuman suara sound sistem menggaung riuh di sekolahku hari ini. Ada panggung besar berdiri di tengah lapangan utama. Banyak yang lalu lalang entah itu para murid yang ingin menonton 'pertunjukan', panitia yang sedang mempersiapkan acara, ataupun hanya orang-orang yang memang sok sibuk. Huft ... rasanya dunia ini sesak sekali. Keramaian ini sangatlah melelahkan bagiku. Sekalipun aku hanya duduk di depan kelas memandang orang-orang berlalu lalang, tapi rasanya tetap saja melelahkan.

Hari ini adalah hari pelantikan pengurus OSIS yang baru. Sudah menjadi tradisi sekolah, setiap kali pelantikan pengurus OSIS maka akan diadakan acara yang cukup besar. Dan kami anak kelas 12 lah yang biasanya tampil dipanggung untuk memeriahkan acara ini.

Dan kalian tau apa yang membuat aku malas menghadiri acara seperti ini? Apalagi kalau bukan sambutan-sambutan yang tak bermutu, lama pula. Sedari tadi aku sudah mendengarkan sambutan Bapak kepala sekolah selama setengah jam lebih, dan sekarang harus mendengarkan sambutan dari mantan ketua OSIS yang dulu.

Mendengar namanya saja sudah membuatku malas, apalagi sekarang harus mendengarkan dia bicara yang kurang bermanfaat--salam, ucapan terima kasih, dan ucapan minta maaf. Rasanya ingin pergi dari sini agar tidak mendengar suaranya lagi. Kalau saja aku tidak ingat akan tampil, pasti aku sudah pergi dari sini.

Satu jam lebih akhirnya semua sambutan-sambutan itu selesai. Dan sekarang adalah acara hiburan yang akan diisi penampilan-penampilan dari anak kelas 12.

Yang pertama tampil adalah Fira and the geng. Si sok cantik itu menampilkan dance ala-ala korea. Jujur aku kurang suka dengan dance seperti itu, entah kenapa malas saja melihatnya. Tapi itu sih selera masing-masing. Dan setelah beberapa menit, akhirnya mereka turun juga. Untunglah tidak lama-lama.

Penampilan kedua sepertinya lebih bagus. Benar saja, kali ini yang tampil diatas panggung adalah Risa. Dia menyanyikan lagu someone like you milik Adelle sambil memainkan gitar akustiknya. Parasnya cantik, wajahnya meneduhkan, dan lebih cantik lagi saat dia memainkan gitarnya sembari bernyanyi. Suaranya seperti mengelus lembut di pipi dan membuatku ingin tersenyum.

"woy!! Jangan ngelamun lu. Bentar lagi kita maju nih," si Theo asem ini ngancurin lamunanku. Dasar burung gagak.

"iya iya ahh,, siapa juga yang ngelamun."

"Iya nih, si Vano ngelamun mulu. Kayak mikirin utang aja," timpal Dika.

"Ayo kita langsung ke samping panggung. Habis ini kita main nih. Sekalian siapa tau di sana banyak cewek cakep yakan," ucap si buaya Raka.

Kitapun pergi ke samping panggung. Dan benar saja, saat kami jalan ke sana banyak cewek-cewek yang mendekat hanya untuk memanggil nama kami. Sebenernya aku sangat malas dengan hal seperti ini, tapi mau bagaimana lagi toh sudah terlanjur terkenal :)

Aku, Dika, Theo, dan Raka adalah teman sejak kelas 10. Meskipun kami berbeda kelas, tapi kami satu ekskul yang sama yaitu ekskul musik. Jadi kami berteman sejak pertama kali masuk ekskul.

Dan kemudian kami membentuk band yang bernama 'Panglima Band' saat kami kelas 11. Dika sebagai pemain drum, Theo sebagai pemain bass, aku sebagai pemain gitar, dan Raka sebagai vokal. Sejak saat itulah nama kita menjadi famous di sekolah.

"Dan penampilan selanjutnya yang pastinya sudah ditunggu-tunggu. Apalagi nih sama ciwi-ciwi di depan panggung, pasti udah nungguin yaahh.. okeh lah langsung saja kita sambut PANGLIMA BAND."

Deruh suara tepuk tangan dan teriakan para cewek rasanya menusuk telingaku. Mereka seperti tak ada rasa malu untuk teriak-teriak seperti itu.

"Ayo bro, cepet naik" ucap Dika

GALVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang