chapter 51

109 24 21
                                    

Entah apa yng di pikirkan Langit, okay Refal tau Langit strees tapi kalau gak bisa kan bisa ngomong dari kemarin.. Mengapa mendadak

"Gila kali ya.. Batal nikah your Head"

"Fal! Siapa yang batal nikah??? Kamu?! " Sahut mama titya yng mendengar Refal sedikit mengumpat

"Ish mahh! Bikin gosip aja.. Ak... Aku gak bat.. Tal nikah tapi.. Temen ku ma.. Mah" ujar Refal gugup

"Oh" Mama Titya pun ber oh ria

☘☘☘

Esok hari Langit baru sadar ke gilaan nya... Walau memang kenyataan tapi biasa nya ia bisa menahan sebuah amarah, tetapi kali ini Langit rasanya ingin berteriak kepada semesta... Ia merasa gagal dan tak mampu padahal keadaan tidak terlalu buruk... Langit hanya kurang istirahat menenangkan dirinya, boro-boro istirahat untuk minum satu teguk air saja tidak sempat

"Wahhhh!!! Anjingg gue gila bangsatt.. Fakkk bisa bisanya gue... Marah... Gue harus gimana anjing, ma...mana gue bilang bat... Batal nikah... Maaf aja gak cukup... Beliin barng pun.. Kesannya nyogok... Ahh taii" Segala umpatan pun sudah paket komplit seperti pake c di hokben

Ya walau seperti itu Langit buru buru ke jalan senopati untuk bertemu Refal, ia yakin kalau coffeeshop Refal baru buka berarti Refal akan main ke situ terus

☘☘☘

Satu setengah jam dari jakarta pusat ke Jakarta Selatan membelah jalanan dan hamparan luas yang di kerumuni oleh pengendara lainnya membuat waktu terasa sangat lama, riuh dari sana ke sini pun terdengar... Kota sibuk kota ramai kota tiada istirahat... Kota penuh kelelahan pantas sebagai julukan kota jakarta entah pusat, selatan, utara, barat, maupun timur.

'Amoella coffshop'

Sebuah namadi papan kayu aesthetic itupun terpajang di suatu ruko besar yang terlihat nyaman untuk di singgah sementara

Ya itu adalah nama Coffee shop milik calon tunangan Langit yang kemarin ia sebut membatalkan nikah

(Coff (coffee) shop.. Ya shop)

"Ekhem" Dehaman langit membuat pemilik toko menoleh ke belakang nya

Seketika raut wajah santai berubah menjadi dingin, tajam dan suram.

"Pergi" Satu kata yang membuat Langit menatap tak percaya ke Refal

"What?! "

"Lu sibuk kan ya udah pergi soalnya gue juga sibuk. " Ucap refal sambil menatap tajam ke arah langit

"But-" Ucapan langit pun terpotong

"Lagian mulai sekarang kita gak akan ada hubungan apapun. "

"Walau kita batal nikah bukan berarti kita gak sahabat an kan"

Refal tau hal itu tapi Refal skakmat bagian langit bilang 'walau kita batal nikah' apakah benar Langit serius akan hal itu

Ucapan Langit tadi membuat Refal diam menghela nafas dan menatap keluar jendela

"Bicara cuman sebentar doang... Dan seperti yang lo bilang gue sibuk lo pun juga"

"Hm"

Berharap Kau Lah Takdir Ku (REVISI&END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang